Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PBB Peringatkan Ancaman Bencana akibat Senjata Nuklir

Kompas.com - 02/08/2022, 19:09 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan, dunia saat ini sedang dalam bahaya bencana nuklir.

Dilansir dari AFP, pernyataan itu disampaikan Guterres pada Senin (1/8/2022) saat pertemuan negara-negara yang tergabung dalam Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT).

Menurut Guterres, bahaya nuklir yang tidak terbayangkan sejak puncak Perang Dingin saat ini tengah mengintai, dan hanya berjarak "satu kesalahan perhitungan kecil dari pemusnahan massal."

"Kita sangat beruntung sejauh ini. Tapi keberuntungan bukanlah strategi. Juga bukan perisai dari ketegangan geopolitik yang mendidih menjadi konflik nuklir," kata Guterres.

Baca juga: 22 Juli 1987: Negosiasi Alot AS-Uni Soviet Capai Kesepakatan Pengendalian Senjata Nuklir

Menghilangkan senjata nuklir

Pernyataan Guterres disampaikan pada pembukaan konferensi tinjauan ke-10 NPT, sebuah perjanjian internasional yang mulai berlaku pada 1970 untuk mencegah penyebaran senjata nuklir.

Pertemuan yang digelar di markas besar PBB di New York pada Senin (1/8/2022) itu sempat beberapa kali ditunda sejak 2020 akibat pandemi Covid-19. Pertemuan tersebut akan berlangsung hingga Jumat (26/8/2022).

Guterres mengatakan konferensi itu adalah "kesempatan untuk memperkuat" perjanjian dan "membuatnya sesuai untuk dunia yang mengkhawatirkan di sekitar kita," sembari mengutip perang Rusia di Ukraina dan ketegangan di semenanjung Korea dan di Timur Tengah.

"Menghilangkan senjata nuklir adalah satu-satunya jaminan bahwa senjata itu tidak akan pernah digunakan," kata Guterres.

Baca juga: Putin Sebut Tidak Ada Pemenang dalam Perang Nuklir dan Jangan sampai Terjadi

Guterres menambahkan bahwa ia akan mengunjungi Hiroshima, Jepang untuk memperingati bom atom 6 Agustus 1945 yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat.

"Hampir 13.000 senjata nuklir sekarang disimpan di gudang senjata di seluruh dunia. Semua ini pada saat risiko proliferasi tumbuh dan pagar pembatas untuk mencegah eskalasi melemah," tuturnya.

Pada Januari 2022, lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB - Amerika Serikat, China, Rusia, Inggris dan Prancis - telah berjanji untuk mencegah penyebaran senjata nuklir lebih lanjut.

Peta senjata nuklir dunia

Menurut kelompok ilmuwan Union of Concerned Scientists, saat ini terdapat sembilan negara yang memiliki senjata nuklir, yaitu AS, Rusia, Perancis, China, Inggris, Pakistan, India, dan Korea Utara.

Secara total, cadangan nuklir global mendekati 13.000 senjata, dengan 90 persen di antaranya merupakan kombinasi senjata yang dimiliki AS dan Rusia.

Meskipun jumlah itu lebih rendah daripada selama Perang Dingin—ketika ada sekitar 60.000 senjata di seluruh dunia—itu tidak mengubah ancaman mendasar bagi umat manusia akibat kehadiran senjata-senjata tersebut.

Misalnya, hulu ledak pada hanya satu kapal selam bersenjata nuklir AS memiliki kekuatan penghancur tujuh kali lipat dari semua bom yang dijatuhkan selama Perang Dunia II, termasuk dua bom atom yang dijatuhkan di Jepang. Sedangkan AS biasanya memiliki sepuluh kapal selam di laut.

Selain itu, hampir semua kekuatan nuklir utama—termasuk AS, Rusia, dan China—sekarang secara signifikan meningkatkan persenjataan nuklir mereka dalam ukuran, kemampuan, atau keduanya. Perlombaan senjata baru yang berkembang ini meningkatkan risiko perang nuklir.

1. AS

Gudang senjata AS berisi sekitar 5.500 senjata nuklir, 1.389 di antaranya dalam kondisi siap diluncurkan.

