Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hayao Miyazaki, Maestro Animasi Jepang dan Pendiri Studio Ghibli

KOMPAS.com - Studio Ghibli telah lama dikenal sebagai produsen film-film animasi Jepang berkualitas tinggi.

Beberapa judul seperti My Neighbor Totoro, Princess Mononoke, dan Spirited Away adalah beberapa mahakarya studio ini.

Visual khas dan narasi epik film tersebut merupakan perwujudan visi sinematik dari sang sutradara, Hayao Miyazaki.

Pria kelahiran Tokyo 5 Januari 1941 ini adalah co-founder Studio Ghibli dan maestro di industri animasi.

Dari tangan dinginnya, lahir karya-karya magis yang memukau anak-anak hingga  dewasa.

Tentang Hayao Miyazaki

Miyazaki adalah anak kedua dari empat bersaudara. Ayahnya, Katsuji Miyazaki, adalah direktur perusahaan keluarga yang memproduksi kemudi pesawat tempur selama Perang Dunia I.

Bisnis tersebut berkembang pesat, dan dengan demikian membuat keluarga Miyazaki mapan secara finansial.

Bisnis keluarganya itu juga membuat Miyazaki mencintai dunia penerbangan, hal yang terlihat jelas di hampir semua karyanya.

Setelah menyelesaikan studi di bidang ekonomi di Universitas Gakushuin, Tokyo, pada 1963, Miyazaki bekerja sebagai animator tingkat pemula di Toei Animation, sebuah divisi dari studio Toei dan produser animasi terbesar di Asia.

Saat di Toei, dia bertemu sesama animator Takahata Isao dan Ota Akemi. Takahata kemudian menjadi sahabat dan mitra bisnisnya, sedangkan Ota menjadi istrinya.

Di Toei, Miyazaki turut mengerjakan proyek-proyek seperti serial televisi Okami shonen Ken (Wolf Boy Ken) dan debut penyutradaraan Takahata, Taiyo no oji: Horusu no daiboken (1968; Little Norse Prince).

Perjalanan artistik Miyazaki

Setelah meninggalkan Toei pada 1971, Miyazaki, ditemani oleh Takahata, terus bekerja di berbagai studio sepanjang 1970-an.

Beberapa karyanya yang menonjol pada periode ini, antara lain, film pendek Panda kopanda (Panda! Go Panda!) dan film panjang penuh pertama Miyazaki, Rupan sansei: Kariosutoro no shiro (1979; Lupin III: Castle of Cagliostro), kisah petualangan pencuri bernama Lupin.

Gaya unik Miyazaki semakin terlihat dalam Kaze no tani no Naushika (Nausicaa of the Valley of the Wind), sebuah manga bulanan yang dia tulis untuk majalah Animage.

Manga itu mengisahkan Naushika, seorang putri dan pejuang dalam perjalanannya menghadapi dunia yang rusak secara ekologis.

Kesuksesannya mengilhami film dengan nama yang sama (dirilis pada 1984) dan mendorong Miyazaki dan Takahata untuk menjalin kerja sama yang lebih permanen.

Keduanya meluncurkan Studio Ghibli pada 1985, dan pada tahun berikutnya Tenku no shiro Rapyuta (Castle in the Sky) garapan Miyazaki dirilis di Jepang dan Nausicaa dirilis di Amerika Serikat sebagai Warriors of the Wind.

Pada 1988, Studio Ghibli menelurkan dua film yang hingga kini masih dikenang sebagai mahakarya, yaitu Tonari no Totoro (My Neighbor Totoro) karya Miyazaki dan Hotaru no haka (Grave of the Fireflies) yang disutradarai Takahata.

Kesuksesan kedua film itu dilanjutkan karya-karya Miyazaki berikutnya, Majo no takkyubin (1989; Kiki's Delivery Service), yang mengisahkan kisah seorang penyihir muda yang beranjak dewasa, dan Kurenai no buta (1992; Porco Rosso), petualangan pilot Perang Dunia I yang dikutuk untuk memiliki wajah babi.

Keberhasilan kedua film tersebut menjadi pondasi untuk Mononoke-hime (Princess Mononoke) tahun 1997, sebuah blockbuster yang memecahkan rekor box-office Jepang.

Film ini menghadirkan beberapa tema khas Miyazaki, seperti konflik antara kemajuan peradaban manusia dan tatanan alam, serta koeksistensi dunia spiritual dengan dunia fisik.

Miyazaki kembali menelurkan mahakarya lewat Sen to Chihiro no kamikakushi (2001; Spirited Away) yang merebut hadiah utama di Berlin International Film Festival 2002, memenangi film Asia terbaik di Hong Kong Film Awards, dan dinobatkan sebagai film animasi terbaik di Academy Awards 2003.

Di negara asalnya Jepang, film tersebut memenangi film terbaik di Penghargaan Akademi Jepang 2002 dan menggeser posisi Titanic sebagai film terlaris dalam sejarah Jepang.

