Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Jokowi Perintahkan Tembak di Tempat Dua Intelijen Malaysia

Kompas.com - 26/07/2022, 17:07 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - TNI Angkatan Laut menangkap enam orang yang diduga intelijen asing di wilayah Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara pada 20 Juli 2022.

Diketahui, mereka memfoto secara sembunyi-sembunyi aset militer di wilayah tersebut. Dari enam orang yang ditangkap, dua di antaranya beridentitas sebagai warga negara Malaysia.

Setelah penangkapan tersebut, beredar video dengan narasi bahwa Presiden Joko Widodo memerintahkan untuk menembak di tempat dua orang yang diduga intelijen Malaysia itu.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, narasi tersebut tidak benar. Dalam video tersebut juga tidak ditemukan bahwa Jokowi memerintah untuk menembak dua orang asal Malaysia.

Sampai saat ini belum ada perintah atau pernyataan dari Jokowi untuk melakukan penembakan.

Beberapa klip dalam video pun tidak berkaitan dengan penangkapan TNI AL terhadap enam orang yang diduga intelijen asing di Sebatik Utara.

Narasi yang beredar

Narasi tentang Jokowi yang memerintahkan untuk menembak dua orang yang diduga intelijen Malaysia dibagikan oleh akun Facebook ini.

Akun tersebut membagikan video berdurasi 8 menit 2 detik dan menuliskan :

KABAR VIRAL HARI INI ~ BIADAB !! 2 INTELEJEN MALAYSIA SERANG MARKAS TNI AL. JOKOWI PERINTAHKAN TEMBAK DI TEMPAT

Hoaks yang menyatakan Presiden Jokowi memerintahkan tembak mati dua intelijen Malaysia.Tangkap layar Facebook.com Hoaks yang menyatakan Presiden Jokowi memerintahkan tembak mati dua intelijen Malaysia.

Penelusuran Kompas.com

Dalam video yang beredar terdapat klip yang menampilkan Jokowi tengah memberikan pernyataan, namun tidak ada perkataan yang memerintahkan untuk menembak dua intelijen Malaysia.

Setelah ditelusuri klip video tersebut identik dengan video Kompas TV tahun 2021 ini. Video itu tidak terkait dengan penangkapan enam orang yang diduga intelijen.

Dalam video Kompas TV itu, Jokowi memerintahkan Panglima TNI dan Kapolri untuk mengejar dan menangkap anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Perintah itu disampaikan Jokowi setelah tewasnya Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha gugur yang merupakan Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua.

Gusti Putu tewas setelah terlibat kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, 25 April 2021.

Sementara berdasarkan pemberitaan Kompas.com sebelumnya, Satuan Tugas Marinir Ambalat XXVIII TNI Angkatan Laut menangkap enam orang yang diduga intelijen asing setelah memfoto secara sembunyi-sembunyi aset militer di Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Rabu (20/7/2022).

Keenamnya terdiri dari tiga warga negara Indonesia (WNI) berinisial EW (23), TR (40), dan YY (40), sedangkan tiga warga negara asing (WNA) berinisial LS (40), HK (40), dan BJ (45). Tiga WNA sendiri diketahui berasal dari Malaysia dan China.

Orang yang diduga intelijen asing tersebut kini telah diserahkan dan diamankan ke kantor Imigrasi Kabupaten Nunukan.

Komandan Satgasmar Ambalat XXVIII Kapten Marinir Andreas Parsaulian Manalu menyatakan, pengambilan foto-foto secara ilegal dapat dijerat dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

“Selanjutnya enam orang tersebut kami serahkan kepada pihak Imigrasi Sebatik untuk dilakukan proses selanjutnya dengan mengamankan para pelaku ke kantor Imigrasi Nunukan,” kata Andreas.

Kesimpulan

Narasi yang menyebut Presiden Jokowi memerintahkan untuk menembak dua orang yang diduga intelijen asal Malaysia yang ditangkap di wilayah Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Rabu (20/7/2022) lalu tidak benar atau hoaks.

Dalam video tersebut tidak ditemukan bahwa Jokowi memerintahkan untuk menembak dua orang asal Malaysia.

Sampai saat ini juga belum ada perintah atau pernyataan dari Jokowi untuk melakukan penembakan.

Pernyataan Jokowi di video tersebut juga bukan tentang perintah untuk menembak dua orang intelijen asing asal Malaysia. Akan tetapi, perintah Jokowi kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk mengejar dan menangkap anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada 2021 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com