KOMPAS.com - Di tengah keputusan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), ada berbagai informasi keliru hingga penipuan yang beredar di media sosial.
Kenaikan harga BBM ramai diperbincangkan karena berdampak luas pada kenaikan harga barang dan jasa lainnya.
Agar tidak terkecoh di tengah informasi yang simpang-siur, berikut kumpulan hoaks dan penelusuran fakta seputar kenaikan harga BBM:
Sebuah video memperlihatkan sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Tuban, Jawa Timur dipenuhi kepulan asap tebal.
Disebutkan, kejadian ini terjadi pada 3 September 2022 sebagai respons massa atas kenaikan harga BBM.
Setelah ditelusuri Kompas.com, Selasa (6/9/2022), ternyata kepulan asap itu berasal dari sebuah mobil pikap yang terbakar saat antre untuk mengisi BBM di SPBU Desa Lajulor, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur pada Sabtu (3/9/2022).
"Saat mengisi BBM di SPBU, pikap tersebut tangkinya bocor sedikit sehingga terjadi kebakaran kecil," kata Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Tuban, Sutaji.
Ketika api muncul dari kendaraan tersebut, petugas SPBU langsung memadamkan dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan pengemudi mobil pikap juga telah keluar dair mobil.
Adapun kebakaran itu tidak dilakukan oleh massa, melainkan ketidaksengajaan.
Tersiar penawaran sepeda listrik gratis di tengah kenaikan harga BBM. Penawaran ini berbedar di media sosial, terutama Facebook.
Pengguna Facebook diminta untuk menulis komentar warna sepeda yang diinginkan, kemudian mengeklik tautan yang disebarkan. Unggahan itu disertai foto deretan sepeda listirik di depan sebuah toko.
Setelah ditelusuri, foto identik ditemukan di kumpulan foto Google untuk foto toko sepeda listrik Uwinfly.
Foto itu merupakan sepeda listrik yang dijual di Showroom Uwinfly Tangkas, Cibubur, Jawa Barat, yang diambil pada 17 Desember 2021.
Area Sales Manager Uwinfly Jabodetabek, Joko Prisno membantah bahwa pihaknya membagi sepeda listrik secara gratis.
"Itu foto di toko kami, di distributor Tangkas, Kranggan, Cibubur. Kami tidak pernah bagi-bagi gratis, kami menjual," kata Joko seperti diberitakan Kompas.com, Senin (5/9/2022).
Tautan yang disebar juga tidak mengarahkan pada pembagian sepeda listrik gratis, melainkan ke sebuah aplikasi berbagi video.
Di media sosial, beredar kabar bahwa kenaikan BBM telah direvisi dengan alasan keputusan ini tidak diketahui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Narasi yang beredar itu ternyata adalah satire karena ketika dibaca hingga akhir, harga yang dicantumkan merupakan harga per setengah liter BBM.
Sejauh ini, tidak ada laporan bahwa pemerintah membatalkan kenaikan BBM yang telah diputuskan pada Sabtu (3/9/2022) lalu.
Berikut penyesuaian harga BBM terbaru:
Lihat penelusuran fakta selengkapnya di sini.
Sebelum kenaikan harga BBM diumumkan, informasi keliru seputar BBM juga telah beredar. Salah satunya mengenai cara menghindari kecurangan di SPBU.
Caranya yakni melakukan pengisian BMM dengan nominal ganjil.
Terkait tips yang beredar di media sosial itu, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting membantah adanya upaya kecurangan di SPBU.
Menurut dia, jumlah BBM yang dikeluarkan akan disesuaikan dengan nominal pembayaran. Terlepas nominal pembayaran tersebut ganjil atau genap.
"Hal itu tidak benar. Kuantitas yang dikeluarkan sudah sesuai dengan nominal yang tercantum," ujar Irto, Jumat (17/6/2022).
Sebagian besar SPBU saat ini sudah terdigitalisasi, sehingga setiap alat ukur sudah ditera sesuai ketentuan. Irto meminta masyarakat tidak perlu khawatir akan ketepatan kuantitas dan kualitas BBM.
Baca penelusuran fakta selengkapnya di sini.
Beredar tautan yang menawarkan subsidi BBM dari Pertamina dengan alamat domain berakhiran [dot]top.
Ketika ditelusuri Kompas.com, Rabu (13/7/2022), tautan tersebut tidak mengarakan ke laman resmi Pertamina.
Adapun alamat website resmi pertamina yakni www.pertamina.com.
Tautan itu tidak lama beredar setelah pemerintah mengumumkan mengenai penggunaan aplikasi MyPertamina sebagai syarat pembelian BBM bersubsidi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.