KOMPAS.com - Pengusaha Amerika Serikat, Elon Musk telah resmi menjadi pemilik Twitter. Setelah melalui drama yang cukup panjang, CEO Tesla dan SpaceX tersebut merampungkan pembelian Twitter senilai 4 miliar dollar atau setara Rp 684,2 triliun.
Elon Musk tidak hanya menjadi pengguna aktif Twitter, dia juga mengumpulkan saham di perusahaan itu tahun ini. Hingga kemudian, setelah merampungkan pembelian, Musk menjanjikan perubahan besar di Twitter.
Dilansir dari New York Times, salah satu langkah awal yang dilakukan Elon Musk adalah memecat sejumlah petinggi di Twitter sebelumnya.
Para petinggi Twitter yang dipecat itu termasu CEO Parag Agrawal, CFO Ned Segal, Eksekutif Legal Vijaya Gadde, serta Ketua Dewan Direksi Bret Taylor.
Pembelian Twitter oleh Elon Musk sendiri menuai pro dan kontra. Mengingat, sebelum mengakuisisi Twitter, Elon Musk sempat mengkritik manajemen Twitter, termasuk soal kebijakan sensor dan moderasi konten.
Pada April lalu, Musk mengatakan dia akan mencabut kebijakan moderasi konten Twitter, sehingga lebih banyak aspirasi yang bisa disampaikan dengan bebas.
Netizen pun lantas bersepekulasi bahwa akun Twitter milik mantan Presiden AS Donald Trump yang sebelumnya ditangguhkan akan kembali aktif, setelah Elon Musk menjadi pemilik media sosial berlogo burung tersebut.
Akun Trump ditangguhkan secara permanen pada 2021 karena dianggap mengahasut dan mengakibatkan kerusuhan di Capitol Hill pada Januari tahun lalu.
Namun, sampai saat ini akun Twitter Donald Trump pun masih ditangguhkan dan ia memilih menggunakan sosial media yang ia buat, yakni Truth Social.
Di Twitter muncul sebuah akun yang mengeklaim sebagai Donald Trump. Akun tersebut yakni @realDonJTru yang telah memiliki 13.000 pengikut.
Setelah Elon Musk membeli Twitter, akun tersebut mengucapkan terima kasih karena kini akunnya telah kembali aktif.
“Thanks Elon Musk, I'm Back now!!,” tulis akun @realDonJTru
Namun setelah ditelusuri narasi tersebut keliru, akun tersebut bukanlah milik Donald Trump.
Diketahui akun resmi Donald Trump yang ditangguhkan oleh Twitter pada tahun 2021 adalah @realDonaldTrump. Hingga 1 November 2022 akun tersebut masih ditangguhkan dan belum aktif.
Trump telah mengatakan bahwa dia tidak akan kembali ke Twitter, bahkan jika larangan itu dicabut demi membangun platform media sosialnya sendiri, Truth Social.
"Saya suka Elon dan saya berharap banyak keberuntungan untuknya. Saya harap dia melakukannya dengan baik," kata Trump dalam wawancara ekslusif dengan Fox.
"Saya tetap di Truth. Saya lebih menyukainya. Saya suka cara kerjanya, saya suka Elon, tapi saya tetap di Truth," tuturnya.
Melalui Truth Social miliknya, Trump pun menyatakan kepuasannya terkait pembelian Twitter oleh Elon Musk. Trump menuliskan bahwa sekarang Twitter berada di tangan "orang yang waras".
Dalam wawancara dengan Fox, Trump mengatakan bahwa mengakhiri dia dari Twitter, Facebook, dan media sosial lainnya adalah salah satu keputusan terburuk dalam dunia bisnis selama dua tahun terakhir bagi perusahaan penyedia platform sosial.
"Facebook sekarang turun 80 miliar dollar dan membosankan," kata Trump.
"Twitter telah diambil alih, dan jika bukan karena saya, itu tidak akan pernah diambil alih. Tidak ada yang akan memikirkannya," kata Trump.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.