Para buruh menggelar aksi unjuk rasa dan menyampaikan keluhan mereka ke dewan. Mereka juga mengorganisir serikat pekerja gadis korek api, dengan Annie Besant sebagai pemimpinnya.
Match Girl Strike benar-benar terjadi.
Dalam film, diceritakan bahwa Sarah Chapman menjadi salah satu pelopor gerakan gadis korek api. Hal itu benar adanya.
Dia mendirikan Union of Women Match Makers dan menjabat sebagai perwakilan pertama di Kongres Serikat Pekerja.
Kendati demikian, ada beberapa hal yang berbeda dari kisah Sarah di film dan di kehidupan nyata.
Sarah lahir pada 31 Oktober 1862. Ia anak kelima dari tujuh bersaudara.
Dilansir dari laman Match Girl 1888, Sarah berasal dari keluarga kelas pekerja yang tergolong stabil.
Sarah dan saudara-saudaranya sempat mengenyam pendidikan karena terdaftar dalam sensus, yang membutkikan dia bisa membaca dan menulis.
Di pabrik Bryant and May, Sarah bekerja sebagai Machinist Matchmaking pada usia 19 tahun.
Dalam film diceritakan bahwa ia bekerja bersama adik angkatnya. Faktanya, di pabrik itu, dia bekerja bersama ibu dan kakak perempuannya.
Saat pemogokan, Sarah memiliki posisi dan gaji yang relatif baik di perusahaan. Dia tercatat sebagai booker atau bagian pencatatan dan pemesanan.
Sehari setelah Pemogokan dimulai, dia adalah salah satu dari tiga delegasi yang bertemu dengan Annie Besant. Selanjutnya, ia terus terlibat aktif dalam gerakan-gerakan buruh lainnya.
Sarah menikah dengan Charles Henry Dearman, seorang pembuat lemari yang merupakan mantan pekerja di pabrik Bryant dan May.
Salah satu masalah yang diceritakan dalam film adalah penggunaan fosfor dalam korek api yang mengganggu kesehatan para buruh. Hal ini memang terjadi.
Fosfor putih dan kalium klorida adalah bahan utama batang korek api yang diperjualbelikan di Inggris.