Perhatikan kapan akun media sosial dibuat. Jika dibuat dan telah aktif selama bertahun-tahun, maka kemungkinan itu adalah akun asli.
Tidak ada ukuran yang pasti mengenai keaslian akun, jika tidak ada tanda centang. Kendati demikian, kita tetap bisa mengamati riwayat akun tersebut.
Menurut DW, 7 Januari 2021, kecocokan jenis konten yang di-post oleh sebuah akun juga bisa menjadi ciri untuk mengenali akun asli atau palsu.
Akun media sosial yang dijalankan bot, biasanya mengunggah situs-situs mencurigakan. Milsanya, jika menyebarkan situs dengan judul tidak masuk akal atau menawarkan hadiah.
Contoh riwayat lainnya adalah dengan melihat lokasi saat konten diunggah (biasanya tertera di Twitter).
Kita perlu curiga jika akun itu terus-menerus mengubah lokasinya. Namun ini tidak berlaku untuk akun, seperti blogger perjalanan, koresponden perang, atau pekerjaan serupa.
Jumlah teman atau followers bisa sangat bervariasi tergantung popularitas merek, produk, atau tokoh. Namum, perbandingan jumlah teman atau followers bisa membantu membedakan antara akun asli dan palsu.
Contohnya, akun Facebook palsu Elon Musk yang memiliki lebih dari 60 ribu pengikut. Untuk memeriksa apakah ini akun asli, maka bisa lihat perbandingan dari akun di platform lainnya.
Bandingkan, misalnya, dengan akun Twitter Musk yang sudah terverifikasi. Dia memiliki 70,8 juta pengikut. Perbandingan jumlah pengikut yang mencolok itu mengindikasikan ada sesuatu yang mencurigakan.
Berikut cara lain untuk mengetahui akun resmi atau bukan, jika akun tersebut tidak memiliki tanda centang biru:
Akun resmi menggunakan nama akun yang mudah dikenali atau menggunakan nama yang familiar.
Perhatikan penggunaan huruf ganda, penambahan tanda baca, dan angka pada akun yang Anda temui.
Jika nama pengguna yang terdiri dari kombinasi huruf atau angka yang campur aduk bisa jadi itu adalah akun palsu atau bahkan bot.