Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemeriksa Fakta Minta CEO YouTube Perhatikan Disinformasi dan Misinformasi di Platformnya

Kompas.com - 14/01/2022, 12:12 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Jaringan Pemeriksa Fakta Internasional (IFCN) meminta CEO YouTube, Susan Wojcicki untuk memperhatikan sebaran disinformasi dan misinformsi di plarformnya.

IFCN memantau bagaimana hoaks dan informasi palsu menyebar secara online setiap hari, termasuk melalui YouTube.

Ini menjadi keprihatinan tersendiri bagi para pemeriksa fakta di berbagai negara.

"Itulah sebabnya kami mendesak Anda untuk mengambil tindakan efektif terhadap disinformasi dan misinformasi, dan untuk menguraikan peta jalan intervensi kebijakan dan produk untuk meningkatkan ekosistem informasi," tulis IFCN dalam surat terbukanya kepada CEO YouTube.

Baca juga: Berita Palsu Jurnalis Stephen Glass dan Pentingnya Kerja Pemeriksa Fakta...

Kerentanan di YouTube

IFCN memantau berbagai dampak disinformasi dan misinformasi yang menyebar di YouTube.

YouTube disebut memberi ruang dan mempersenjatai aktor yang dengan sengaja memanipulasi dan mengeksploitasi orang lain. Bahkan, memungkinkan mereka mendapat keuntungan finansial dari tindakan itu.

Berikut beberapa dari jutaan misinformasi dan disinformasi di YouTube yang berdampak buruk bagi kelimpok rentan:

  • Pada 2021, teori konspirasi berkembang dan berkolaborasi lintas batas, termasuk gerakan internasional yang dimulai di Jerman, melompat ke Spanyol dan menyebar ke seluruh Amerika Latin, dan semuanya menyebar di YouTube.
  • Jutaan pengguna menonton video dalam bahasa Yunani dan Arab yang mendorong mereka untuk memboikot vaksinasi, menolak pengobatan infeksi Covid-19, serta menyebarkan informasi obat palsu.
  • Di luar Covid-19, berbagai video di YouTube telah mengkampanyekan pengobatan palsu untuk kanker selama bertahun-tahun.
  • Di Brasil, platform YouTube puluhan ribu pengguna menyebarkan ujaran kebencian terhadap kelompok rentan
  • Di Filipina, lebih dari 2 juta penayangan konten palsu yang menyangkal pelanggaran hak asasi manusia dan korupsi selama tahun-tahun darurat militer digunakan untuk meningkatkan reputasi putra mendiang diktator, salah satu kandidat dalam pemilihan 2022. Berimbas pada pemilu yang tidak sehat.
  • Di Taiwan, pemilu terakhir dirusak oleh tuduhan penipuan yang tidak berdasar melalui platform YouTube.
  • Di Amerika Serikat, disinformasi memicu massa melakukan kekerasan dan menyerang US Capitol tahun lalu. Dari malam pemilihan presiden AS hingga lusa, video YouTube yang mendukung narasi penipuan yang ditonton lebih dari 33 juta kali.

Baca juga: Pandemi Sudah Hampir 2 Tahun, Kenapa Hoaks Covid-19 Masih Bermunculan?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Menkominfo Bantah Apple Batal Investasi Rp 1,6 Triliun di Indonesia

[KLARIFIKASI] Menkominfo Bantah Apple Batal Investasi Rp 1,6 Triliun di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Spesimen Surat Suara dan Paslon yang Bersaing di Pilkada Jatim 2024

[VIDEO] Hoaks Spesimen Surat Suara dan Paslon yang Bersaing di Pilkada Jatim 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Keliru Sebut Spotify Perlihatkan Fitur Batas Usia Pengguna

INFOGRAFIK: Konten Keliru Sebut Spotify Perlihatkan Fitur Batas Usia Pengguna

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Elkan Baggot Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas U23 Indonesia

INFOGRAFIK: Hoaks Elkan Baggot Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas U23 Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[HOAKS] FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
Dua Puluh Empat Tahun Lalu, GPS Akurasi Tinggi Tersedia untuk Publik

Dua Puluh Empat Tahun Lalu, GPS Akurasi Tinggi Tersedia untuk Publik

Sejarah dan Fakta
Mitos Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang

Mitos Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pernyataan Ronaldo soal Indonesia Tidak Akan Kalah jika Tak Dicurangi Wasit

[HOAKS] Pernyataan Ronaldo soal Indonesia Tidak Akan Kalah jika Tak Dicurangi Wasit

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

[HOAKS] Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com