Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Beredar video seorang anak yang mengalami sindrom Crouzon, yang diklaim sebagai akibat terpapar radiasi handphone (HP).
Video itu disertai imbauan bagi orangtua untuk membatasi anak bermain HP, agar tidak membutakan anak.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video ditempatkan dalam konteks yang keliru sehingga menjadi sebaran hoaks.
Video seorang anak mengalami kelainan mata yang diklaim akibat radiasi HP, disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.
Video berdurasi 42 detik itu memperlihatkan seorang anak yang mengalami kelainan mata, tengah menangis.
Berikut narasi lengkapnya:
Bagi orang tua yang sayang anaknya batasi anak anda main HP, Jangan membiasakan anak Anda bermain HP, sangat berbahaya bisa terinfeksi radiasi HP dan bisa membutakan inilah akibatnya
Dari hasil penelusuran, klaim pada video yang beredar memperlihatkan seorang anak yang mengalami kelainan mata karena infeksi radiasi HP adalah salah.
Berdasarkan pencarian gambar dari cuplikan video, nampak video terkait pernah diunggah oleh kanal YouTube GMA Public Affairs pada 22 Februari 2022.
Video tersebut disertai keterangan berbahasa Tagalog, kurang lebih begini artinya dalam bahasa Indonesia:
Tayang (19 Februari 2022): Beberapa bulan setelah Marga lahir, keluarga mereka dilaporkan menyadari pertumbuhan salah satu matanya. Dia menderita sindrom Crouzon - suatu kondisi yang menyebabkan matanya terkulai.
Sindrom Crouzon merupakan kelainan bawaan yang terjadi ketika janin dalam kandungan. Saat terjadi pembentukan organ terjadi suatu kelainan autosamal dominan.
Dilansir dari laman edukasi Universitas Airlangga, anak dengan sindrom Crouzon akan mengalami masalah kesehatan, seperti paparan kornea, kelainan kraniofasial, dan maloklusi.
Tidak disebutkan bahwa penyebab sindrom Crauzon adalah radiasi.
Terkait penggunaan HP yang berdampak bagi kesehatan, pernah diwartakan Kompas.com pada Sabtu (5/6/2021), dengan mengutip pendapat dari beberapa dokter.