Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[JEO] Berharap Kepolisian Memutus Rantai Kekerasan Usai Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 10/10/2022, 10:17 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia berduka setelah 131 orang meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022.

Tragedi bermula saat kepolisian menangani massa suporter secara berlebihan, usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan kemenangan Persebaya.

Polisi tidak hanya menggunakan kekerasan terhadap suporter yang masuk ke lapangan setelah laga berakhir, tetapi juga melepaskan gas air mata ke arah tribune, ke arah penonton yang berdiam diri usai pertandingan.

Menurut Komisi Nasional untuk Hak Asasi Manusia, lontaran gas air mata menjadi penyebab kepanikan yang menyebabkan lebih dari 100 orang meninggal dunia.

Adapun Komisioner Bidang Penyelidikan dan Pemantauan Komnas HAM Choirul Anam menyatakan, kericuhan terjadi akibat gas air mata, kemudian diperparah akibat over-capacity di pintu-pintu keluar yang tak semuanya terbuka.

Jenazah para korban terlihat biru, yang menunjukkan kemungkinan kekurangan oksigen. Banyak di antara jenazah dengan kondisi mata merah, serta mengeluarkan busa dari mulutnya.

"Yang menunjukkan kemungkinan besar karena kekurangan oksigen karena juga gas air mata. Jadi muka biru, terus ada yang matanya merah, keluar juga busa," kata Anam, Rabu (5/10/2022).

Kekerasan yang terjadi dalam Tragedi Kanjuruhan menjadikan kepolisian kembali menjadi sorotan. Sebab, ini bukan kali pertama kepolisian menggunakan pendekatan kekerasan dalam menangani aksi massa.

Tidak hanya di stadion dan terhadap suporter, aksi kekerasan kepolisian juga disorot sewaktu menangani aksi demonstrasi, baik yang dilakukan buruh atau mahasiswa.

Dengan demikian, berbagai harapan pun muncul agar rantai kekerasan ini bisa diputus, salah satunya dengan pembenahan dan reformasi Polri.

Simak liputan khusus Kompas.com dalam JEO edisi ini: Urgensi Reformasi Polri, Memutus Rantai Kekerasan Usai Tragedi Kanjuruhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Data dan Fakta
Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com