KOMPAS.com - Dalam satu tahun belakangan, penipuan online berupa pembagian hadiah atau giveaway marak ditemukan.
Apabila dianalisis lebih lanjut, penipuan itu memiliki pola yang sama.
Ada yang berusaha menarik keterlibatan pengguna media sosial sebanyak mungkin, ada pula yang mengarahkan pada phishing.
Berikut beragam modus pemberian hadiah di media sosial, yang berujung penipuan online.
Untuk mempromosikan Halaman Facebook atau Facebook Page, bermacam cara dilakukan untuk mendapatkan keterlibatan pengguna sebanyak-banyaknya. Salah satunya dengan penipuan giveaway.
Apabila diperhatikan dengan seksama, penipuan itu memiliki pola serupa.
Sebuah Halaman Facebook menawarkan hadiah, pengguna diminta mengomentari warna favorit mereka, kemudian diminta untuk mengeklik tombol atau tautan tertentu.
Kompas.com menemukan pembagian hadiah mobil mencatut nama-nama perusahaan, seperti Toyota dan Land Rover. Penelusurannya dapat dibaca di sini dan di sini.
Ada pula pembagian hadiah motor listrik mengatasnamakan Alfamart, Gesit Indonesia, hingga Volta Indonesia, seperti yang ditelusuri di sini, di sini, dan di sini.
Namun, dari semua penawaran hadiah di Halaman Facebook itu, tidak ada pengguna yang benar-benar mendapat hadiah yang dimaksud.
Justru, unggahan penawaran hadiah itu telah dihapus.
Pola ini menunjukkan ada tenggat tertentu. Ketika Halaman Facebook tersebut telah mendapat banyak keterlibatan, maka jejak unggahan penawaran hadiah dihilangkan.
Penipuan online dengan mencatut nama pesohor tertentu dapat menarik perhatian pengguna media sosial. Apalagi jika pesohor itu terkenal sering membagikan hadiah atau memberi bantuan.
Nama-nama pesohor yang kerap namanya dijadikan bahan hoaks yakni Baim Wong.
Kompas.com pada Rabu (10/8/2022) menemukan penipuan pembagian hadiah mengatasnamakan Baim Wong, yang membagikan mobil secara acak menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 RI.