Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos Yeti Si Manusia Salju dan Penelitian untuk Mencari Keberadaannya

Kompas.com - 25/01/2022, 07:12 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dataran tinggi Himalaya menyimpan misteri tentang keberadaan makhluk misterius yang kerap dijuluki Yeti, Si Manusia Salju.

Dalam berbagai kisah yang diceritakan dari mulut ke mulut, manusia salju ini digambarkan memiliki bentuk tubuh seperti manusia, namun sekujur tubuhnya tertutup bulu lebat.

Selama bertahun-tahun, rumor keberadaan yeti telah menjadi cerita yang populer di kalangan pendaki yang menjelajahi dataran tinggi Himalaya.

Ada pula laporan tentang penampakan dan bahkan bukti-bukti yang dihadirkan untuk menunjukkan bahwa Yeti benar-benar ada.

Akan tetapi, penelitian mengungkap bahwa laporan dan bukti-bukti tersebut ternyata tidak benar, dan hingga kini keberadaan Yeti masih belum bisa dibuktikan.

Baca juga: Mitos Monster Loch Ness dan Hoaks tentang Penampakannya

Apa itu Yeti?

Melansir BBC, Yeti atau dikenal juga sebagai Manusia Salju yang Keji adalah makhluk yang disebut mengintai Himalaya.

Yeti telah muncul dalam kisah-kisah yang diceritakan di kedua sisi gunung, di India, Bhutan, Tibet dan Nepal.

Kebanyakan cerita itu berasal dari legenda Sherpa, komunitas yang hidup di ketinggian rata-rata 12.000 kaki di Nepal timur dan sebagian besar merupakan pemandu bagi para pendaki.

Makhluk itu dikatakan hidup tinggi di salju abadi Himalaya dan lebih besar dari manusia, dengan rambut panjang menutupi seluruh tubuhnya. Ia berjalan tegak dengan dua kaki.

Yeti diceritakan tidak ramah pada manusia.

Seperti sebuah cerita tentang para yeti yang memblokir semua pintu ke rumah warga desa, hingga membuat warga desa ketakutan dan kabur dari tempat tinggal mereka.

Baca juga: Asal Mula Minyak Goreng, Diwarnai Perbudakan hingga Jadi Komoditas Industri

Ada pula cerita di mana manusia mencoba menipu yeti untuk menghancurkan satu sama lain, tetapi hal itu justru membuat makhluk-makhluk itu marah dan bersumpah membalas dendam pada manusia.

Cerita lain menggambarkan yeti perempuan menangkap seorang pria, dan memiliki dua anak, laki-laki dan perempuan, dari pria itu. Ketika pria tersebut melarikan diri dengan putranya, dia membunuh dan memakan putrinya sendiri.

Potret jejak kaki ini disebut sebagai jejak kaki manusia salju yang dikenal dengan nama Yeti. Foto ini diambil saat ekspedisi gunung Everest, 1961. Popperfoto Potret jejak kaki ini disebut sebagai jejak kaki manusia salju yang dikenal dengan nama Yeti. Foto ini diambil saat ekspedisi gunung Everest, 1961.

Membuktikan keberadaan Yeti

Melansir Live Science, sebagian besar bukti keberadaan Yeti berasal dari kesakian dan laporan orang-orang yang mendaki dataran bersalju Himalaya.

Membuktikan keberadaan Yeti sama halnya dengan mebuktikan keberadaan Bigfoot dan monster Loch Ness, alias tidak ada bukti kuat yang jelas.

Pada tahun 1960, Sir Edmund Hillary, orang pertama yang mendaki Gunung Everest, mencari bukti tentang Yeti.

Ia menemukan sesuatu yang diklaim sebagai kulit kepala dari makhluk itu, meskipun para ilmuwan kemudian menemukan bahwa kulit berbentuk helm itu sebenarnya terbuat dari serow, hewan Himalaya yang mirip dengan kambing.

Baca juga: Tentara India Klaim Temukan Jejak Kaki Raksasa, Benarkah Milik Yeti?

Pada 2007, presenter TV dari Amerika Serikat, Josh Gates, mengklaim menemukan tiga jejak kaki misterius di salju dekat sungai di Himalaya.

Penduduk setempat skeptis, mereka menduga bahwa Gates, yang baru berada di daerah itu selama sekitar seminggu, hanya salah mengartikan jejak beruang.

Pada 2010, pemburu di China menangkap hewan aneh yang mereka klaim sebagai Yeti.

Hewan misterius, tidak berbulu, dan berkaki empat ini awalnya digambarkan memiliki ciri menyerupai beruang, tetapi akhirnya diidentifikasi sebagai musang yang kehilangan bulu karena penyakit.

