Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] Arwah Brigadir J Beri Kesaksian Tujuan Ferdy Sambo Membunuh

KOMPAS.com - Kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Josua Hutabarat atau Brigadir J cukup menguras perhatian publik selama dua bulan lebih.

Sejumlah polisi pun diperiksa dalam kasus itu, atas dugaan terlibat pembunuhan maupun menghalangi penyelidikan.

Di tengah peliknya kasus pembunuhan Brigadir J, di media sosial muncul video yang mengeklaim bahwa arwah Brigadir J memberikan kesaksian tentang tujuan mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo membunuhnya.

Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut keliru. Dalam video yang beredar itu sama sekali tidak ada kesaksian dari arwah dari Brigadir J.

Narasi yang beredar

Narasi tentang arwah Brigadir J memberi kesaksian terkait tujuan Ferdy Sambo membunuhnya dibagikan oleh akun Facebook ini.

Akun tersebut membagikan sebuah video berdurasi 9 menit 40 detik, dengan keterangan berikut :

5 Menit Brsaksi Arwah Brigadir J Sampaikn Pesan Penting Ini Ungkap Tujuan Ferdi Sambo Habisi Yosua

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com menonton secara utuh video yang mengeklaim bahwa arwah Brigadir J memberi kesaksian selama lima menit. Namun hasilnya tidak ditemukan adanya narasi yang dimaksud.

Vidoe itu justru lebih banyak menampilkan pendapat Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni di YouTube Uya Kuya TV ini.

Dalam video itu Sahroni menjawab beberapa pertanyaan terkait kasus pembunuhan Brigadir J.

Salah satu pertanyaan yang ditanyakan kepada Sahroni yakni terkait isu kekerasan seksual yang dialami oleh istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Sahroni diminta untuk menanggapi judul artikel yang menuliskan bahwa Putri Candrawathi dibanting-banting kemudian diperkosa Brigadir J.

Menanggapai pertanyaan itu, Sahroni menjawab bahwa ia menduga Brigadir J tidak mungkin membanting-banting Putri Candrawathi dan memperkosanya.

Ia juga mengatakan, pengakuan para tersangka terkait informasi yang disampaikan hanya mereka dan Tuhan yang tahu kebenarannya.

Kecuali,  jika ada orang pintar yang bisa membangunkan jenazah Brigadir J untuk memberi kesaksian.

"Kita hanya bisa memberikan narasi-narasi saja secara umum. Tapi pengakuan para tersangka terkait informasi yang dia sampaikan masalahnya hanya Tuhan dan dia yang tahu. Kalau Josua ada orang pintar bisa dibangunkan untuk bersaksi saja 5 menit, itu kan lebih arif,"  kata Sahroni dalam YouTube Uya Kuya TV

“Cuma kan masalahnya mereka mengatakan ini, itu, hanya mereka saja yang tahu,  kita tidak tahu. Makanya kasihan almarhum pada posisi sekarang.  Mungkin dia hanya bisa melihat dan mendengar tapi enggak bisa berkata-kata," tutur Sahroni.

Video wawancara Uya Kuya dengan Ahmad Sahroni itu pun lantas diberi judul "KASIHAN ALM.BRIGADIR J MASIH G3NTAY4NGAN?? GAK BISA BILANG HOAKS KESAKSIAN SAMBO & PUTRI??." 

Sementara itu,  klip video lainnya yang menampilkan pengacara tersangka Bripka RR, maupun kuasa hukum keluarga Brigadir J, tidak terkait dengan narasi tentang kesaksian arwah Brigadir J.

Sehingga dipastikan bahwa narasi tentang arwah Brigadir J memberikan kesaksian merupakan informasi keliru. 

Kesimpulan

Narasi tentang arwah Brigadir J memberi kesaksian terkait tujuan Ferdy Sambo keliru. Dalam video yang beredar tidak ditemukan adanya narasi yang dimakud.

Video yang diunggah di Facebook itu jutru lebih banyak menjelaskan tentang pendapat Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni. 

Ahmad Sahroni mengatakan, pengakuan para tersangka pembunuhan Brigadir J saat ini hanya mereka dan Tuhan yang tahun kebenarannya.

Menurut Ahmad Sahroni, kebenaran kasus pembunuhan Brigadir J akan diketahui saat sidang di pengadilan nanti. 

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/09/20/141400882/hoaks-arwah-brigadir-j-beri-kesaksian-tujuan-ferdy-sambo-membunuh

Terkini Lainnya

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

Hoaks atau Fakta
Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke