Adapun VAERS merupakan sistem terbuka, sehingga dokter, perawan, pasien, atau keluarga juga bisa mengajukan pelaporan jika ada efek samping atau KIPI setelah vaksinasi.
Penyedia fasilitas kesehatan juga wajib melaporkan ke VAERS jika ada kasus serius yang menyebabkan kematian, termasuk jika belum ada bukti keterkaitannya dengan vaksinasi.
Selama ini peneliti mengambil data dari VAERS untuk memperlihatkan bahwa vaksin aman, namun sistem pelaporan itu sudah memberikan disclaimer bahwa laporan yang masuk itu tidak semuanya diverifikasi.
"Jumlah laporan tidak bisa diinterpretasikan sebagai bukti keterkaitan antara vaksin dengan KIPI, atau sebagai bukti keberadaan, frekuensi atau tingkat masalah terkait vaksin," demikian disclaimer yang disampaikan VAERS.
"Laporan bisa jadi belum lengkap, belum akurat, kebetulan, atau informasi yang belum diverifikasi".
Dengan demikian, tudingan yang disampaikan Malhotra dianggap tidak beralasan.
Dalam penelitiannya, Malhotra mempermasalahkan sejauh mana efektivitas vaksin Covid-19.
Menurut dia, fokus semestinya bukan ke hasil 95 persen tingkat mengurangi risiko yang diperlihatkan vaksin Pfizer dalam uji klinis vaksin mRNA.
Dia menilai, lebih baik menggunakan metrik lain, yaitu absolute risk reduction, yang lebih rendah 0,84 persen.
Ada kesan bahwa Malhotra berupaya memperlihatkan bahwa vaksin kurang efektif di dunia nyata, namun diperlihatkan hasil yang berbeda dalam penelitian.
Faktanya, efektivitas vaksin memang bervariasi, tergantung berbagai faktor yang memengaruhi.
Dalam mendukung klaimnya, Malhotra juga menggunakan abstrak peer review di Circulation, yang mengeklaim ada peningkatan risiko masalah kardiovaskular pada sebagian orang yang divaksin.
Namun, jurnal Circulation sudah menambahkan keterangan yang menunjukkan kekurangan dalam penelitian tersebut, serta ada potensi kesalahan dalam abstraknya.
Malhotra juga menyinggung tentang miokarditis atau radang otot jantung sebagai salah satu bahaya vaksin Covid-19.
Miokarditis dan perikarditis (iritasi pada jaringan di sekitar jantung) memang dipantau sebagai KIPI yang menarik perhatian khusus di Kanada dan negara lain, terutama pada pria di bawah 30 tahun.