Sekitar setengah dari senjata siap pakai tersebut dapat diluncurkan dengan sangat cepat setelah menerima perintah presiden.

Kemampuan destruktif senjata AS sangat beragam. Senjata paling kuat—bom gravitasi B83—lebih dari 80 kali lebih kuat dari bom yang dijatuhkan di Hiroshima.

Senjata dengan daya ledak terkecil memiliki kekuatan ledakan hanya 2 persen dari B83.

2. Rusia

Persenjataan Rusia berisi sekitar 6.300 hulu ledak nuklir, 1.458 di antaranya siap diluncurkan.

Untungnya, kedua negara telah sepakat untuk memperpanjang satu-satunya perjanjian kontrol senjata bilateral yang tersisa, yang dijuluki “New START.”

Meski demikian, Rusia hanya bersedia mengurangi jumlah persenjataan nuklirnya apabila pertahanan rudal AS juga dibatasi secara hukum.

3. China

China mengembangkan senjata nuklir selama Perang Dingin dan sejak itu memiliki sekitar 350 hulu ledak. Lebih dari seratus hulu ledak ini ditugaskan untuk rudal yang bisa mencapai AS.

Namun tidak seperti AS, China tidak menempatkan misilnya dalam status siaga tinggi. Sebagian besar hulu ledak tidak terpasang pada rudal mereka selama masa damai.

4. Inggris

Inggris memiliki sekitar 120 senjata nuklir yang “siap dioperasikan” (hulu ledak yang ada di kapal selam mereka atau dapat dimuat dengan cukup cepat).

Negara ini memiliki 40 hulu ledak yang siap dikerahkan kapan saja. Semua senjata ini berbasis laut dan dibawa oleh rudal balistik kapal selam Trident yang dibeli dari Amerika Serikat.

5. Perancis

Perancis memiliki hampir 300 senjata nuklir yang siap dikerahkan. Sebagian besar dipasang pada kapal selam, dengan sisanya pada rudal jelajah yang diluncurkan dari udara.

6. Korea Utara

Saat ini, Korea Utara memiliki bahan nuklir yang cukup untuk 30 hingga 40 hulu ledak nuklir, dan mungkin telah merakit 10 hingga 20 senjata.

Negara ini juga terus mengembangkan kemampuan rudal jarak jauhnya, meskipun kemampuannya masih belum jelas.

7. India

India memiliki sekitar 150 senjata nuklir dan memproduksi lebih banyak lagi.

8. Pakistan

Seperti India, Pakistan memiliki sekitar 150 senjata nuklir dan memproduksi lebih banyak lagi.

9. Israel

Israel tidak mengakui memiliki senjata nuklir, tetapi secara umum diterima bahwa negara itu memiliki sekitar seratus senjata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Menkominfo Bantah Apple Batal Investasi Rp 1,6 Triliun di Indonesia

[KLARIFIKASI] Menkominfo Bantah Apple Batal Investasi Rp 1,6 Triliun di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Spesimen Surat Suara dan Paslon yang Bersaing di Pilkada Jatim 2024

[VIDEO] Hoaks Spesimen Surat Suara dan Paslon yang Bersaing di Pilkada Jatim 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Keliru Sebut Spotify Perlihatkan Fitur Batas Usia Pengguna

INFOGRAFIK: Konten Keliru Sebut Spotify Perlihatkan Fitur Batas Usia Pengguna

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Elkan Baggot Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas U23 Indonesia

INFOGRAFIK: Hoaks Elkan Baggot Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas U23 Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[HOAKS] FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
Dua Puluh Empat Tahun Lalu, GPS Akurasi Tinggi Tersedia untuk Publik

Dua Puluh Empat Tahun Lalu, GPS Akurasi Tinggi Tersedia untuk Publik

Sejarah dan Fakta
Mitos Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang

Mitos Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pernyataan Ronaldo soal Indonesia Tidak Akan Kalah jika Tak Dicurangi Wasit

[HOAKS] Pernyataan Ronaldo soal Indonesia Tidak Akan Kalah jika Tak Dicurangi Wasit

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

[HOAKS] Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com