Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] Video Mahasiswa dan TNI Masuk Istana dan Paksa Jokowi Mundur

KOMPAS.com - Sebuah video beredar di internet dengan narasi yang menyatakan bahwa pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan mahasiswa berhasil menerobos ke Istana Negara RI.

Disebutkan bahwa mereka masuk ke sana untuk menuntut Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mundur secara tidak hormat.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim tersebut keliru atau hoaks.

Narasi yang beredar

Video beredar di Facebook dan YouTube itu berdurasi 7 menit 33 detik, dan memperlihatkan sejumlah aparat kepolisian menghadapi kericuhan di depan gedung berwarna putih.

Sejumlah tokoh juga ditampilkan secara bergantian dalam potongan klip di video.

Tokoh itu di antaranya Presiden Jokowi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mantan Panglima TNI Hadi Tjahyanto, mantan pemimpin Front Pembela Islam Rizieq Shihab (HRS), Ketua DPR RI Puan Maharani, Presiden ke-5 RI Susilo Bambang Yodhoyono (SBY), dan lain-lain.

Suara Hadi diperdengarkan sedang memberikan arahan agar persatuan Indonesia diperkuat, dan bahwa TNI adalah alat negara untuk melindungi seluruh tumpah darah Indonesia.

Narasi yang disertakan kemudian terkait Gubernur Sumut Edy Rahmyadi yang menemui demonstran yang memprotes kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Namun, keterangan yang disertakan dalam unggahan menyebutkan bahwa TNI dan mahasiswa berhasil masuk ke Istana Negara dan memaksa Jokowi mundur secara tidak hormat.

Berikut keterangan unggahan tersebut:

JOKOWI TERDIAM MEMBISU? MAHASISWA & TNI BERHASIL MASUK ISTANA & PAKSA JKW MUNDUR SECARA TIDAK HORMAT

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan sejumlah foto dan video identik serta informasi lebih lengkap, dengan melakukan metode reverse image search.

Thumbnail yang digunakan dalam video yang beredar di Facebook berupa jajaran mahasiswa dengan beragam jas almamater, identik dengan berita Detik.com tentang jumpa pers yang digelar Aliansi Mahasiswa Indonesia Tuntut Tuntaskan Reformasi.

Kegiatan yang digelar di Tugu Reformasi Trisakti, Jalan Kiai Tapa, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (23/9/2019), untuk menyatakan tuntutan agar Presiden Jokowi mencabut Rancangan Undang-Undang (RUU) Komisi Pemberantasan Korupsi.

Sementara video Presiden Jokowi berpakaian putih identik dengan berita kunjungannya ke Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (21/7/2022).

Dalam kegiatan itu Presiden Jokowi menanggapi isu kenaikan tarif masuk ke Taman Nasional (TN) Komodo, dengan memberikan sejumlah penjelasan kenapa Pemerintah RI mengambil keputusan tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengomentari kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat, agar penegak hukum transparan dalam bekerja.

Berita-berita di atas tidak menyebutkan mahasiswa dan TNI masuk ke Istana Negara dan meminta Presiden Jokowi mundur secara tidak hormat.

Pencarian dengan mesin pencari dan kata kunci juga tidak membuahkan hasil.

Isi video tidak memiliki keterkaitan dengan narasi yang disampaikan. Narasi yang disampaikan merupakan hoaks, dan juga konten dengan judul clickbait.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim bahwa mahasiswa dan TNI masuk Istana Negara dan memaksa Presiden Jokowi mundur secara tidak hormat adalah hoaks.

Narasi dalam video maupun pencarian berita terkonfirmasi tidak ada yang menyatakan kejadian tersebut.

Foto dan video yang ditayangkan dalam unggahan tersebut merupakan rangkaian berbagai peristiwa yang tidak berkaitan, juga tidak ada kaitannya dengan tuntutan pengunduran diri Presiden Jokowi.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/11/11/155500082/-hoaks-video-mahasiswa-dan-tni-masuk-istana-dan-paksa-jokowi-mundur

Terkini Lainnya

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seniman Suriah Bikin 'Patung Liberty' dari Reruntuhan Rumahnya

[HOAKS] Seniman Suriah Bikin "Patung Liberty" dari Reruntuhan Rumahnya

Hoaks atau Fakta
Video Ini Bukan Manipulasi Pemakaman Korban Serangan Israel di Gaza

Video Ini Bukan Manipulasi Pemakaman Korban Serangan Israel di Gaza

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] ICC Belum Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

[KLARIFIKASI] ICC Belum Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Video Prabowo Promosikan Produk Seprai

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Video Prabowo Promosikan Produk Seprai

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan? Cek Faktanya!

INFOGRAFIK: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan? Cek Faktanya!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan TNI atas Kabar Pengusiran Pasien RSUD Madi di Papua

INFOGRAFIK: Bantahan TNI atas Kabar Pengusiran Pasien RSUD Madi di Papua

Hoaks atau Fakta
Fakta Serangan Israel ke Rafah, Kamp Pengungsi Jadi Sasaran

Fakta Serangan Israel ke Rafah, Kamp Pengungsi Jadi Sasaran

Data dan Fakta
Video Ini Bukan Cuplikan Rekayasa Korban Serangan Israel di Rafah

Video Ini Bukan Cuplikan Rekayasa Korban Serangan Israel di Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Dennis Lim Promosikan Situs Judi

[HOAKS] Dennis Lim Promosikan Situs Judi

Hoaks atau Fakta
Amnesty International Catat 114 Vonis Hukuman Mati di Indonesia pada 2023

Amnesty International Catat 114 Vonis Hukuman Mati di Indonesia pada 2023

Data dan Fakta
[HOAKS] Imbauan Mewaspadai Aksi Balas Dendam Komplotan Begal di Sumut

[HOAKS] Imbauan Mewaspadai Aksi Balas Dendam Komplotan Begal di Sumut

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penertiban NIK di Jakarta Dilakukan Bertahap

[KLARIFIKASI] Penertiban NIK di Jakarta Dilakukan Bertahap

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke