Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Jokowi Perintahkan Kapolri untuk Segera Eksekusi Ferdy Sambo

Kompas.com - 30/08/2022, 14:08 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo diklaim telah memberikan instruksi kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengeksekusi mati mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.

Ferdy Sambo sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di salah satu rumah miliknya.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim bahwa Presiden Jokowi memberikan perintah kepada Kapolri Listyo Sigit untuk mengeksekusi mati Ferdy Sambo adalah hoaks.

Narasi yang beredar

Narasi yang mengeklaim Presiden Jokowi telah memberikan instruksi kepada Kapolri Listyo Sigit untuk mengeksekusi mati Ferdy Sambo dibagikan di Facebook oleh akun ini.

Berikut narasi yang dibagikan:

INSTRUKSI JOKOWI KE KAPOLRI ! SEGERAKAN EXSEKUSI MATI FERDY SAMBO AGAR KEPERCAYAAN RAKYAT KEMBALI

Narasi yang dibagikan pada Minggu (28/8/2022) itu disertai dengan sebuah video berdurasi 8 menit 35 detik. Pada bagian awal video, terlihat Jokowi tengah berpidato dan mengucapkan kalimat sebagai berikut:

Hukum harus ditegakkan seadil-adilnya tanpa pandang bulu. Keamanan, ketertiban sosial, dan stabilitas politik adalah kunci rasa aman dan rasa keadilan harus dijamin oleh negara, khususnya oleh aparat hukum dan lembaga-lembaga peradilan.

Hoaks, Jokowi perintahkan Kapolri eksekusi mati Ferdy SamboScreenshot Hoaks, Jokowi perintahkan Kapolri eksekusi mati Ferdy Sambo

Penelusuran Kompas.com

Pidato Jokowi yang dicantumkan pada bagian awal video berasal dari pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-77 RI yang disampaikan di Gedung Parlemen, Jakarta pada 16 Agustus 2022.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, pidato yang disampaikan Jokowi tersebut tidak menyinggung sama sekali mengenai kasus yang melibatkan Ferdy Sambo.

Kalimat Jokowi mengenai penegakan hukum "seadil-adilnya, tanpa pandang bulu" disampaikan dalam konteks pembangunan Indonesia yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

Berikut kutipan yang lebih lengkap terkait konteks tersebut:

Yang ketiga, perlindungan hukum, sosial, politik, dan ekonomi untuk rakyat harus terus diperkuat. Pemenuhan hak sipil dan praktik demokrasi, hak politik perempuan dan kelompok marjinal, harus terus kita jamin. Hukum harus ditegakkan seadil-adilnya, tanpa pandang bulu.

Keamanan, ketertiban sosial, dan stabilitas politik adalah kunci. Rasa aman dan rasa keadilan harus dijamin oleh negara, khususnya oleh aparat hukum dan lembaga peradilan. Demikian juga dengan pemberantasan korupsi juga terus menjadi prioritas utama.

Untuk itu, Polri, Kejaksaan, dan KPK terus bergerak. Korupsi besar di Jiwasraya, ASABRI, dan Garuda berhasil dibongkar, dan pembenahan total telah dimulai.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Puluh Empat Tahun Lalu, GPS Akurasi Tinggi Tersedia untuk Publik

Dua Puluh Empat Tahun Lalu, GPS Akurasi Tinggi Tersedia untuk Publik

Sejarah dan Fakta
Mitos Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang

Mitos Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pernyataan Ronaldo soal Indonesia Tidak Akan Kalah jika Tak Dicurangi Wasit

[HOAKS] Pernyataan Ronaldo soal Indonesia Tidak Akan Kalah jika Tak Dicurangi Wasit

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

[HOAKS] Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Hacker asal Aljazair Dihukum Mati karena Bantu Palestina

[HOAKS] Hacker asal Aljazair Dihukum Mati karena Bantu Palestina

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Promosi Obat Mencatut Tokoh Publik

Beragam Hoaks Promosi Obat Mencatut Tokoh Publik

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Mertua Kaesang

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Mertua Kaesang

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks BPJS Kesehatan Beri Dana Bantuan Rp 75 Juta, Awas Penipuan

INFOGRAFIK: Hoaks BPJS Kesehatan Beri Dana Bantuan Rp 75 Juta, Awas Penipuan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Dugaan Aliran Dana Kementan untuk SYL dan Keluarga

INFOGRAFIK: Dugaan Aliran Dana Kementan untuk SYL dan Keluarga

Hoaks atau Fakta
Hoaks Uang Nasabah Hilang Berpotensi Timbulkan 'Rush Money'

Hoaks Uang Nasabah Hilang Berpotensi Timbulkan "Rush Money"

Hoaks atau Fakta
Menilik Riwayat Peringatan Hari Buruh di Indonesia

Menilik Riwayat Peringatan Hari Buruh di Indonesia

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

Hoaks atau Fakta
Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com