Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] Bharada E Dilarikan ke Rumah Sakit karena Kondisinya Kritis

KOMPAS.com - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) telah mencabut perlindungan fisik terhadap Richard Eliezer atau Bharada E sejak 9 Maret 2023.

Pencabutan dilakukan setelah Bharada E melakukan wawancara dengan Kompas TV di rumah tahanan Bareskrim Polri.

LPSK menganggap bahwa terdakwa sekaligus justice collaborator kasus pembunuhan Brigadir J itu melanggar perjanjian yang berpotensi membahayakan keselamatannya.

Setelah LPSK mencabut perlindungan fisik terhadap Bharada E, di media sosial muncul sebuah unggahan yang mengeklaim bahwa kondisi mantan ajudan Ferdy Sambo itu kritis dan dilarikan ke rumah sakit.

Dalam unggahan itu disebutkan bahwa LPSK menjadi pihak yang harus bertanggung jawab. Namun setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Narasi yang menyebutkan bahwa kondisi Bharada E kritis dan dilarikan ke rumah sakit muncul di Facebook, salah staunya dibagikan oleh akun ini.

Akun tersebut membagikan sebuah video berdurasi 15 menit 2 detik pada 15 Maret 2023 dengan judul:

TANGIS HISTERIS IBU BARADA E, PECAH NYAWA ANAKNYA, TAK TOLONG LPSK HARUS BERTANGGUNG JAWAB-

Dalam thumbnail video tersebut terdapt seorang pria tengah terbaring di ranjang yang biasanya digunakan untuk orang sakit. Gambar itu diberi keterangan:

TANGIS KELUARGA PECAH KONDISI BARADA E, KRITIS LANGSUNG DILARIKAN KE RSUD

Penelusuran Kompas.com

Setelah disimak sampai tuntas, dalam video yang beredar tidak ditemukan informasi bahwa kondisi Bharada E kritis dan dilarikan ke rumah sakit.

Diketahui, narator dalam video hanya membacakan artikel di laman Tribunnews ini, berjudul “Respons Pimpinan Redaksi Kompas TV soal LPSK Cabut Perlindungan Fisik Richard Eliezer”.

Artikel tersebut memuat pernyataan dari Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi yang mengatakan bahwa pihaknya telah mendapat izin dari berbagai pihak terkait wawancara dengan Bharada E di Rutan Bareskrim Polri.

Menurut Rosi, selain telah mendapat izin dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), pihaknya juga telah mendapat izin dari Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Di samping itu, baik Bharada E, pengacara, maupun keluarganya juga tidak keberatan dengan wawancara tersebut.

Sementara itu, beberapa klip dalam video juga tidak terkait dengan narasi bahwa kondisi Bharada E tengah kritis dan dilarikan ke rumah sakit.

Salah satu klip yang menampilkan Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy identik dengan yang ada di YouTube Kompas TV ini. 

Dalam video tersebut, Ronny menyayangkan LPSK yang mencabut perlindungan fisik terhadap Bharada E. Ia juga menyesalkan adanya miskoordinasi di tubuh LPSK terkait keputusan kliennya yang menjadi narasumber wawancara di televisi.

Menurut Ronny, seluruh prosedur perizinan telah dilakukan untuk dapat menjadikan Bharada E sebagai narasumber dalam wawancara di Kompas TV yang tayang pada 9 Maret 2023. 

Kesimpulan

Narasi yang menyebut bahwa kondisi Bharada E kritis dan dilarikan ke rumah sakit tidak benar atau hoaks. Antara judul dengan isi video tidak ada kesesuaian.

Narator dalam video justru lebih banyak membahas mengenai respons dari Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi yang mengatakan bahwa pihaknya telah mendapat izin dari berbagai pihak terkait wawancara dengan Bharada E di Rutan Bareskrim Polri.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/03/20/132600282/-hoaks-bharada-e-dilarikan-ke-rumah-sakit-karena-kondisinya-kritis

Terkini Lainnya

Toni Kroos dan Cerita Sepatu Istimewanya...

Toni Kroos dan Cerita Sepatu Istimewanya...

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru Terkait Video Helikopter Medevac AS

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru Terkait Video Helikopter Medevac AS

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Penerapan Denda Rp 500 Juta pada Pengobatan Alternatif

[HOAKS] Penerapan Denda Rp 500 Juta pada Pengobatan Alternatif

Hoaks atau Fakta
Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke