Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Media China Menyensor Suporter Piala Dunia yang Tak Bermasker?

Kompas.com - 15/12/2022, 15:16 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - China menerapkan kebijakan nihil Covid-19 secara ketat termasuk soal penggunaan masker.

Kebijakan ini dinilai menjadi strategi yang kontroversial sehingga memicu serangkaian protes dari warga negaranya.

Narasi yang beredar di media sosial, seperti Twitter dan Facebook, mengaitkan kebijakan zero-Covid yang ketat di China dengan perhelatan Piala Dunia 2022 di Qatar.

Disebutkan bahwa media China memburamkan para suporter yang tidak mengenakan masker.

Video yang beredar

Sebuah video seperti yang disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini, menampilkan sebuah pertandingan sepak bola di stadion tetapi bagian tribune buram.

Berikut narasi yang diunggah pada Kamis (24/11/2022) oleh salah satu akun:

Media televisi China memburamkan acara Piala Dunia Qatar.
Pemerintah China tidak ingin orang-orang China tahu kalau orang-orang di negara lain tidak memakai masker lagi (lihat tribun penonton).

Video dan klaim serupa juga ditemukan di akun Twitter ini yang diunggah pada Rabu (23/11/2022).

Dia menyebutkan, Pemerintah China tidak ingin warga negaranya mengetahui bahwa negara lain sudah tidak mengenakan masker lagi.

Twit itu mendapat banyak respons hingga dikutip ulang oleh Direktur Eksekutif Wind of Change International Igor Sushko.

Wind of Change merupakan organisasi nonprofit yang fokus pada isu kemanusiaan dan berbasis di Washington.

Bahkan, CNBC Squawk Box memberitakan mengenai Kepala Biro Beijing, Eunice Yoon yang menyebut bahwa warga China mengeluh dan bertanya-tanya bagaimana orang di luar China mulai tidak memakai masker.

"Jadi, menarik bahwa kita mulai melihat audiens menjadi buram," katanya.

Kendati demikian, klaim itu tidak disertai dengan bukti valid, selain dari pernyataan Yoon.

Gambar suporter tidak disensor

Dikutip dari Newsweek, Jumat (25/11/2022), sejauh ini video suporter Piala Dunia yang disensor hanya ditemukan di sejumlah akun media sosial.

Sementara, video-video piala dunia di media sosial yang paling sering dipakai di China, seperti Weibo dan Douyin, tetap menampilkan suporter di tribune.

Tampaknya China tidak melakukan sensor terhadap siaran Piala Dunia, setidaknya terhadap layanan siaran yang ada di negara mereka.

Media yang dijalankan pemerintah China pun tidak melakukan sensor terhadap foto-foto Piala Dunia yang manampilkan suporter di tribune stadion di Qatar.

Meski suporter tidak tampak jelas karena kamera berfokus ke pemain, tetapi bisa dilihat mereka tidak mengenakan masker.

Dengan demikian, tidak ada upaya untuk menutupi fakta bahwa mereka tidak mengenakan masker.

Efek blur pada video yang beredar di media sosial bisa dilakukan oleh siapa saja. Sejauh ini belum ditemukan sumber atau pengunggah pertama video tersebut.

Apabila terdapat sensor, kemungkinan hal itu dilakukan karena alasan hak cipta atau izin penyiaran, bukan karena menyamarkan suporter yang tidak bermasker.

Sementara, CNBC yang turut menyebarkan informasi bahwa media China memburamkan suporter di tribune yang tidak bermasker hingga kini belum memberikan konfirmasi lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[VIDEO] Cek Fakta Pernyataan Sekjen PDI-P, Kecurangan Pilpres Bisa Terulang di Pilkada?

[VIDEO] Cek Fakta Pernyataan Sekjen PDI-P, Kecurangan Pilpres Bisa Terulang di Pilkada?

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Tentara China ke Indonesia | Pertalite Tidak Tersedia di SPBU

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Tentara China ke Indonesia | Pertalite Tidak Tersedia di SPBU

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Prabowo Beri Bantuan Melalui Nomor WhatsApp, Awas Penipuan

INFOGRAFIK: Hoaks Prabowo Beri Bantuan Melalui Nomor WhatsApp, Awas Penipuan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Cek Fakta, Benarkah Perubahan Iklim Tingkatkan Penularan DBD?

INFOGRAFIK: Cek Fakta, Benarkah Perubahan Iklim Tingkatkan Penularan DBD?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com