KOMPAS.com - Nama Nelson Mandela tidak hanya dikenang sebagai pahlawan bagi Afrika Selatan, tetapi juga bagi dunia. Perjuangannya melawan penindasan dan ketidakadilan rasial, membuatnya menjadi sosok teladan yang akan selalu dikenang.
Tidak heran jika kemudian tanggal 18 Juli, yang merupakan tanggal kelahirannya, diperingati dunia sebagai Nelson Mandela International Day.
Peringatan tersebut ditetapkan melalui keputusan bulat Majelis Umum PBB pada tahun 2009. Kemudian, pada 18 Juli 2010 dilakukan peringatan pertama.
Nelson Mandela International Day diperingati sebagai momen untuk meneladani nilai-nilai yang diajarkan dan dicontohkan seorang Nalson Mandela. Sikap itu seperti komitmen kuat terhadap keadilan, hak asasi manusia dan kebebasan fundamental.
Dilansir dari situs resmi PBB, un.org, Nelson Mandela International Day lebih dari sekadar perayaan kehidupan, melainkan juga menjadi gerakan global untuk saling menghormati antar sesama, demi mengubah dunia menjadi lebih baik.
Baca juga: Mengenang Kepergian Pejuang Kemanusiaan Nelson Mandela...
Berjalannya waktu Majelis Umum PBB memutuskan untuk memperluas cakupan Nelson Mandela International Day yang diperingati setiap tahun pada tanggal 18 Juli.
Pada momen itu juga digunakan untuk mempromosikan penjara yang manusiawi. Hal itu merupakan bagian untuk menghormati warisan mendiang Mandela yang menghabiskan 27 tahun di penjara dalam perjalanan perjuangannya.
Sejak muda, Nelson Mandela sudah aktif dalam memperjuangkan hak bagi orang yang mengalami ketidakadilan. Ia terlibat dalam gerakan anti-apartheid dan bergabung dengan Kongres Nasional Afrika (ANC), organisasi kulit hitam tertua di Afrika Selatan.
Dilandir dari IndiaTime, ANC mengadopsi metode gerakan akar rumput massal untuk menggelar boikot, pemogokan, pembangkangan, dan tidak bekerja sama.
Gerakan itu bertujuan mencapai kebijakan kewarganegaraan penuh, redistribusi tanah, hak-hak serikat pekerjaan, dan pendidikan gratis bagi semua anak.
Baca juga: Julius Caesar, Pemimpin Politik dan Militer Tangguh Romawi
Selama 20 tahun, Mandela mengarahkan tindakan damai, tanpa kekerasan, menentang Pemerintah Afrika Selatan dengan kebijakan rasialnya.