Pada Desember 1917 Sarekat Islam Semarang mengadakan rapat anggota dan menyerang ketidakberesan di tanah-tanah partikular.
“Kaum buruh juga diorganisasi supaya lebih militan dan mengadakan pemogokan terhadap perusahaan-perusahaan yang sewenang-wenang,” tulis Gie.
Korban pertama aksi pemogokan yang diinisiasi oleh Sarekat Islam Semarang adalah sebuah perusaahan mebel yang memiliki 15 buruh.
Atas nama Sarekat Islam, Semaoen memproklamasikan pemogokan dan menuntut tiga hal. Pertama, pengurangan jam kerja dari 8,5 jam menjadi 8 jam.
Kedua, selama mogok gaji buruh dibayar penuh. Ketiga, setiap buruh yang dipecat diberi uang pesangon tiga bulan gaji.
Pemogokan ini ternyata ampuh, dalam waktu 5 hari majikan perusahaan mebel tersebut mengabulkan tuntutan yang diajukan oleh Sarekat Islam Semarang dan pemogokan pun berhenti.
Baca juga: Henk Sneevliet, Pembawa Komunisme ke Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.