Bukti lain terkait Yeti berasal dari sebuah jari yang disimpan di sebuah biara di Nepal, dan diklaim berasal dari Yeti.

Jari itu kemudian diperiksa oleh para peneliti di Kebun Binatang Edinburgh pada 2011. Analisis DNA membuktikan bahwa jari tersebut berasal dari manusia, kemungkinan dari mayat seorang biarawan.

Baca juga: Lama Jadi Misteri, Tes DNA Ungkap Identitas Asli Manusia Salju Yeti

Jejak kaki Yeti yang diabadikan oleh Eric ShiptonEric Shipton/Topical Press Agency Jejak kaki Yeti yang diabadikan oleh Eric Shipton

Uji DNA

Pada 2013, ahli genetika Oxford, Bryan Sykes menerima 57 sampel yang diklaim berasal dari Yeti. Sebanyak 36 sampel kemudian dipilih untuk tes DNA.

Sampel-sampel ini kemudian dibandingkan dengan genom hewan lain. Hasilnya, sebagian besar sampel ternyata berasal dari hewan umum, seperti sapi, kuda, dan beruang.

Namun, Sykes menemukan bahwa dua sampel (satu dari Bhutan dan lainnya dari India) 100 persen cocok dengan tulang rahang beruang kutub Pleistosen yang hidup antara 40.000 dan 120.000 tahun yang lalu.

Periode waktu itu adalah ketika beruang kutub dan beruang coklat yang berkerabat dekat berpisah sebagai spesies. Sykes mengira sampel itu mungkin hibrida dari beruang kutub dan beruang coklat.

Namun, dua ilmuwan lain, Ceiridwen Edwards dan Ross Barnett, melakukan analisis ulang terhadap data yang sama.

Mereka mengatakan bahwa sampel itu sebenarnya milik beruang Himalaya, subspesies langka dari beruang coklat. Hasil studi mereka dipublikasikan di jurnal "Royal Society, Proceedings of the Royal Society B".

Tim peneliti lain, Ronald H. Pine dan Eliécer E Gutiérrez, juga menganalisis DNA dan juga menyimpulkan bahwa "tidak ada alasan untuk percaya bahwa dua sampel Sykes dkk berasal dari apa pun kecuali beruang coklat biasa."

Pada 2017, tim peneliti lain menganalisis sembilan spesimen "Yeti", termasuk sampel tulang, gigi, kulit, rambut, dan tinja yang dikumpulkan dari biara, gua, dan situs lain di Himalaya dan Dataran Tinggi Tibet.

Mereka juga mengumpulkan sampel dari beruang di wilayah tersebut dan dari hewan di tempat lain di dunia.

Dari sembilan sampel yeti, delapan berasal dari beruang hitam Asia, beruang coklat Himalaya atau beruang coklat Tibet. Kesembilan berasal dari seekor anjing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Pernyataan Ronaldo soal Indonesia Tidak Akan Kalah jika Tak Dicurangi Wasit

[HOAKS] Pernyataan Ronaldo soal Indonesia Tidak Akan Kalah jika Tak Dicurangi Wasit

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

[HOAKS] Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Hacker asal Aljazair Dihukum Mati karena Bantu Palestina

[HOAKS] Hacker asal Aljazair Dihukum Mati karena Bantu Palestina

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Promosi Obat Mencatut Tokoh Publik

Beragam Hoaks Promosi Obat Mencatut Tokoh Publik

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Mertua Kaesang

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Mertua Kaesang

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks BPJS Kesehatan Beri Dana Bantuan Rp 75 Juta, Awas Penipuan

INFOGRAFIK: Hoaks BPJS Kesehatan Beri Dana Bantuan Rp 75 Juta, Awas Penipuan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Dugaan Aliran Dana Kementan untuk SYL dan Keluarga

INFOGRAFIK: Dugaan Aliran Dana Kementan untuk SYL dan Keluarga

Hoaks atau Fakta
Hoaks Uang Nasabah Hilang Berpotensi Timbulkan 'Rush Money'

Hoaks Uang Nasabah Hilang Berpotensi Timbulkan "Rush Money"

Hoaks atau Fakta
Menilik Riwayat Peringatan Hari Buruh di Indonesia

Menilik Riwayat Peringatan Hari Buruh di Indonesia

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

Hoaks atau Fakta
Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Kritik Kepemimpinan Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

[HOAKS] Ronaldo Kritik Kepemimpinan Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang karena Ada Kecurangan

[HOAKS] Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang karena Ada Kecurangan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com