Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kesuksesan "The Lord of The Rings" yang Terbit 69 Tahun Lalu

KOMPAS.com - Bagian pertama dari novel trilogi fantasi The Lord of the Rings karya John Ronald Reuel Tolkien, "The Fellowship of the Ring", terbit di Inggris pada 29 Juli 1954.

Dilansir Variety, novel kedua ("The Two Towers") dan ketiga ("The Return of the King") dari trilogi tersebut terbit selang 15 bulan setelah novel pertama.

Trilogi itu merupakan sekuel dari novel The Hobbit, karya Tolkien yang terbit pada 1937.

Cerita The Lord of The Rings berpusat pada Rings of Power, cincin magis yang memberikan kemampuan luar biasa kepada penggunanya.

Narasi dimulai dengan seorang hobbit atau ras manusia bertubuh pendek bernama Frodo. Ia mewarisi One Ring yang dapat menghancurkan seluruh dunia.

Cincin itu diincar oleh Dark Lord Sauron demi tujuannya menguasai Middle-earth. Frodo dan rekan-rekannya bertualang untuk menghancurkan One Ring dan mengalahkan Sauron.

Trilogi The Lord of the Rings diterima dengan baik oleh pembaca, dan sukses besar di pasaran. Itu juga diadaptasi menjadi trilogi film yang meraup hampir 3 miliar dollar AS.

Kesuksesan karya Tolkien membuka jalan bagi karya bertema fantasi, seperti A Song of Ice and Fire (Game of Thrones) karya George RR Martin dan gim video Dungeons and Dragons.

Meski Tolkien telah meninggal dunia pada 1973, namun warisannya terus berlanjut.

Sebuah novel anumerta, The Children of Hurin, diterbitkan pada April 2007, dan Beren and Luthien memulai debutnya pada 1 Juni 2017.

The Toronto Star memperkirakan, buku-buku Tolkien telah terjual 150 juta eksemplar.

Fenomena kultural

Dilansir Tor.com, The Lord of the Rings terjual dengan cukup baik ketika diterbitkan di Inggris. Kemudian novel itu diterbitkan di Amerika Serikat dalam versi hardcover oleh Houghton Mifflin.

Pada 1965, Ace Books menerbitkan karya tersebut dalam versi paperback tanpa membayar royalti kepada Tolkien. Mereka memanfaatkan celah di Undang-Undang Hak Cipta AS.

Ketika pembajakan itu diketahui penggemar, langkah tersebut berbalik, dan Ace Books menarik kembali cetakan mereka.

Pada akhir tahun tersebut, versi paperback dari Lord of the Rings diterbitkan secara resmi di AS oleh Ballantine Books.

Penjualannya tumbuh dan dalam setahun Lord of the Rings memuncaki daftar The New York Times Paperback Best Seller.

Format paperback memungkinkan buku-buku itu didistribusikan secara luas. Tak hanya itu, Lord of the Rings juga menjadi fenomena budaya tersendiri.

Setelah Lord of the Rings diterbitkan, penerbit mulai menyisir arsip mereka untuk mencari naskah yang mungkin bisa mengikuti kesuksesan karya Tolkien.

Kesuksesan Lord of the Rings mendorong genre fantasi berkembang. Fiksi fantasi yang sempat tersisihkan, menjadi aspek baru budaya populer.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/07/29/151439082/kesuksesan-the-lord-of-the-rings-yang-terbit-69-tahun-lalu

Terkini Lainnya

Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Data dan Fakta
[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

Hoaks atau Fakta
Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Data dan Fakta
Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
Menyoal Gazawood dan Pallywood, Tudingan Manipulasi Korban Serangan Israel

Menyoal Gazawood dan Pallywood, Tudingan Manipulasi Korban Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Cristiano Ronaldo Dukung Anak-anak Palestina Hasil Manipulasi AI

[KLARIFIKASI] Video Cristiano Ronaldo Dukung Anak-anak Palestina Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Foto Keanu Reeves Lari Menenteng Kamera Bukan karena Mencuri dari Paparazi

INFOGRAFIK: Foto Keanu Reeves Lari Menenteng Kamera Bukan karena Mencuri dari Paparazi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Menyebar Ikan Lele ke Saluran Air Bisa Cegah DBD? Cek Faktanya!

INFOGRAFIK: Menyebar Ikan Lele ke Saluran Air Bisa Cegah DBD? Cek Faktanya!

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konteks Keliru soal Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[VIDEO] Konteks Keliru soal Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pemain Real Madrid Vinicius Junior Keturunan Indonesia

[HOAKS] Pemain Real Madrid Vinicius Junior Keturunan Indonesia

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seniman Suriah Bikin 'Patung Liberty' dari Reruntuhan Rumahnya

[HOAKS] Seniman Suriah Bikin "Patung Liberty" dari Reruntuhan Rumahnya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke