Penampilan di PSG dan AC Milan pada tahun 1995 membuatnya dianugerahi penghargaan individu sepakbola paling bergengsi, dan membuat sejarah baru.
Bahkan Wenger terkejut dengan perjalanan karier Weah. “Siapa yang mengira dia akan memenangkan Ballon d'Or? Dia adalah keajaiban!” kata Wenger.
Selain Ballon d'Or, Weah menyelesaikan treble unik saat meraih penghargaan Pemain Terbaik FIFA dan mahkota Pemain Terbaik Afrika.
Weah menjadi pemain berkulit hitam ketiga yang meraih Ballon d’Or. Sebelumnya pemain Portugal, Eusebio menang pada 1965 dan pemain Belanda Ruud Gullit meraihnya pada 1987.
Keberhasilannya bersinar di Eropa pun meningkatkan kepercayaan diri para pemain dari benua Afrika.
Baca juga: Inilah Deretan Nama Penghuni Dream Team Ballon d’Or
Bakat Weah yang luar biasa menjadi inspirasi bagi para pesepakbola muda kulit hitam di seluruh dunia, bahwa kesempatan untuk menjadi yang terbaik bukanlah hal mustahil untuk diraih.
“Kita berbicara tentang salah satu striker terhebat di dunia,” kata legenda Perancis dan Arsenal, Thierry Henry.
“Dia tidak bermain dengan tim nasional yang hebat. Dampaknya kurang tapi saya beri tahu Anda, kekuatan, teknik dan kecepatan. Saya belum pernah melihat itu," ujar Henry.
Ballon d'Or mungkin menjadi puncak karier Weah. Dia memiliki masa-masa singkat di Chelsea, Manchester City dan Marseille sebelum akhirnya pensiun pada 2003.
Setelah pensiun sebagai atlet, Weah memasuki dunia politik dan terpilih sebagai presiden Liberia pada 2017.
Weah akan selalu dikenang sebagai legenda dan pemain Afrika terbaik sepanjang masa.
Baca juga: Neymar Cuma Targetkan Posisi ke-3 Ballon d’Or
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.