KOMPAS.com - Federasi Peritel Nasional (NRF) Amerika Serikat memperkirakan Black Friday 2022 akan menarik lebih banyak pembeli ketimbang tahun sebelumnya.
Black Friday merupakan acara tahunan yang digelar di hari Jumat pekan keempat bulan November atau setelah Hari Thanksgiving.
Libur Thanksgiving kali ini jatuh pada Kamis (24/11/2022) dan Black Friday dimulai keesokan harinya, Jumat (25/11/2022).
Baca juga: PlayStation Black Friday 2022, Game PS4 dan PS5 Diskon hingga 75 Persen
Menurut hasil survei tahunan NRF, Kamis (17/11/2022), sebanyak 166,3 juta pembeli diperkirakan akan menyerbu program diskon besar-besaran ini.
Jumlah pembeli tersebut hampir 8 juta orang lebih banyak dibanding Black Friday 2021 dan menjadi estimasi tertinggi yang pernah dicatat NRF sejak 2017.
Presiden dan CEO NRF Matthew Shay mengatakan, meski ada banyak spekulasi mengenai dampak inflasi pada perilaku konsumen, namun data NRF menunjukkan bahwa kunjungan ke toko akan mengalami peningkatan pada libur akhir pekan Thanksgiving.
November dan Desember telah menjadi musim liburan dan musim belanja bagi konsumen di Amerika, dengan berbagai potongan harga yang diberikan peritel saat Thanksgiving, Black Friday, Cyber Monday, hingga Natal.
"Kami optimistis penjualan retail akan tetap kuat di minggu-minggu mendatang, dan retailer siap menyambut konsumen yang ingin berbelanja dengan produk bagus dan dengan harga yang ramah di kantong," tuturnya.
Baca juga: Asal Usul Black Friday, dari Peristiwa Kelam hingga Jadi Momen Diskon Gila-gilaan
Menurut survei NRF, lebih dari dua pertiga (69 persen) calon pembeli berencana berbelanja selama akhir pekan Thanksgiving tahun ini.
Survei juga mengungkapkan berbagai alasan yang mendorong konsumen untuk berbelanja, mulai dari promo yang terlalu bagus untuk dilewatkan (59 persen), karena tradisi (27 persen), atau untuk menghabiskan waktu selama liburan (22 persen).
Seperti pada 2020 dan 2021, tahun ini 60 persen konsumen yang berbelanja selama musim liburan telah mulai memilih barang dan membeli produk sejak awal November.
Tren konsumen untuk berbelanja lebih awal ini dipercepat karena pandemi Covid-19. Pada 2019, 56 persen pembeli musim liburan telah mulai berbelanja sejak musim liburan dimulai.
"Meski konsumen masih menyimpan sebagian besar jatah belanja liburan mereka untuk akhir November dan Desember, sebagian dari pengeluaran itu telah bergeser ke Oktober," kata Phil Rist, Executive Vice President of Strategy dari Prosper Insights and Analytics.
"Tahun ini, 18 persen pembeli telah menyelesaikan setidaknya setengah dari belanja liburan mereka. Meskipun ini setara dengan tahun lalu, ini naik dari hanya 11 persen pada satu dekade lalu," tuturnya.
Baca juga: Mengenal Black Friday, Momen yang Dinanti Para Penggila Belanja
Pencarian daring atau online (43 persen) tetap menjadi sumber inspirasi hadiah yang paling populer, diikuti oleh teman dan keluarga (35 persen) dan iklan di toko retail (31 persen).