KOMPAS.com - Masyarakat masih menanti terungkapnya kasus penembakan yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Josua Hutabarat secara gamblang.
Satu bulan sejak kematian Brigadir Josua pada 8 Juli lalu, kasus tersebut terus menjadi perbincangan yang menghiasi berbagai media. Publik pun masih mempertanyakan sosok di balik tewasnya ajudan istri Irjen Ferdy Sambo tersebut.
Kendati begitu di media sosial bermunculan beberapa narasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Baru-baru di media Facebook muncul ungguhan yang menyebut bahwa skenario pembunuhan Brigadir J yang dibuat oleh Ferdy Sambo dan istri telah terpatahkan.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com narasi tersebut tidak benar alias hoaks.
Narasi yang beredar
Narasi yang menyebut skenario kebohongan Ferdy Sambo dan istri telah terpatahkan diunggah oleh akun ini.
Dalam video berdurasi 3 menit 55 detik akun tersebut menuliskan keterangan:
Ketahuan ! Skenario Kebohongan Ferdy Sambo Dan Istri "Alibi Terpatahkan" P0lri Langsung Begini ?
Video itu menampilkan sejumlah kolase foto Ferdy Sambo dan istri, Brigadir J dan Bharada E.
Penelusuran Kompas.com
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, di dalam video tersebut tidak ditemukan adanya penjelasan tentang terpatahkannya skenario kebohongan Ferdy Sambo dan istri.
Di dalam video, narator lebih banyak menjelaskan tentang penyidik yang sudah memeriksa rekaman CCTV yang ada di sekitar rumah Irjen Ferdy Sambo.
Selain itu. video juga menjelaskan tentang Komnas HAM yang telah memeriksa ajudan Ferdy Sambo termasuk Bharada E.
Akan tetapi, sampai saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyidikan terkait tewasnya Brigadir J.
Sebelumnya Ferdy Sambo dan istri telah dimintai keterangan oleh kepolisian. Pihak polisi pun belum membeberkan terkait hasil penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan.
Rencananya dalam waktu dekat ini Komnas HAM juga akan memeriksa Ferdy Sambo dan istrinya.
Seperti yang ditulis dalam pemberitaan Kompas.com sebelumnya, Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara menilai pemeriksaan tersebut diperlukan untuk mengkonfirmasi berbagai keterangan yang telah didapatkan Komnas HAM terkait kematian Brigadir J.
"Untuk memastikan bahwa informasi-informasi yang sudah kami dapat benar adanya atau bahkan bisa kebalikannya,” tutur Beka dalam tayangan "Satu Meja The Forum" di Kompas TV, Rabu (27/7/2022).
Beka menjelaskan, saat ini pihaknya telah memeriksa ajudan Ferdy, termasuk Bharada E yang diduga menembak Brigadir J. Bharada E sendiri mengakui telah melakukan penembakan tersebut.
"Tapi sekali lagi ini baru pengakuan Bharada E, kami harus mengkonfirmasi pengakuan ajudan lain. Masih kami analisis," ujar dia.
Sementara itu, pihak kepolisian melalui Bareskrim Mabes Polri sudah melakukan penyidikan dugaan pembunuhan berencana yang dilaporkan oleh pihak keluarga Brigadir J. Polda Metro Jaya menangani penyelidikan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J kepada istri Ferdy Sambo.
Sebelumnya, polisi juga membantah narasi yang menyebut bahwa nama tersangka sudah dikantongi dalam tewasnya Brigadir J.
"Yang mengatakan tersangka siapa? Belum ada penetapan tersangka terhadap siapapun," ujar Direktur Tindak Pidana Umum Polri Brigadir Jenderal Andi Rian saat dihubungi, Minggu (24/7/2022) petang.
Kesimpulan
Narasi yang menyebut bahwa skenario kebohongan Ferdy Sambo dan istri telah terpatahkan adalah tidak benar atau hoaks.
Sampai saat ini Ferdy Sambo dan istri masih berstatus sebagai saksi.
Sebelumnya Ferdy Sambo dan istri telah diperiksa pihak kepolisian, hasil penyelidikan dan penyidikan belum disampaikan kepada publik secara rinci.
Rencananya dalam waktu dekat ini Komnas HAM juga akan memeriksa Ferdy Sambo dan istrinya. Pemeriksaan tersebut diperlukan untuk mengkonfirmasi berbagai keterangan yang telah didapatkan Komnas HAM dalam kematian Brigadir J.
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/08/01/085459982/hoaks-skenario-kebohongan-ferdy-sambo-dan-istri-terpatahkan