Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Menyembuhkan Sakit Gigi dengan Kumur Pakai Bensin

Kompas.com - 06/07/2022, 16:17 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com- Beberapa akun media sosial Facebook menyebarkan informasi bahwa bensin dapat menyebuhkan sakit gigi.

Dalam narasi yang disebar dalam unggahan itu disebutkan, bensin dapat membunuh kuman, sehingga menyembuhkan bagian gigi yang sakit.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar, sehingga ada yang perlu diluruskan.

Dokter gigi spesialis penyakit mulut menjelaskan, penggunaan bensin untuk sakit gigi tidak dianjurkan. Selain mematikan saraf gigi, juga beresiko tertelan dan masuk ke dalam tubuh.

Narasi yang beredar

Narasi tentang penggunaan bensin untuk menyembuhkan sakit gigi dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.

Dalam narasinya beberapa akun tersebut menjelaskan bahwa penggunaan bensin seperti Pertalite dan Pertamax bisa jadi solusi untuk mengobati sakit gigi.

Salah satu akun menuliskan:

Bismillah..

Obat Sakit Gigi Ampuh Membunuh Kuman di Gigi. dan Rasa Sakit di Gigi Akan Hilang ????????????????????????????.

Ambil sedikit Bensin [???????????????????????????????????? ???????????????? ????????????????????????????????] dikapas lalu masukan ke Gigi yang sakit { ???????????????????? ???????????????????? } Sembuh dgn izin Allah SWT..

Semoga Bermanfaat..

Amiin Aamiin

Akun Facebook lainnya menuliskan narasi yang serupa:

Obat sakit gigi paling ampuh
Kumur pake bensin/pertalite/bensol lngsung sembuh...
Edisi sakit gigi ga sembuh sembuh

Penjelasan ilmiah dokter

Dokter gigi dan spesialis penyakit mulut di klinik Difa Oral Health Center (OHC) Jakarta Selatan drg Widya Apsari SpPM mengatakan, penggunaan bensin untuk sakit gigi cukup berbahaya karena risiko tertelan.

Selain itu, penggunaan bensin pada gigi yang sakit juga bisa menimbulkan resiko infeksi.

"Kalau dengan bensin ditaruh di lubang gigi ya pasti saraf giginya jadi mati. Saraf gigi yang mati itu yang membuat mati rasa, sehingga tidak sakit lagi," ujar Widya saat dihubungi Kompas.com Selasa (05/07/2022).

"Tapi kan dalam mengobati gigi berlubang bukan dengan membunuh saraf gigi dengan bensin. Harus ada acara-cara lain yang lebih ilimiah," kata dia.

Widya menjelaskan, sesuatu yang ditaruh di mulut berisiko tertelan, sehingga akan berbahaya jika bensin masuk ke dalam tubuh. 

Menurut dia, sebenarnya dokter gigi juga mempunyai obat-obatan untuk mematikan saraf gigi, obat tersebut aman jika tertelan karena sesuai dengan peruntukkannya.

"Idealnya ketika lubang giginya masih kecil buru-buru ditambal, biar saraf giginya tidak keburu terbuka, infeksi dan jadi sakit gigi," kata dia.

Widya menjelaskan, penggunaan bensin pada gigi juga menimbulkan efek samping, yakni gigi menjadi rapuh. Di samping itu juga bisa merusak gigi lain yang tidak berlubang.

Kesimpulan

Narasi yang menyebutkan bahwa bensin dapat menyembuhkan sakit gigi tidak benar. Memasukan bensin ke dalam mulut berbahaya karena berisiko tertelan ke dalam tubuh.

Penggunaan bensin dapat mematikan saraf gigi sehingga nyeri bisa hilang, namun cara itu tidak dianjurkan dalam medis.

Ada banyak cara ilmiah yang bisa dilakukan dengan pergi ke dokter gigi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

Hoaks atau Fakta
Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com