Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Gelombang Panas Berlangsung hingga Pertengahan Mei 2022

Kompas.com - 11/05/2022, 16:45 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial yang menyebut bahwa Indonesia akan mengalami gelombang panas yang berlangsung hingga pertengahan Mei 2022.

Masyarakat pun diimbau untuk waspada agar tidak terdampak gelombang panas.

Akan tetapi, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi itu tidak benar.

Cuaca panas yang belakangan terjadi bukanlah akibat gelombang panas.

Narasi yang beredar

Informasi mengenai Indonesia akan mengalami gelombang panas hingga pertengahan Mei 2022, disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.

"Waspada gelombang panas," tulis salah satu akun.

Kedua akun Facebook tersebut menyertakan artikel berjudul:

Waspada! Gelombang Panas di indonesia Bakal Berlangsung Hingga Pertengahan Mei 2022.

Tangkapan layar informasi keliru di sebuah akun Facebook, mengenai Indonesia akan mengalami gelombang panas hingga pertengahan Mei 2022.akun Facebook Tangkapan layar informasi keliru di sebuah akun Facebook, mengenai Indonesia akan mengalami gelombang panas hingga pertengahan Mei 2022.

Penelusuran Kompas.com

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (10/5/2022), cuaca panas terik yang berlakangan terjadi bukan karena adanya gelombang panas.

Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto, melalui keterangan tertulis menjelaskan bahwa suhu panas terik yang terjadi akhir-akhir ini dipicu oleh beberapa hal.

Fenomena suhu udara terik yang terjadi pada siang hari tersebut dipicu oleh beberapa hal sebagai berikut:

  • Posisi semu Matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau. Tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang, sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi.
  • Dominasi cuaca yang cerah dan tingkat perawanan yang rendah tersebut dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari di permukaan Bumi. Sehingga, menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari.

Sementara, gelombang panas atau dikenal dengan "heatwave" merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut.

Saat terjadi gelombang panas suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5 derajat celcius atau lebih.

Berdasarkan data BMKG, suhu maksimum tertinggi di Indonesia pada bulan April selama 4-5 tahun terakhir sekitar 38,8 derajat celcius di Palembang pada 2019, sedangkan di bulan Mei sekitar 38,8 derajat celcius di Temindung Samarinda pada 2018.

Kemudian, suhu maksimum terukur selama periode 1-7 Mei 2022 berkisar antara 33-36,1 derajat celcius dengan suhu maksimum tertinggi hingga 36,1 derajat celcius terjadi di wilayah Tangerang-Banten dan Kalimarau-Kalimantan Utara.

Meski suhu panas belakangan bukan diakibatkan oleh gelombang panas, kondisi suhu panas/terik pada siang hari masih harus diwaspadai hingga pertengahan Mei.

BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BMKG (@infobmkg)

Kesimpulan

Ada yang perlu diluruskan dari informasi Indonesia akan mengalami gelombang panas hingga pertengahan Mei 2022.

Cuaca panas terik yang belakangan terjadi bukan karena gelombang panas, melainkan dominasi cuaca cerah di beberapa wilayah dan posisi semu Matahari.

Meski bukan gelombang panas, tetapi BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk menjaga kondisi tubuh dan tetap terhidrasi ketika beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

Hoaks atau Fakta
Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com