Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[KLARIFIKASI] Pengiriman Anak Melalui Pos di Amerika Serikat

KOMPAS.com - Narasi di media sosial menyebut bahwa Amerika Serikat (AS) pernah melegalkan pengiriman anak melalui pos.

Disebutkan, orangtua yang sudah bercerai memakai jasa ini untuk mengirim anak ke kakek neneknya.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, ada yang perlu diluruskan dari narasi tersebut.

Memang pernah ada praktik mengirim anak lewat pos di AS, tetapi itu tidak dilegalkan.

Narasi yang beredar

Informasi mengenai AS melegalkan pengiriman anak melalui pos, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

"Taukah kamu? Pada tahun 1913 pengiriman anak melalui kantor pos dilegalkan di Amerika Serikat," tulis salah satu teks pada foto yang beredar.

"Pada tahun 1913, pos Amerika Serikat meluncurkan yang namanya Baby Mail alias kirim bayi melalui pos. Jasa ini banyak dipakai oleh orang tua yang sudah bercerai atau untuk kirim bayi kepada kakek nenek yang kangen cucunya, tak ada kasus bayi hilang dan tersesat, namun pada 1915, layanan ini resmi dihentikan," tulis teks lainnnya.

Setiap unggahan menyertakan sebuah foto di mana seorang pengantar surat membawa bayi dalam tas.

Foto tersebut ditemukan di situs berbagi gambar Flickr yang diunggah oleh Smithsonian Institution.

Foto yang disimpan di Museum Pos Nasional itu hanya sekedar pose lucu, ketika seorang bayi laki-laki dimasukkan ke dalam tas pengantar pos.

Kurator dan sejarawan Nancy Pope pernah menulis mengenai pengiriman bayi melalui pos di laman edukasi Smitshsonian.

Pernah ada anak yang dikirim orangtuanya melalui pos pada Januari 1913, kepada nenknya. Untuk menitipkan anaknya di kereta pengiriman, orangtuanya membayar stampel dan asuransi.

Hal serupa juga terjadi pada 27 Januari 1913 di Pennysylvania.

Kemudian, pada 19 Februari 1914, seorang anak berusia 6 tahun bernama May Pierstorff dikirim dari Idaho oleh orangtuanya.

Biaya yang dikeluarkan untuk membeli stempel dan asuransi perjalanan, lebih murah dibanding biaya transportasi umum pada masa itu.

Perjalanan terpanjang yang dilaporkan yakni mengirim anak berusia 6 tahun dari Pensacola ke Virginia dengan hanya menelan biaya 15 sen.

Namun, praktik ini segera dilarang di AS. Inspektur John Clark dari divisi Cincinnati dari Railway Mail Service meminta kepala kantor pos Caney, Kentucky untuk mengusut mengenai praktik ini.

Kemudian pada 1915, praktik pengiriman anak melalui pos telah dilarang.

Nancy Pope, yang menulis tentang pengiriman anak lewat pos itu mengatakan bahwa praktik ini tidak pernah dilegalkan di AS.

"Bayi tidak dimasukkan ke dalam kotak atau dibuang di kotak surat," kata Pope, dikutip dari Politifact, 12 Januari 2015.

Ia menjelaskan, bahwa anak-anak tidak dibawa atau dikirim seperti gambar parodi yang beredar di media sosial.

"Itu hanya cara yang lebih murah untuk membuat anak-anak melihat kakek-nenek," ujarnya.

Undang-undang pada saat itu tidak menentukan bahwa mengirim anak-anak adalah ilegal, tetapi para pejabat mengatakan tidak ada yang membayangkan situasi di mana benar-benar ada yang mengirim anak-anak.

"Undang-undang tidak secara khusus membahas (pengiriman anak-anak) ketika pos parsel dimulai 1 Januari 1913, karena tidak ada yang mengira ada orang yang akan melakukan hal bodoh seperti itu," ujar Pope.

Ketika ada bukti bahwa anak-anak memang dikirim melalui pos, kepala kantor pos mengirim memo pada tahun 1914 yang melarang manusia untuk dikirim lewat pos.

Kesimpulan

Ada yang perlu diluruskan dari narasi mengenai AS melegalkan pengiriman anak melalui pos.

Betul ada praktik pengiriman anak pada 1913. Saat itu tidak ada undang-undang yang mengatur mengenai pengiriman manusia melalui pos pada saat itu. Namun, praktik ini tidak legal.

Ketika ketahuan, kepala kantor pos AS segera membuat larangan untuk mengirim manusia melalui pos pada 1914.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/09/30/155623382/klarifikasi-pengiriman-anak-melalui-pos-di-amerika-serikat

Terkini Lainnya

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

Hoaks atau Fakta
Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke