KOMPAS.com - Banyak orang menyebut proklamator dan presiden pertama RI Soekarno sebagai seorang orator ulung, hingga memberinya julukan "Singa Podium".
Gaya pidato presiden Soekarno yang berapi-api mampu memukau dan menyihir setiap orang yang mendengarnya.
Kemampuan pidato Soekarno tidak datang secara tiba-tiba. Ia mengasahnya sejak berusia 15 tahun saat tinggal di rumah Hadji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto di Surabaya.
Soekarno pun banyak belajar pidato dari HOS Tjokroaminoto, tokoh yang kerap dianggap sebagai bapak bangsa dan saat itu menjadi pemimpin Serikat Islam (SI).
Selama tinggal di rumah Tjokroamnito, Soekarno berlatih berpidato di kamar kosnya yang gelap dan pengap, tanpa jendela. Di kamar itu secara lantang Soekarno melatih kemampuan berpidato.
Baca juga: Lahir Bernama Kusno, Ini Alasan Nama Diubah Jadi Soekarno dan Maknanya
Dalam otobiografi yang ditulis Cindy Adams, Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat (1966) disebutkan bahwa pidato pertama Soekarno di depan umum yakni saat berada di Studieclub.
Sebuah kelompok pengajaran itu bertujuan untuk membahas buah pikiran dan cita-cita di Hoogere Burger School (HBS) Surabaya. Saat itu Soekarno masih berusia 16 tahun.
Soekarno berpidato setelah sebelumnya ketua Studieclub mendapat giliran berbicara pertama.
Ketua Studiesclub menyatakan bahwa suatu keharusan bagi generasi saat itu untuk menguasai bahasa Belanda.
Secara mendadak Soekarno dikuasasi dorongan yang kuat untuk berbicara. Dengan penuh semangat, Soekarno melompat dan berdiri di atas meja. Ia tidak sepakat dengan pernyataan ketua Studiesclub.
Baca juga: Benarkah Letusan Kelud Menyambut Kelahiran Soekarno?
Sebelum memulai berpidato Soekarno mengaku sempat gugup, namun begitu mendapat perhatian dari peserta Studiesclub ia berbicara dengan tenang.
"Tidak. Saya tidak setuju. Tanah kebanggaan kita ini dulu pernah bernama Nusantara. Nusa berarti pulau. Antara berarti di antara. Nusantara berarti ribuan pulau-pulau, dan banyak di antara pulau-pulau ini yang lebih besar daripada seluruh negeri Belanda," kata Soekarno memulai pidato.