KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial mengeklaim, Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi sebagai tersangka.
Dalam unggahan disebutkan, Kejagung berhasil menemukan bukti korupsi yang dilakukan oleh Arinal Djunaidi.
Namun setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Narasi yang beredar
Narasi soal Kejagung menetapkan Arinal Djunaidi sebagai tersangka muncul di Facebook, salah satunya dibagikan oleh akun ini.
Akun tersebut membagikan sebuah video berdurasi 15 menit 45 detik pada 31 Mei 2023 dengan judul:
Terb4ru - Gub3rnur L4mpung Ters4ngka- Kej4ksaan Seret Dia Dg Bukti K0rupsi Ini
Kemudian dalam thumbnail video terdapapat keterangan demikian:
MENGEJUTKAN..!! AHIR KARIER GUBERNUR FEODAL
KEJAKSAAN TEMUKAN BUKTI2 KORUPSI
Penelusuran Kompas.com
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas,com, dalam video tidak ditemukan informasi bahwa Kejagung menetapkan Arinal sebagai tersangka.
Narator dalam video hanya membacakan artikel di laman Tribun Lampung ini berjudul “Komisi IV DPRD Lampung Minta Dugaan Alamat Fiktif Perusahaan Pemenang Tender Proyek Jalan Diusut”.
Artikel tersebut membahas mengenai DPRD Lampung yang meminta adanya penyelidikan terkait dugaan alamat fiktif perusahaan pemenang tender proyek di Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Pemprov Lampung.
Selain itu narator juga membacakan artikel di laman Detik.com ini berjudul “Pemenang Tender Perbaikan Jalan Lampung Alamatnya Fiktif, Basuki Bilang Gini”.
Artikel tersebut memuat pernyataan dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang mengatakan tidak tahu soal perusahaan pemenang tender proyek jalan di Lampung yang mencantumkan alamat fiktif.
Menurutnya, perbaikan jalan yang dilakukan tersebut merupakan porsi pemerintah daerah.
Sementara itu beberapa klip dalam video juga tidak terkait dengan narasi Kejagung menetapkan Arinal Djunaidi sebagai tersangka.
Salah satu klip di awal video yang menampilkan pegawai kejaksaan mengatakan melakukan penahanan terjadap tiga Aparatur Sipil Negara (ASN) identik dengan yang ada di YouTube Lampung TV ini.
Video itu merupakan momen ketika Kejati Bandarlampung menahan tiga ASN Kejaksaan Negeri Bandar Lampung yang didiuga terlibat korupsi pengajuan tunjangan kinerja atau remunerasi pegawai di lingkungan kantor mereka pada tahun 2021–2022.
Ketiga tersangka tersebut yakni LN, bendahara Pengeluaran Kejaksaan Negeri Bandar Lampung, Kaur Kepegawaian BR, Operator SIMAK BMN SR, yang sehari-hari bertugas sebagai pembuat daftar gaji.
Sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid bahwa Gubernur Lampung Arinal Djunaidi ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Kesimpulan
Narasi yang menyebut Kejagung menetapkan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi sebagai tersangka adalah tidak benar atau hoaks. Judul video yang beredar tidak sesuai dengan isinya.
Narator video hanya membahas mengenai perusahaan pemenang tender proyek di Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Pemprov Lampung yang mencantumkan alamat palsu.
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/06/06/150200782/-hoaks-kejagung-tetapkan-gubernur-lampung-arinal-djunaidi-sebagai