Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] Dokter Tompi Temukan Obat Papiloma dan Skin Tag yang Susah Dicari

KOMPAS.com - Media sosial menjadi tempat orang-orang mempromosikan dagangannya. Namun, sebagian menggunakan informasi atau klaim yang keliru.

Salah satunya adalah klaim yang mencatut nama dr Teuku Adifitrian, Sp.BP-RE. alias Tompi, yang disebut telah menemukan obat papiloma dan skin tag yang sulit dicari.

Berdasarkan konfirmasi yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, diketahui klaim di media sosial itu hoaks.

Narasi yang beredar

Klaim yang beredar menyatakan, Tompi yang juga dikenal sebagai penyanyi jazz itu menemukan obat yang susah dicari. Klaim itu beredar di Instagram, salah satunya oleh akun ini, dengan sebuah gambar dan keterangan.

Gambar itu berisikan foto dr Tompi dan permukaan kulit berkutil di sampingnya. Logo media CNN Indonesia juga tampak di bagian atas gambar tersebut.

Gambar juga berisi keterangan sebagai berikut:

Artis sekaligus penyanyi yang hari ini jadi dokter spesialis operasi dan kulit dr. Tompi membuat geger karena berhasil menemukan obat yang susah di cari untuk penyembuhan papiloma dan skinteg

Keterangan lainnya berisi tawaran produk minyak yang bisa menyembuhkan papiloma dan skin tag dalam hitungan hari, disertai menyebutkan akun penjual produk tersebut.

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com mendapatkan konfirmasi dari dr Tompi melalui pesan akun Instagram resminya, bahwa yang dikatakan unggahan itu hoaks.

"Bohong, lah," kata dr Tompi, Sabtu (4/3/2023).

Tompi tercatat sebagai dokter spesialis bedah plastik lulusan Universitas Indonesia (UI). Selain membuka klinik, dia juga menjalani karier sebagai penyanyi hingga produser film.

Sementara papiloma yang disebutkan dalam klaim di Instagram, sesungguhnya merupakan virus yang memiliki nama lengkap Human papillomavirus (HPV).

Dikutip dari kamus kesehatan daring Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, HPV adalah virus yang hidup di sel kulit yang bisa menginfeksi dan menimbulkan kutil.

HPV juga dapat menular lewat hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan, dan beberapa jenisnya bisa menyebabkan kanker serviks, kanker pada anus maupun penis.

Adapun Skin tag juga merupakan daging tumbuh yang mirip dengan kutil, sebagaimana dijelaskan Rumah Sakit Ciputra.

Pada umummnya skin tag tidak berbahaya, tidak menular, dan dapat dihilangkan kalau merasa terganggu.

Selama ini penemuan salep atau krim untuk mengobati daging tumbuh belum ditemukan. Penanganan secara mandiri terhadap daging tumbuh juga tidak dianjurkan.

Orang dengan daging tumbuh disarankan berkonsultasi kepada dokter, yang bisa mempertimbangkan untuk melakukan operasi kecil, biopsi, atau prosedur lain untuk menanganinya.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, bisa disimpulkan klaim di Instagram bahwa dr Tompi membuat geger karena menemukan obat papiloma dan skin tag adalah hoaks.

Tompi telah mengkonfirmasi bahwa klaim tersebut bohong.

Untuk orang yang memiliki papiloma atau kutil dan daging tumbuh, serta ingin menghilangkannya, disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter demi mandapatkan penanganan yang tepat.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/02/07/085117882/hoaks-dokter-tompi-temukan-obat-papiloma-dan-skin-tag-yang-susah-dicari

Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Kenaikan Tarif Listrik, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Kenaikan Tarif Listrik, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Toni Kroos dan Cerita Sepatu Istimewanya...

Toni Kroos dan Cerita Sepatu Istimewanya...

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru Terkait Video Helikopter Medevac AS

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru Terkait Video Helikopter Medevac AS

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Penerapan Denda Rp 500 Juta pada Pengobatan Alternatif

[HOAKS] Penerapan Denda Rp 500 Juta pada Pengobatan Alternatif

Hoaks atau Fakta
Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke