Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Indonesia Tunjuk Putin Jadi Pengacara di Sidang Banding WTO

Kompas.com - 08/12/2022, 21:00 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Beredar sebuah konten dengan narasi Presiden Rusia Vladmir Putin ditunjuk sebagai lawyer atau pengacara Indonesia di sidang Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Narasi yang beredar di media sosial Facebook itu menyebutkan, Putin ditunjuk sebagai lawyer setelah Indonesia kalah dari Uni Eropa terkait gugatan larangan ekspor bijih nikel.

Indonesia disebut akan mengajukan banding, dan Presiden Joko Widodo diklaim telah menunjuk Putin sebagai lawyer.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut perlu diluruskan karena memuat informasi keliru.

Narasi yang beredar

Narasi yang mengeklaim Putin ditunjuk menjadi lawyer Indonesia untuk sidang WTO, salah satunya, dibagikan di Facebook oleh akun ini pada Rabu (7/12/2022).

Berikut narasi yang dibagikan:

MAKIN PANAS !! GAET RUSIA, JOKOWI JADIKAN PUTIN LAWYER LAWAN UNI EROPA || WTO, NIKEL INDONESIA

Narasi itu disertai video berdurasi 6 menit 49 detik yang telah mendapatkan lebih dari 450.000 tayangan sejak diunggah.

Klarifikasi, tidak benar Indonesia menunjuk Putin sebagai lawyer untuk sidang banding WTOScreenshot Klarifikasi, tidak benar Indonesia menunjuk Putin sebagai lawyer untuk sidang banding WTO

Penelusuran Kompas.com

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, hingga akhir video tidak terdapat informasi mengenai penunjukan Putin sebagai lawyer Indonesia.

Video tersebut hanya berisi narasi mengenai rencana Indonesia mengajukan banding usai kalah dari Uni Eropa dalam sidang WTO terkait gugatan larangan ekspor bijih nikel.

Merujuk dari berbagai pemberitaan, tidak ditemukan informasi valid yang menyebutkan Indonesia akan menggaet Putin atau meminta bantuan Rusia terkait banding ke WTO.

Presiden Jokowi memang telah menyatakan akan mengajukan banding usai Indonesia dinyatakan kalah dalam gugatan larangan ekspor bijih nikel yang diajukan Uni Eropa ke WTO.

"Enggak apa-apa kalah, saya sampaikan ke menteri, (kita ajukan) banding," ujar Jokowi, dalam sambutannya saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Investasi Tahun 2022 di The Ritz-Carlton, Jakarta, pada 30 November 2022.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan juga telah mengonfirmasi bahwa pemerintah akan mengajukan banding setelah kalah melawan Uni Eropa dalam gugatan larangan ekspor bijih nikel.

Hal ini dia sampaikan usai bertemu pengacara Hotman Paris di kawasan Kepala Gading, Jakarta, 3 Desember 2022.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Rekonstruksi Wajah Hawa dalam Tiga Dimensi

Konten Satire soal Rekonstruksi Wajah Hawa dalam Tiga Dimensi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Raffi Ahmad Promosikan Judi 'Online'

[HOAKS] Video Raffi Ahmad Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Ikan Raksasa di Danau Hogganfield pada 1930

[HOAKS] Foto Ikan Raksasa di Danau Hogganfield pada 1930

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Penayangan Episode Terakhir 'Friends' pada 2004

Kilas Balik Penayangan Episode Terakhir "Friends" pada 2004

Sejarah dan Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Perubahan Iklim Sebabkan Kasus DBD Meningkat?

CEK FAKTA: Benarkah Perubahan Iklim Sebabkan Kasus DBD Meningkat?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Mitos dan Kabar Bohong Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang...

INFOGRAFIK: Mitos dan Kabar Bohong Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang...

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire, Jokowi Perlihatkan Kartu Kabur Saat Demo Sambil Tertawa

INFOGRAFIK: Konten Satire, Jokowi Perlihatkan Kartu Kabur Saat Demo Sambil Tertawa

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Pertalite Sudah Tidak Tersedia di SPBU Pertamina

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Pertalite Sudah Tidak Tersedia di SPBU Pertamina

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Penunjukan Sivakorn Pu-Udom Jadi VAR Laga Indonesia Vs Guinea

[KLARIFIKASI] Belum Ada Penunjukan Sivakorn Pu-Udom Jadi VAR Laga Indonesia Vs Guinea

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] 1 Juta Ton Beras Sintetis Beracun dari China

[HOAKS] 1 Juta Ton Beras Sintetis Beracun dari China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

Hoaks atau Fakta
Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com