Selain itu, tanaman hanya mendapat manfaat dari tambahan CO2 ketika tingkat CO2 di atmosfer tidak seimbang.
Ketika CO2 merupakan faktor pembatas pertumbuhan tanaman, tanaman akan merespon dengan baik terhadap peningkatan konsentrasi CO2, karena akan meningkatkan laju fotosintesis.
"Jadi di rumah kaca di mana tanaman disiram dengan baik dan dipupuk dengan baik, meningkatkan CO2 di sekitar tanaman dapat meningkatkan produksi secara efisien," kata Griffin.
Itulah sebabnya orang yang menanam tomat di rumah kaca membeli generator CO2 atau CO2.
Penting dicatat bahwa ada faktor-faktor lain yang penting untuk proses fotosintesis, seperti tenaga surya dan air yang keberadaannya sangat bergantung pada iklim.
Dalam ekosistem alami, CO2 seringkali bukan sumber daya yang paling terbatas, seperti air, nutrisi, suhu, atau variabel lain. Dalam kasus ini, peningkatan CO2 tidak merangsang pertumbuhan.
"Jadi, jika seorang manajer rumah kaca tidak memiliki air untuk menjaga tanaman mereka tetap hidup, mereka tidak mungkin membeli CO2," kata Griffin.
Setiap tahun, aktivitas manusia pelepasan karbin dioksida ke atmosfer lebih banyak daripada yang dapat dihilangkan oleh proses alami. Hal ini menyebabkan jumlah karbon dioksida di atmosfer meningkat.
Bukti bahwa kadar CO2 di Bumi mengkhawatirkan, dicatat oleh Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA).
NOAA melaporkan bahwa rata-rata global kadar CO2 mencapai rekor tertinggi pada 2021, dengan 414,72 bagian per juta.
Angka tahunan peningkatan karbon dioksida atmosfer selama 60 tahun terakhir adalah sekitar 100 kali lebih cepat dari peningkatan alami sebelumnya, seperti yang terjadi pada akhir zaman es terakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.