KOMPAS.com - Perang antara Rusia dengan Ukraina yang dimulai sejak Februari 2022 telah mengakibatkan kerusakan pada ratusan situs budaya.
Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO telah memverifikasi kerusakan pada 207 situs budaya Ukraina sejak invasi Rusia dimulai.
Dilansir dari AFP, Kamis (27/10/2022) kerusakan meliputi 88 situs keagamaan, 15 museum, 76 bangunan dengan nilai historis atau artistik, 18 monumen, serta 10 perpustakaan.
Kerusakan terparah terjadi di daerah timur Ukraina dan di daerah sekitar ibu kota, Kyiv.
Terdapat 59 situs budaya yang rusak di Donetsk, kemudian 51 situs di Kharkiv, 30 situs di Kyiv, dan 25 situs di Luhansk.
"Kesimpulan kami adalah ini buruk, dan mungkin akan terus menjadi lebih buruk," kata Direktur Budaya dan Kedaruratan UNESCO, Krista Pikkat di Jenewa, Swiss.
"Kerusakan warisan budaya sering kali merupakan efek samping perang, tetapi kadang-kadang secara khusus ditargetkan karena itu adalah inti dari identitas negara," tuturnya.
UNESCO bekerja sama dengan Pusat Satelit PBB (UNOSAT) untuk memverifikasi situs budaya Ukraina yang terdampak perang.
Verifikasi dilakukan dengan memanfaatkan citra satelit. Tim kecil dari UNOSAT mempelajari dan membandingkan citra situs budaya sebelum dan sesudah perang terjadi.
Tim mencocokkan gambar, menganalisis tingkat kerusakan, dan mampu mengidentifikasi waktu ketika kerusakan terjadi.
Namun, analisis tersebut tidak mengatribusikan kerusakan yang terjadi kepada pihak mana pun.
"Kami berkepentingan untuk mengatakan siapa yang melakukan apa dan mengapa. Tanggung jawab utama kami adalah memastikan bahwa kami memiliki informasi yang tersedia tentang situs dan situasinya, agar siap untuk pemulihan," kata Pikkat.
Menurut Pikkat, pengalaman di masa lalu mengajarkan bahwa dokumentasi semacam ini dibutuhkan oleh otoritas negara apabila mereka ingin menyelidiki tuduhan kejahatan perang.
Selama perang berlangsung, sejauh ini tidak satu pun dari tujuh situs warisan dunia di Ukraina yang mengalami kerusakan.
Awal bulan ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky secara resmi meminta agar UNESCO menambahkan kota pelabuhan bersejarah Odessa ke dalam Daftar Warisan Dunia dalam upaya untuk melindunginya dari serangan udara Rusia.
UNESCO bekerja dengan otoritas Odessa untuk memastikan bahwa monumen utama dan situs budayanya ditandai dengan perisai biru--lambang yang digunakan selama konflik bersenjata untuk menunjukkan kekayaan budaya yang harus dilindungi.
UNESCO juga bekerja sama dengan museum dan kolektor di Ukraina untuk mencoba memerangi ancaman penjarahan.
Badan tersebut telah berdiskusi dengan Kyiv tentang kemungkinan pemindahan barang-barang warisan budaya dari negara itu selama perang.
Meski demikian, Pikkat mengakui bahwa itu adalah upaya yang sulit, dengan langkah pertama adalah mengevakuasi koleksi ke bagian Ukraina yang lebih aman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.