[HOAKS] Video Tangisan Ibu dan Anak Saat Kapal Diterjang Ombak

KOMPAS.com - Beredar unggahan video di media sosial Facebook yang memperlihatkan sebuah kapal diterjang ombak tinggi.

Dalam video tersebut, terdengar suara ibu dan anak yang menangis dan memohon agar diberi keselamatan.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu tidak memperlihatkan kapal yang akan tenggelam.

Kapal dalam video itu adalah milik Penjaga Pantai Amerika Serikat (US Coast Guard) yang sedang melakukan surf training.

Narasi yang beredar

Video kapal diterjang ombak dengan suara ibu dan anak menangis dibagikan di Facebook oleh akun ini pada 23 Juni 2022.

Berikut narasi yang tersemat pada video itu:

Plz guys dua untu semuan orang

Ya Allah tolong ini semuan orang,, amin

Hingga Selasa (23/8/2022) video itu telah mendapatkan lebih dari 5.000 komentar dan 36.000 likes.

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com mencermati video tersebut dan menemukan tulisan US Coast Guard pada badan kapal.

Hal itu memberi petunjuk bahwa kapal itu milik Penjaga Pantai AS, dan kemungkinan video tidak diambil di Indonesia.

Hasil reverse image search menemukan video identik diunggah di kanal YouTube ini pada 8 Januari 2020.

Berikut deskripsi video yang dicantumkan:

Stasiun USCG Teluk Yaquina di Newport, OR
Pelatihan Selancar dari 19-12-1/20

Berdasarkan deskripsi itu, video tersebut merekam latihan selancar atau surf training yang dilakukan Penjaga Pantai AS di Teluk Yaquina pada Desember 2019 sampai Januari 2020.

Dalam video tersebut tidak terdengar suara ibu dan anak yang menangis dan meminta keselamatan. Suara tangisan itu berasal dari rekaman lain yang ditempelkan ke video asli.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video Facebook yang memperlihatkan kapal diterjang ombak dengan suara ibu dan anak menangis perlu diluruskan.

Video itu tidak memperlihatkan kapal yang akan tenggelam, melainkan kapal milik Penjaga Pantai Amerika Serikat (US Coast Guard) yang sedang melakukan latihan selancar di Teluk Yaquina pada Desember 2019 sampai Januari 2020.

Suara tangisan ibu dan anak yang terdengar dalam video itu berasal dari rekaman lain yang ditempelkan ke video asli.