Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penembakan dan Perampokan Tupac Shakur, 30 November 1994

Kompas.com - 30/11/2022, 16:00 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada 30 November 1994, penyanyi rap Tupac Shakur dan tiga rekannya memasuki lobi gedung Quad Recording Studio, di 723 Seventh Avenue, New York City.

Dua pria mengikuti rombongan itu masuk lewat pintu depan-dan bersama pria ketiga yang sudah ada di dalam gedung-menodongkan pistol sembari berteriak, "angkat tangan!"

Tupac sempat mendebat salah seorang pria bersenjata itu dan menolak untuk menyerah. Dia kemudian mencoba "melumpuhkan" salah seorang pria bersenjata.

Baca juga: Sotheby’s to Auction Love Letters and Crown from Tupac and Rapper Biggie

Dalam perkelahian itu, Tupac ditembak lima kali: di kepala, tangan, dan selangkangan. Dia mengalami pendarahan dalam.

Manajer Tupac, Freddie Moore, ditembak pada bagian perut. Dua rekan Tupac lain membopongnya naik ke studio rekaman, kemudian mereka memanggil polisi.

Ketiga pria itu melarikan diri setelah merampok perhiasan senilai 45.000 dollar AS, termasuk sebuah cincin berlian dan beberapa rantai emas besar.

Bukan perampokan biasa

Polisi mengatakan bahwa insiden yang terjadi sekitar pukul 12.30 itu adalah perampokan biasa. Mereka menilai para bandit itu tampaknya tidak tahu siapa yang mereka serang.

"Siapa pun yang masuk ke gedung itu saat itu akan dirampok," kata Asisten Kepala Polisi New York John Hill.

Akan tetapi, seorang sumber polisi yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa Tupac memberi tahu polisi bahwa dia yakin para penyerang mengenalnya.

Baca juga: Rapper Takeoff Migos Tewas Ditembak di Houston

Kecurigaan serupa juga disampaikan pengacara Tupac, Michael Warren, saat konferensi pers di Manhattan. Dia menilai bahwa peristiwa itu bukan perampokan biasa.

"Naluri saya mengatakan bahwa ini terlihat seperti jebakan, aromanya seperti jebakan, dan terasa seperti jebakan," kata Warren.

Tupac berhasil pulih dari serangan itu dan melanjutkan kiprahnya sebagai rapper.

Namun, ia tewas pada 13 September 1996, enam hari setelah seorang pria bersenjata tak dikenal menembaknya empat kali di dada di sebuah persimpangan lalu lintas di Las Vegas.

Pelaku penembakan 1994 terungkap

Hingga kini, pelaku penembakan yang menewaskan Tupac Shakur masih belum terungkap.

Meski demikian, seorang pria bernama Dexter Isaac mengakui pada 2011 bahwa dia adalah orang yang merampok dan menembak Tupac pada 30 November 1994.

Pengakuan itu dibuatnya saat masih menjalani hukuman penjara seumur hidup, untuk kasus yang tidak berkaitan dengan perampokan tersebut.

Dia divonis bersalah atas dakwaan pembunuhan, perampokan, penipuan, dan intimidasi saksi pada 1998.

Menurut Isaac, aksinya pada 1994 dilakukan atas perintah James "Henchman" Rosemond, seorang manajer hiphop. 

"Pada 1994, James Rosemond mempekerjakan saya untuk merampok Tupac Shakur di studio Quad. Dia memberi saya 2.500 dollar AS, ditambah semua perhiasan yang saya ambil, kecuali satu cincin, yang dia inginkan untuk dirinya sendiri," kata Isaac.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tupac Shakur Meninggal Dunia akibat Luka Tembak

Pada saat pengakuan itu dibuat, Rosemond diduga dalam pelarian. Dia menghilang pada Mei 2011, di tengah tuduhan terkait masalah narkoba.

Setahun berikutnya, Rosemond dilaporkan mengakui keterlibatannya dalam perampokan dan penembakan Tupac Shakur tahun 1994. Pengakuan itu disampaikan selama proses persidangan kasus perdagangan narkoba yang melibatkannya.

Dokumen pengadilan menyebutkan "pengakuan terdakwa sendiri tentang penembakan itu", mengacu pada insiden tahun 1994, meskipun tidak berisi wawancara Rosemond.

Meski para pelakunya telah terungkap, namun tidak ada yang diadili atas penembakan Tupac Shakur pada 1994. Hal ini disebabkan kasus tersebut telah kedaluwarsa berdasarkan undang pembatasan (statute of limitations) New York.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

Hoaks atau Fakta
Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Kritik Kepemimpinan Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

[HOAKS] Ronaldo Kritik Kepemimpinan Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang karena Ada Kecurangan

[HOAKS] Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang karena Ada Kecurangan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] RSJ di Kendari Kebanjiran 50 Pasien akibat Efek Obat PCC

[HOAKS] RSJ di Kendari Kebanjiran 50 Pasien akibat Efek Obat PCC

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Tabung Elpiji Kosong Bisa Terisi Lagi Setelah Diguyur Air Panas

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Tabung Elpiji Kosong Bisa Terisi Lagi Setelah Diguyur Air Panas

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Bill Gates Lepaskan Nyamuk Penyebar Kaki Gajah di Bali

[VIDEO] Hoaks! Bill Gates Lepaskan Nyamuk Penyebar Kaki Gajah di Bali

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Najwa Shihab Wawancarai Beckham soal Bisnis Judi Online

[HOAKS] Najwa Shihab Wawancarai Beckham soal Bisnis Judi Online

Hoaks atau Fakta
Memanfaatkan Fitur Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

Memanfaatkan Fitur Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com