Film tersebut mengisahkan Chihiro, seorang gadis muda biasa yang sedikit manja, mengembara jauh dari orang tuanya dan memasuki dunia dewa dan sihir. Di sana, dia harus menggunakan akalnya dalam upaya untuk mendapatkan kembali namanya dan kembali ke dunia manusia.

Miyazaki mengikuti kesuksesan fenomenal Spirited Away dengan Hauru no ugoku shiro (2004; Howl's Moving Castle), kisah gadis muda yang dikutuk dengan tubuh wanita tua dan pencarian yang membawanya ke kastil bergerak yang legendaris. Film tersebut dinominasikan untuk Academy Award pada 2006.

Pada 2008, Ghibli merilis Gake no ue no Ponyo (Ponyo), garapan Miyazaki yang kali ini ditargetkan untuk penonton yang lebih muda daripada kebanyakan film-filmnya sebelumnya. Kendati demikian film ini tetap masuk jajaran teratas box-office Jepang.

Miyazaki kemudian menulis skenario untuk rilisan Ghibli berikutnya, Karigurashi no Arietti (2010; The Secret World of Arrietty), yang diadaptasi dari buku anak-anak Mary Norton, The Borrowers, dan Kokurikozaka kara (2011; From Up on Poppy Hill), kisah dewasa yang diadaptasi dari serial manga dan disutradarai oleh putra Miyazaki, Goro.

Garapan Miyazaki berikutnya, Kaze tachinu (2013; The Wind Rises) adalah gambaran impresionistik dari kehidupan insinyur Horikoshi Jiro, yang merancang pesawat tempur yang digunakan oleh Jepang selama Perang Dunia II.

Film ini didasarkan pada manga Miyazaki dengan judul yang sama, dan dinominasikan untuk Academy Award pada 2014.

Miyazaki menyatakan bahwa Kaze tachinu akan menjadi film panjang terakhirnya, dan dia mulai mengerjakan Kemushi no Boro (Boro the Caterpillar), sebuah film pendek untuk Museum Ghibli di Mitaka.

Akan tetapi, pada 2016 ia mengumumkan bahwa Kemushi no Boro akan diperluas menjadi rilis berdurasi panjang. Film tersebut menandai proyek pertama Miyazaki yang seluruhnya dikerjakan dalam animasi komputer.

Sebagai penghargaan atas kiprahnya di industri perfilman, Miyazaki menerima Oscar kehormatan dari Academy of Motion Picture Arts and Sciences pada 2015.

Keteguhan ibu menjadi inspirasi

Selain mengangkat tema koeksistensi alam dan dunia modern, ciri khas lain dari karya-karya Miyazaki adalah kehadiran protagonis perempuan yang kuat dan tangguh.

Inspirasi untuk pilihan artistik tersebut berasal dari keteguhan ibunya, yang didiagnosis menderita tuberkulosis tulang belakang saat Miyazaki berusia sekitar enam tahun.

Meskipun sang ibu akhirnya meninggal pada 1981 dalam usia 71 tahun, dia menderita kesakitan selama delapan tahun. Hal itu meninggalkan dampak besar pada Miyazaki muda.

Lebih dari segalanya, Miyazaki sangat mengagumi ibunya, seorang wanita yang berjuang melawan penyakit yang mengancam jiwa dan terus menerus mempertanyakan norma-norma masyarakat yang regresif dan konservatif saat itu.

Sang ibu memiliki pengaruh kuat pada Miyazaki, sehingga membuatnya menggunakan penyakit ibunya sebagai kiasan naratif dalam karya briliannya My Neighbor Totoro dan juga mengilhami dia untuk menampilkan protagonis wanita yang kuat di banyak filmnya.

"Banyak film saya memiliki pemeran utama wanita yang kuat—gadis pemberani dan mandiri yang tidak berpikir dua kali untuk memperjuangkan apa yang mereka yakini dengan sepenuh hati. Mereka membutuhkan teman, atau pendukung, tetapi tidak pernah seorang penyelamat. Perempuan mana pun mampu menjadi pahlawan seperti halnya pria mana pun," kata Miyazaki.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/01/06/101500082/hayao-miyazaki-maestro-animasi-jepang-dan-pendiri-studio-ghibli

Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Cek Fakta Pernyataan Sekjen PDI-P, Kecurangan Pilpres Bisa Terulang di Pilkada?

[VIDEO] Cek Fakta Pernyataan Sekjen PDI-P, Kecurangan Pilpres Bisa Terulang di Pilkada?

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Tentara China ke Indonesia | Pertalite Tidak Tersedia di SPBU

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Tentara China ke Indonesia | Pertalite Tidak Tersedia di SPBU

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Prabowo Beri Bantuan Melalui Nomor WhatsApp, Awas Penipuan

INFOGRAFIK: Hoaks Prabowo Beri Bantuan Melalui Nomor WhatsApp, Awas Penipuan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Cek Fakta, Benarkah Perubahan Iklim Tingkatkan Penularan DBD?

INFOGRAFIK: Cek Fakta, Benarkah Perubahan Iklim Tingkatkan Penularan DBD?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke