Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Video Seorang Pria Mengamankan Botol Alkohol Saat Gempa Afghanistan

Kompas.com - 23/06/2022, 12:24 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar unggahan video di media sosial Facebook yang memperlihatkan seorang pria mengamankan botol-botol minuman beralkohol saat terjadi gempa bumi.

Narasi video itu menyebutkan tentang gempa bumi bermagnitudo 6,1 yang mengguncang Afghanistan dan mengakibatkan lebih dari 900 orang tewas.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut tidak diambil saat terjadi gempa Afghanistan.

Narasi yang beredar

Video seorang pria mengamankan botol-botol minuman beralkohol saat sedang terjadi gempa bumi itu dibagikan di Facebook oleh akun ini dan ini.

Berikut narasi yang dibagikan

Gempa bumi berkekuatan 6.1 menewaskan lebih dari 900 orang di Afghanistan

Kata pejabat manajemen bencana, dengan ratusan terluka dan jumlah korban diperkirakan akan bertambah seiring informasi mengalir dari desa-desa pegunungan terpencil.

Video berdurasi enam detik itu memperlihatkan seorang pria mengamankan botol-botol minuman beralkohol di atas meja, yang berguncang kuat saat gempa bumi melanda.

Hoaks, seorang pria mengamankan botol minuman beralkohol saat gempa AfghanistanScreenshot Hoaks, seorang pria mengamankan botol minuman beralkohol saat gempa Afghanistan

Penelusuran Kompas.com

Hasil reverse image search menunjukkan bahwa video tersebut tidak diambil saat gempa bumi kuat melanda Afghanistan pada Rabu (22/6/2022).

Video serupa dengan durasi 11 detik pernah diunggah oleh akun Twitter berbahasa Spanyol milik media Rusia, RT en Español dengan handle @ActualidadRT, pada 15 Mei 2019.

"Sebuah video yang menunjukkan reaksi cepat dan tanggap dari seorang pria untuk menyelamatkan apa yang paling berharga (baginya) saat gempa bumi di Panama, menjadi viral di media sosial," tulis RT en Español.

Penelusuran lebih lanjut menunjukkan bahwa Panama memang sempat dilanda gempa bumi, beberapa hari sebelum twit tersebut diunggah oleh RT en Español.

Dilansir dari CBS News, 12 Mei 2019, gempa berkekuatan M 6,1 mengguncang rumah-rumah di barat daya Panama dekat perbatasan dengan Kosta Rika pada 10 Mei 2019.

Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa itu melanda wilayah sekitar 4 mil tenggara Plaza de Caisán, Panama, pada kedalaman sekitar 12 mil.

Otoritas setempat melaporkan, gempa tersebut merusak bangunan dan melukai setidaknya dua orang.

Gempa Afghanistan

Dilansir dari Al Jazeera, korban tewas akibat gempa kuat yang mengguncang Afghanistan telah meningkat menjadi 1.000 orang, dengan lebih dari 1.500 lainnya terluka.

Jumlah korban jiwa tersebut dilaporkan oleh Departemen Kebudayaan dan Informasi Taliban. 

Sementara itu, tim SAR masih terus mencoba mencapai lokasi bencana yang terletak di provinsi Paktika dan Khost yang terpencil.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan, kekuatan gempa yang terjadi pada Rabu (22/6/2022) adalah M 5,9, merevisi perkiraan awal M 6,1.

Pusat gempa berada sekitar 46 km dari kota Khost, dekat dengan perbatasan Pakistan.

Kesimpulan

Video yang menampilkan seorang pria mengamankan botol-botol minuman beralkohol saat terjadi gempa tidak diambil di Afghanistan pada Rabu (22/6/2022).

Hasil penelusuran menunjukkan, video tersebut diambil di Panama saat gempa bumi berkekuatan M 6,1 mengguncang negara itu pada 10 Mei 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com