Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data dan Fakta Terkait Gempa M 7,5 di Maluku

Kompas.com - 10/01/2023, 14:14 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

Skala intensitas III-IV MMI dirasakan di daerah Dobo.

Adapun pada siang hari, gempa dirasakan oleh banyak orang banyak di dalam rumah dan sebagian yang sedang beraktivitas di luar.

Dampak pada bangunannya yakni gerabah pecah, jendela danpintu berderik, serta dinding berbunyi.

Sementara, skala intensitas III-IV MMI terjadi daerah Sorong, Kaimana, Alor, Waingapu, Waijelu, Lembata Bila. Pada siang hari, gempa dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Kemudian, skala intensitas II-III MMI terjadi di daerah Kairatu, Merauke, Nabire, Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Kolhua, Sabu, Rote, Ende, Amarasi Selatan, Kota Kupang dengan getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Terakhir, skala intensitas II MMI, yang getarannya mirip truk lewat, terjadi di daerah Ambon dan Piru. Getarannya hanya dirasakan beberapa orang, serta benda ringan yang digantung bergoyang.

Gempa itu juga dilaporkan terasa hingga wilayah lainnya, seperti Papua hingga ke luar negeri.

Diwartakan Kompas.com, Selasa (10/1/2023), gempa di Maluku bahkan terasa hingga Australia.

Guncangan dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di daerah Darwin, Australia Utara. Jarak antara pusat gempa hingga wilayah tersebut yakni sekitar 500 km.

Terkait kejadian tersebut, Pusat Peringatan Tsunami Australia tidak mengeluarkan peringatan dini tsunami di wilayahnya.

Peringatan dini tsunami

BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami setelah gempa M 7,5 di Maluku.

Menurut catatan awal, tercatat gempa 7,9 M terjadi di Maluku Tenggara Barat dan menunjukkan adanya potensi tsunami dengan tingkat ancaman siaga dan waspada.

Setelah melakukan pembaruan parameter, rupanya gempa yang terjadi berkekuatan M 7,5.

Berdasarkan hasil pemodelan tsunami dengan parameter terbaru, tidak menunjukkan adanya potensi tsunami.

Adapun di sekitar sumber gempa bumi, seperti di daerah Seira, Adaut, Lirang, dan Larat tidak menunjukkan adanya anomali atau perubahan tinggi muka air laut yang signifikan.

Peringatan dini tsunami dinyatakan telah berakhir pada pukul 03.43 WIB.

"Mengingat Peringatan Dini Tsunami telah berakhir, masyarakat di wilayah pesisir dihimbau untuk dapat beraktivitas kembali seperti biasa," pungkas Daryono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Data dan Fakta
[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

Hoaks atau Fakta
Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Data dan Fakta
Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
Menyoal Gazawood dan Pallywood, Tudingan Manipulasi Korban Serangan Israel

Menyoal Gazawood dan Pallywood, Tudingan Manipulasi Korban Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Cristiano Ronaldo Dukung Anak-anak Palestina Hasil Manipulasi AI

[KLARIFIKASI] Video Cristiano Ronaldo Dukung Anak-anak Palestina Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Foto Keanu Reeves Lari Menenteng Kamera Bukan karena Mencuri dari Paparazi

INFOGRAFIK: Foto Keanu Reeves Lari Menenteng Kamera Bukan karena Mencuri dari Paparazi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Menyebar Ikan Lele ke Saluran Air Bisa Cegah DBD? Cek Faktanya!

INFOGRAFIK: Menyebar Ikan Lele ke Saluran Air Bisa Cegah DBD? Cek Faktanya!

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konteks Keliru soal Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[VIDEO] Konteks Keliru soal Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pemain Real Madrid Vinicius Junior Keturunan Indonesia

[HOAKS] Pemain Real Madrid Vinicius Junior Keturunan Indonesia

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seniman Suriah Bikin 'Patung Liberty' dari Reruntuhan Rumahnya

[HOAKS] Seniman Suriah Bikin "Patung Liberty" dari Reruntuhan Rumahnya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com