KOMPAS.com - "Honestly, don’t you two read?"
Ucapan ini melekat pada Hermione Granger, penyihir cilik yang menjadi salah satu karakter di kisah rekaan "Harry Potter" besutan JK Rowling.
Harry bersama Hermione dan Ron Weasley menjadi trio penyihir yang bersahabat dekat sejak kemunculan buku pertama dari franchise Harry Potter, Harry Potter And The Philosopher's Stone (1997).
Ketika buku itu meledak dalam tujuh judul dan menjadi salah satu publikasi terbesar sepanjang sejarah, trio sahabat penyihir itu menjadi karakter yang semakin terlihat nyata pada aktor yang memerankannya.
Baca juga: Novel Pertama Harry Potter Terbit 25 Tahun Lalu, Awal Semesta Wizarding World
Daniel Radcliffe berperan sebagai Harry, sedangkan Emma Watson menjadi Hermione, serta Rupert Grint memerankan Ron Weasley.
Daniel, Emma, serta Rupert kemudian menjadi wajah Wizarding World, semesta dunia sihir dan mitos besutan Rowling karena berperan dalam delapan film Harry Potter.
Bagaimana nasib mereka sekarang?
Hermione yang diperankan Emma Watson digambarkan sebagai anak perempuan yang cerdas, suka membaca, bahkan dianggap paling cemerlang meskipun tidak punya darah keturunan penyihir atau muggle.
Gadis cilik itu juga memiliki sikap tegas dengan berkali-kali menegur dua temannya, Harry yang diperankan Daniel Radcliffe, dan Rupert Grint sebagai Ron.
Kadang terasa agak kaku, namun rasa empati siswi sekolah sihir Hohwarts itu terlihat saat memberikan saran dan mendukung kedua temannya untuk terus berjuang.
Tak hanya mengambil perhatian penonton karena jadi satu-satunya perempuan dalam trio penyihir cilik itu, Hermione juga mengambil peran penting dalam perkembangan karakter dan peperangan melawan penyihir hitam.
Salah satunya saat Hermione dan Ron melawan Nagini, horcrux atau ular yang menyimpan nyawa Voldemort sang musuh, dalam episode Harry Potter and the Deathly Hallows Part II (2011).
Aksi Emma di layar lebar saat berdialog dan membaca mantra sihir, berhasil meyakinkan penggemar hingga menjadi percontohan wanita modern yang berani.
Namun, sebetulnya alumni Universitas Brown, Amerika Serikat, itu sempat mengalami beberapa masalah dalam memerankan Hermione untuk delapan seri Harry Potter itu.
"Ketika saya bergabung, satu hal yang produser katakan kepada saya adalah Emma tidak yakin ingin kembali dan terlibat dalam syuting (film) Harry Potter yang lain," kata sutradara Harry Potter and The Order of Phoenix, David Yates, dilansir dari Variety pada 3 Januari 2021.
Menanggapi hal itu, Emma tidak menampik. Dia bercerita sempat mengalami rasa kesepian dan takut mungkin selamanya kehidupannya akan begitu.
"Saya bisa melihat bahwa, kadang-kadang saya kesepian. Kurasa, aku takut," ujar Emma.
Selain itu, Emma menyatakan adegan yang paling tidak disukainya dalam serial Harry Potter adalah saat dia harus tampil sebagai wanita muda yang mempesona di hadapan Harry dan Ron, tidak lagi sahabat seperti sebelumnya.
Emma juga disebutkan sempat ngambek saat penggemar menganggapnya liar saat melakukan adegan ciuman dengan Harry.
Daniel yang menjadi sebab anggapan itu pun mengeluarkan klarifikasinya. Emma sampai bertanya pada Daniel terkait apa yang dikatakan dia katakan pada orang-orang terkait dirinya.
"Saya diwawancarai Kate Garraway untuk televisi. Dia tanya soal adegan cium di film itu, Emma sedikit liar ya? Saya jawab, ya. Apa yang terjadi kemudian, seolah-olah saya mengatakan itu," kata Daniel.
Rupert Grint juga pernah mengeluhkan rasa sesak ketika melakoni peran yang sama setiap hari dalam produksi film yang tayang dari tahun 2001 sampai 2011 itu.
"Itu adalah pengalaman yang luar biasa. Suasana keluarga yang menyenangkan... Tapi kadang-kadang rasanya seperti, 'Saya ingin melakukan sesuatu yang lain. Lihat apa lagi yang ada di luar sana'," kata Rupert, dikutip dari Pagesix.com.
Rupert pun sempat berhenti sekolah saat berusia 16 tahun untuk fokus melakoni pekerjaan akting. Saat itu, dia sibuk dengan Harry Potter dan ketenarannya sebagai Ron Weasley.
"Saya tidak begitu suka sekolah," kata Rupert, dikutip dari situs Washington Post.
Daniel mengaku pernah menghadapi pengalaman buruk saat sedang berada di bar.
Ia merasa orang-orang mengejeknya sehingga dia merasa perlu menambah minuman yang ditenggaknya.
Dengan sikap-sikap yang dia terima, seakan-akan orang-orang tidak melihatnya sebagai orang biasa, melainkan orang yang berbeda, yakni seorang Harry Potter yang sedang minum minuman keras. Ia tersinggung.
Kondisi semacam itu menggiringnya menjadi pemabuk berat, sampai berhasil keluar dari kebiasaan buruk itu pada 2010.
Ia pun mengapresiasi keluarga dan teman-temannya telah mendampinginya di sana.
"Pada akhirnya, itu adalah keputusan saya sendiri," kata Daniel kepada Off Camera dilansir dari Independent.co.uk.
Dia pun mengatakan tidak ingin kembali memainkan peran dalam sekuel Harry Potter, termasuk versi spin off berjudul Fantastic Beasts and Where to Find Them.
"Saya tidak ingin masuk pada situasi, di mana saya terlibat dalam proyek untuk bertahun-tahun ke depan,” ujarnya kepada Variety.
Kini ketiganya telah tumbuh dewasa dan tetap berkarya di industri perfilman.
Daniel membintangi The Lost City (2022) bersama Sandra Bullock dan Channing Tatum, serta terlibat dalam Weird: The Al Yankovic Story yang akan tayang tahun ini.
Beauty and The Beast (2017) dari Disney memperlihatkan Emma sebagai Belle. Ia pun tampak berkontribusi dalam berbagai film, termasuk Little Woman (2019) tentang empat orang perempuan bersaudara yang menempuh jalannya masing-masing.
Rupert juga akstif tampil di layar lebar dan layar kaca, termasuk dalam judul Knock at the Cabin yang akan diluncurkan pada 2023.
Di sisi lain, Rupert memiliki bisnis properti, dan memiliki anak bersama pacarnya Georgia Groome, yang bernama Wednesday G Grint.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.