Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Ia mengatakan, buah tanpa biji bukan hasil rekayasa genetik dalam artian transgenik.
Aziz menjelaskan, buah tanpa biji bersifat triploid (2n=3x), dan dihasilan dari persilangan tanaman diploid (2n=2x) dengan tanaman tetraploid (2n=4x).
Ia menyebutkan, contoh triploid yang sering dikonsumsi banyak orang adalah buah pisang.
Dengan fakta tersebut, menurut Aziz, klaim buah tanpa biji dapat merusak gen orang yang memakannya terbukti keliru.
"Sudah terjawab dengan manusia yang sudah makan buah pisang dan tetap sehat. Bahkan pisang adalah buah yang sering digunakan untuk orang sakit," kata Aziz kepada Kompas.com, Kamis (9/6/2022) malam.
Berdasarkan konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim buah tanpa biji dihasilkan dari rekayasa genetik dan dapat merusak gen orang yang memakannya adalah hoaks.
Ahli pertanian menjelaskan, buah tanpa biji bukan hasil rekayasa genetik dalam artian transgenik.
Salah satu contoh buah tanpa biji yang sering dikonsumsi banyak orang adalah buah pisang.
Hal itu menunjukkan bahwa klaim buah tanpa biji dapat merusak gen terbukti keliru.
Karena pisang sudah dikonsumsi sejak lama dan tidak terbukti menyebabkan masalah kesehatan pada manusia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.