Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Beredar Pesan WhatsApp soal Jokowi, Catut Goenawan Mohamad

KOMPAS.com - Pesan WhatsApp mengatasnamakan pendiri Majalah Tempo, Goenawan Mohamad, beredar di media sosial.

Dalam pesan tersebut Goenawan diklaim menuliskan kekecewaannya pada Presiden Jokowi yang dianggap melakukan nepotisme. Ia juga diklaim merasa dibodohi karena dulu pernah mendukung Jokowi. 

Pesan itu beredar sekitar satu pekan sebelum putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), pada Senin (16/10/2023).

MK menyatakan usia minimal capres-cawapres paling rendah 40 tahun atau pernah/sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum, termasuk pemilihan kepala daerah.

Pesan tersebut bisa dilihat di laman Twitter ini.

Tim Cek Fakta Kompas.com,  mencoba memverifikasi kebenaran pesan WhatsApp tersebut kepada Goenawan. Sampai artikel ini ditayangkan, belum ada respons dari pria berusia 82 tahun itu.

Namun, pada 14 Oktober 2023 Goenawan memberikan klarifikasi melalui blog pribadi jurnalis sekaligus pegiat hak asasi manusia (HAM) Andreas Harsono. 

Dalam klarifikasinya, Goenawan membantah bahwa dirinya menulis pesan WhatsApp tentang pemerintahan Presiden Jokowi.

“Banyak sekali pertanyaan, benarkah saya yang menulis sebuah statemen tentang pemerintahan Presiden Jokowi — tulisan yang ditandatangani 'Gunawan Muhammad'. Itu bukan nama saya. Nama saya 'Goenawan Mohamad'. Dalam paspor ada tambahan 'Susatyo',“ tulis Goenawan.

Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi Andreas terkait klarifikasi dari Goenawan yang ada di blog pribadinya.

Menurut Andreas, Goenawan menulis klarifikasi setelah muncul pesan WhatsApp berisi kekecewaan terhadap Presiden Jokowi karena dianggap melakukan nepotisme dan telah membodohi.

“Saya lupa persis per kalimatnya. Tapi isi pesannya kurang lebih sama. Dia lantas menulis esai dan pagi itu saya taruh di blog saya,” ujar Andreas kepada Kompas.com, Rabu (18/10/2023).

Andreas menerima esai yang berisi klarifikasi Goenawan pada Sabtu (14/10/2023) pukul 05.00 WIB, kemudian diunggah di blog pribadinya pada pukul 06.00.

“Blog tersebut terbit pukul 06.00 WIB. Goenawan mengirimkannya lebih pagi, mungkin karena dia tinggal di Bali, jadi lebih awal bangun. Saya baca sekitar pukul 05.00 WIB. Lantas saya siapkan di blog, termasuk minta foto dia, plus lakukan koreksi,” ungkapnya.

Menurut Andreas, ada kejanggalan pada pesan WhatsApp yang mengeklaim Goenawan menuliskan kekecewaan terhadap Jokowi.

Ia mengatakan, Goenawan tidak pernah menuliskan byline atau keterangan nama penulis dalam pesan WhatsApp, kecuali ketika menulis esai.  

"Goenawan tak pernah menuliskan byline dia dalam WA. Saya kenal dia sudah tiga dekade. Tak pernah dia pakai byline dalam pesan WA kecuali menulis esai. Semua diketik begitu saja, tanpa nama," kata Andreas.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/10/18/160400682/beredar-pesan-whatsapp-soal-jokowi-catut-goenawan-mohamad

Terkini Lainnya

[HOAKS] Mike Tyson Akan Berikan 10 Juta Dollar AS untuk Pria yang Menikahi Putrinya

[HOAKS] Mike Tyson Akan Berikan 10 Juta Dollar AS untuk Pria yang Menikahi Putrinya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Tiga Anak di Rafah Berpura-pura Jadi Korban Serangan Israel

[HOAKS] Tiga Anak di Rafah Berpura-pura Jadi Korban Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seorang Perempuan Jadi Korban Pembegalan di Baubau pada 28 Mei

[HOAKS] Seorang Perempuan Jadi Korban Pembegalan di Baubau pada 28 Mei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Terowongan Menghubungkan Rafah ke Mesir

[HOAKS] Foto Terowongan Menghubungkan Rafah ke Mesir

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Menilik Kabar TNI-Polri Usir Pasien dan Penutupan RSUD Madi, Papua

[KLARIFIKASI] Menilik Kabar TNI-Polri Usir Pasien dan Penutupan RSUD Madi, Papua

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Hujan Ikan Terjadi di Jalanan China, Bukan Iran

[KLARIFIKASI] Foto Hujan Ikan Terjadi di Jalanan China, Bukan Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pengibaran Bendera Palestina di Puncak Piramida Mesir Hasil Rekayasa

[KLARIFIKASI] Video Pengibaran Bendera Palestina di Puncak Piramida Mesir Hasil Rekayasa

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Berdirinya Amnesty International dan Sepak Terjangnya...

Kilas Balik Berdirinya Amnesty International dan Sepak Terjangnya...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Undian Berhadiah dari Bank Jatim

[HOAKS] Undian Berhadiah dari Bank Jatim

Hoaks atau Fakta
Joseph Ignece Guillotin, Dokter yang Namanya Dipakai untuk Alat Pancung

Joseph Ignece Guillotin, Dokter yang Namanya Dipakai untuk Alat Pancung

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Video Sule Promosi Judi Online

[HOAKS] Video Sule Promosi Judi Online

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan Kemenag soal 2 Pegawai Non-Muslim Jadi Petugas Haji

[KLARIFIKASI] Penjelasan Kemenag soal 2 Pegawai Non-Muslim Jadi Petugas Haji

Hoaks atau Fakta
Penjelasan TNI soal Isu Penutupan RSUD Madi di Paniai

Penjelasan TNI soal Isu Penutupan RSUD Madi di Paniai

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Pernyataan Sivakorn Pu-Udom soal Laga Indonesia Vs Uzbekistan

[HOAKS] Video Pernyataan Sivakorn Pu-Udom soal Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke