Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Propaganda Konflik Rusia-Ukraina di TikTok, Bagaimana Sebaran dan Penanganannya?

Kompas.com - 11/05/2022, 12:51 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Media sosial berbasis video, TikTok, berupaya membendung berbagai informasi menyesatkan, termasuk yang berkaitan dengan perang di Ukraina.

Sejak Rusia memulai invansinya ke Ukraina pada 24 Februari 2022, banyak orang menanggapi perang antarnegara tersebut melalui media sosial dan tidak sedikit yang menyebarkan informasi keliru.

Institute for Strategi Dialogue (ISD), organisasi nirlaba yang fokus pada gelombang polarisasi, ekstremisme, dan disinformasi di seluruh dunia, membuat analisa tentang bagaimana propaganda menyebar di TikTok.

Dilansir dari laman ISD Global, 2 Maret 2022, dibanding media sosial lainnya, TikTok belum menyediakan label atau informasi kepada pengguna yang menunjukkan konten atau akun berasal dari lembaga pemerintahan, media yang dikendalikan pemerintah atau yang independen, atau label yang memberi konteks tambahan.

Baca juga: Pemeriksa Fakta Palsu di Tengah Konflik Rusia-Ukraina

Media yang dikendalikan Pemerintah Rusia dan aktif di TikTok, menurut ISD Global, telah menggunakan platform tersebut untuk menyebarkan disinformasi, baik sebelum dan sesudah invasi.

Dalam kasus TikTok, konten yang terkait dengan invasi ke Ukraina dengan narasi versi Rusia beredar tanpa label dan memperoleh jutaan penayangan.

Video-video ini dinilai ISD Global sering menggemakan propaganda Kremlin, konten kebencian, dan disinformasi terang-terangan tentang konflik yang berkembang.

ISD Global menilai, TikTok gagal memberikan konteks atau transparansi tambahan tentang bias semacam ini kepada penggunanya.

Rekomendasi video dan hasil pencarian di TikTok

Video memuat informasi keliru tentang perang di Ukraina justru menyebar cepat di TikTok, dibanding dengan media sosial berbasis video lainnya, seperti YouTube.

TikTok telah mengalami lonjakan popularitas yang meroket sejak diluncurkan pada 2017. Pada akhir 2021, aplikasi ini dipakai lebih dari 1 miliar pengguna aktif bulanan.

Berdasarkan analisis NewsGuard, pada Maret 2022, diketahui bahwa pengguna TikTok baru langsung mendapat rekomendasi konten yang memuat informasi keliru tentang perang di Ukraina dalam waktu 40 menit setelah masuk ke aplikasi tersebut.

Baca juga: Adu Klaim Ukraina dan Rusia soal Tragedi Kemanusiaan di Bucha

Ketika mencari istilah umum yang terkait dengan konflik, seperti "Ukraina" atau "Donbas" maka hasil pencarian TikTok menyarankan beberapa video yang berisi disinformasi di 20 hasil teratasnya.

Sebagian besar video yang memuat informasi keliru merupakan klip lawas. Misalnya, video dengan judul "Ukraina live" yang telah ditonton 24 juta kali.

Video itu menampilkan seorang pria yang menjatuhkan alat peledak ke sebuah tangki. Ternyata video sebenarnya merupakan peristiwa pertandingan airsoft gun dan pernah diunggah di YouTube pada Januari 2022 lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Risiko Anemia Aplastik pada Obat Sakit Kepala

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Risiko Anemia Aplastik pada Obat Sakit Kepala

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] WEF Bantah Kabar Klaus Schwab Sakit Parah dan Dirawat di RS

[KLARIFIKASI] WEF Bantah Kabar Klaus Schwab Sakit Parah dan Dirawat di RS

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

[HOAKS] Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
'Me at The Zoo', Kilas Balik Video Pertama di YouTube

"Me at The Zoo", Kilas Balik Video Pertama di YouTube

Sejarah dan Fakta
INFOGRAFIK: Narasi Keliru Perbandingan Foto Antrean Warga pada 1965 dan 2024

INFOGRAFIK: Narasi Keliru Perbandingan Foto Antrean Warga pada 1965 dan 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Video Perlihatkan Pohon Terbakar, Bukan Tentara Israel Bakar Masjid Al Aqsa

INFOGRAFIK: Video Perlihatkan Pohon Terbakar, Bukan Tentara Israel Bakar Masjid Al Aqsa

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

[HOAKS] Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Anak-anak Bermain di Pantai Gaza Pascaserangan Iran ke Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Anak-anak Bermain di Pantai Gaza Pascaserangan Iran ke Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Foto dengan Narasi Keliru soal Eksodus Warga Israel karena Serangan Iran

INFOGRAFIK: Foto dengan Narasi Keliru soal Eksodus Warga Israel karena Serangan Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

[HOAKS] Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Terjadi pada 2019

[KLARIFIKASI] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Terjadi pada 2019

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bill Gates Melepaskan Nyamuk Penyebar Kaki Gajah di Bali

[HOAKS] Bill Gates Melepaskan Nyamuk Penyebar Kaki Gajah di Bali

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com