KOMPAS.com - Pemerintah berencana memulai vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster pada 12 Januari 2022.
Pada hari ini, Senin (10/1/2022), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberi izin penggunaan darurat untuk lima jenis vaksin Covid-19 sebagai booster.
Kelimanya, yakni Coronavac PT Bio Farma, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax.
Booster bisa diberikan secara homologus, yang berarti jenis vaksin booster yang disuntikan sama dengan vaksin primer atau dosis pertama dan kedua.
Selain itu, booster Bisa juga dengan heterologus, yang berarti vaksin booster yang disuntikkan berbeda dengan jenis vaksin dosis pertama dan kedua.
Baca juga: [Kabar Data] Efek Samping dan Imunogenisitas 5 Jenis Vaksin Booster yang Disetujui BPOM
Program vaksinasi booster ini nantinya menyasar penduduk berusia 18 tahun ke atas yang sudah mendapat suntikan dosis pertama dan kedua.
Pada Januari 2022, diperkirakan ada sekitar 21 juta penduduk yang masuk dalam kategori ini.
Lantas, apakah ketersediaan vaksin di Indonesia cukup untuk menjalankan vaksinasi booster?
Berapakah capaian vaksinasi dosis pertama dan kedua sehingga pemerintah memutuskan untuk menjalankan vaksinasi booster?
Simak data berikut:
Berdasarkan data pada Senin (10/1/2022), pemerintah mencatat bahwa dari 208.265.720 target sasaran vaksinasi, sudah ada 170.536.338 orang yang mendapatkan vaksin pertama.
Kemudian, ada 116.999.284 orang yang mendapatkan vaksin kedua dan 1.327.002 orang yang mendapatkan vaksinasi ketiga.
Baca juga: Mana yang Lebih Penting, Pemerataan Vaksinasi Dasar Dulu atau Booster?
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memetakan data vaksinasi di 514 kabupaten/kota di Indonesia.
Namun, tidak semua daerah mencapai sasaran vaksinasi dosis pertama 70 persen dari target dan vaksinasi dosis kedua 60 persen.
Ada 11 provinsi yang target vaksinasi dosis pertamanya masih di bawah 70 persen.
Sementara, hanya ada 6 provinsi yang mencapai target vaksinasi kedua di atas 60 persen. Sisanya, 28 provinsi lainnya masih di bawah target vaksinasi.
Berikut 10 daerah dengan angka vaksinasi Covid-19 dosis pertama terendah di Indonesia, per 30 Desember 2021 berdasarkan data Kemenkes:
Berikut 10 daerah dengan angka vaksinasi Covid-19 dosis kedua terendah di Indonesia, per 30 Desember 2021:
Melansir riset Harian Kompas, 6 Januari 2022, dari 514 kabupaten/kota, terdapat 244 kabupaten/kota yang sudah memenuhi target vaksinasi. Dengan kata lain, baru 48 persen dari total kabupaten/kota di Indonesia.
Ada sejumlah catatan yang sekaligus menjadi tantangan dalam pelaksanaan vaksinasi booster, yakni penuntasan pelaksanaan vaksinasi dosis pertama dan kedua.
Diperkirakan, pemerintah membutuhkan sekitar 230 juta dosis vaksin untuk program vaksinasi dosis ketiga.
Sementara ini, Indonesia telah mengamankan sekitar 113 juta dosis atau 49 persen dari kebutuhan.
Kendati demikian, tidak semua daerah memiliki pasokan vaksin yang merata.
Aceh misalnya. Per 4 Januari 2022, daerah ini hanya memiliki stok vaksin kurang dari tujuh hari. Padahal Aceh masuk ke dalam daerah yang cakupan vaksinasinya rendah.
Adapun di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat memiliki stok vaksin hanya cukup untuk kebutuhan 7-10 hari.
Selain ketersediaan vaksin, proses distribusi dan tingkat kepercayaan publik terhadap program vaksinasi turut memegang peran penting.
Jika melihat rata-rata laju vaksinasi yang tidak bergerak signifikan, daerah-daerah ini akan cukup lama mengejar target 60 persen untuk melangkah maju ke tahap vaksinasi dosis ketiga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.