Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

CEK FAKTA: Benarkah Ivermectin Kurangi Risiko Kematian Pasien Covid-19 hingga 92 Persen?

KOMPAS.com - Sebuah artikel yang dibagikan di media sosial menyebutkan bahwa ivermectin mampu mengurangi risiko kematian pasien Covid-19 hingga 92 persen.

Angka itu disebutkan muncul dari studi peer-review terhadap obat anti-parasit ivermectin. Artikel tersebut ditayangkan theblaze.com pada 3 September 2022, kemudian dibagikan melalui Instagram di sini, sini dan sini.

Klaim tersebut mengutip hasil penelitian yang diterbitkan jurnal ilmu kedokteran, Cureus, pada 31 Agustus 2022.

Keterbatasan metodologi penelitian

Dalam sebuah program penelitian, relawan di Kota Itajai, Brasil, diberikan ivermectin sesuai resep dokter pada Juli hingga Desember 2020.

Para peneliti menyatakan obat tersebut dapat mencegah rawat inap pada pasien Covid-19 dan angka kematian menurun 92 persen.

Kendati demikian, salah satu penulis laporan, Flávio Cadegiani, mengatakan kepada AFP bahwa penelitian masih belum cukup untuk menyetujui ivermectin sebagai obat Covid-19.

"(Ada) keterbatasan mengenai metodologi penelitian, (tepatnya) yang melekat pada studi observasional," katanya melalui email, 7 Oktober 2022.

Apakah ivermectin bermanfaat?

Amesh Adalja, senior scholar di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins Amerika Serikat (AS), mengatakan, penelitian menggunakan studi observasional dan terkontrol secara acak membuktikan tidak adanya dampak menguntungkan ivermectin terhadap pasien Covid-19.

Studi observasional ini penting terkait kekuatan sebuah penelitian dan membuatnya layak ditindaklanjuti.

Sedangkan percobaan secara sukarela tidak valid karena perlakuan terhadap relawan berbeda-beda, mulai dari makanan, kebersihan, perawatan, usia dan lain sebagainya.

"Belum ada data yang menunjukkan ivermectin bermanfaat," katanya, 6 Oktober 2022.

Ivermectin disetujui di AS sebagai obat infeksi parasit tertentu. Kemudian ivermectin disebut-sebut sebagai obat virus corona, terutama oleh kelompok anti-vaksin.

Padahal Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada 2021 memperingatkan agar masyarakat tidak menggunakan ivermectin untuk obat Covid-19.

Bahkan, CDC dan Food and Drug Administration (FDA) menyatakan bahwa konsumsi ivermectin berpotensi memberikan efek samping yang berbahaya bagi tubuh manusia.

Di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan ivermectin masih dalam tahap uji klinik.

Uji klinik dilakukan di sejumlah rumah sakit, di antaranya RSUP Persahabatan, RSPI Sulianti Saroso, RSPAD Gatot Soebroto, RSAU, RSU Suyoto, dan RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet.

Namun hingga 10 Januari 2022, BPOM belum menerima laporan uji klinik. Sebelum uji klinik selesai, masyarakat diimbau tidak mengonsumsi ivermectin yang merupakan obat keras, secara sembarangan.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/10/17/141400182/cek-fakta--benarkah-ivermectin-kurangi-risiko-kematian-pasien-covid-19

Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Hoaks Vaksinasi Booster Covid-19 Runtuhkan Kekebalan Tubuh

INFOGRAFIK: Hoaks Vaksinasi Booster Covid-19 Runtuhkan Kekebalan Tubuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Harrison Ford Pimpin Demo Kemerdekaan Palestina

[HOAKS] Harrison Ford Pimpin Demo Kemerdekaan Palestina

Hoaks atau Fakta
Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Data dan Fakta
Disinformasi, Bill Gates Ciptakan Pasar untuk Vaksin Flu Burung

Disinformasi, Bill Gates Ciptakan Pasar untuk Vaksin Flu Burung

Hoaks atau Fakta
Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks atau Fakta
Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Data dan Fakta
[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Seorang Anak Korban Gempuran Israel di Rafah

[KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Seorang Anak Korban Gempuran Israel di Rafah

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo-Gibran Gagal Dilantik | Kehadiran Rusia di Gaza

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo-Gibran Gagal Dilantik | Kehadiran Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Cara Optimalkan Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

INFOGRAFIK: Cara Optimalkan Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pernyataan Mengejutkan Pelatih Portugal Jelang Laga Lawan Indonesia

[HOAKS] Pernyataan Mengejutkan Pelatih Portugal Jelang Laga Lawan Indonesia

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Gaji Ke-13 PNS Akan Dihentikan

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Gaji Ke-13 PNS Akan Dihentikan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke