Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

CEK FAKTA: Benarkah Vaksin Covid-19 Meningkatkan Sindrom Kematian Mendadak?

KOMPAS.com - Sindrom kematian mendadak atau sudden arrythmic death syndrome (SADS) adalah kematian yang terjadi secara tiba-tiba akibat serangan jantung.

Sindrom ini disebabkan oleh kondisi jantung genetik yang tidak terdeteksi dan sering terjadi pada usia dewasa muda.

Akan tetapi, sejak vaksin Covid-19 diluncurkan pada akhir 2020, sebagian pihak menuding bahwa suntikan vaksin telah membuat SADS menjadi lebih sering dijumpai.

Salah satunya sebuah twit dari akun ini, yang mengeklaim fenomena SADS lebih marak pada atlet Olimpiade sejak vaksin Covid-19 mulai didistribusikan.

"SADS — menurut data Komite Olimpiade Internasional, rata-rata 29 atlet di bawah usia 35 tahun menderita kematian mendadak per tahun dari 1966-2004. Dari Maret 2021 hingga Maret 2022, 769 atlet telah meninggal atau menderita serangan jantung," tulis akun itu, Selasa (21/6/2022).

Benarkah vaksin membuat SADS lebih marak?

Laman pemeriksa fakta PolitiFact mengatakan, terdapat sejumlah masalah dari klaim tersebut.

Penelitian terkait kematian mendadak akibat henti jantung pada atlet dari 1966 hingga 2004 tidak dilakukan oleh Komite Olimpiade Internasional.

Sebaliknya, temuan tersebut dipresentasikan pada pertemuan komite 7 Desember 2004 oleh para peneliti yang berafiliasi dengan Pusat Rumah Sakit Universitas di Lausanne, Swiss.

PolitiFact tidak dapat menghubungi peneliti yang terlibat dalam studi tersebut untuk meminta konfirmasi, tetapi Komite Olimpiade Internasional mengatakan bahwa mereka tidak melakukan studi semacam itu.

Sementara itu, data 769 atlet yang disebut mengalami kematian atau menderita serangan jantung dari Maret 2021 hingga Maret 2022 berasal dari tayangan One America News Network, pada April 2022.

Untuk diketahui, One America News Network adalah outlet berita konservatif yang di masa lalu telah membagikan klaim bermasalah terkait Covid-19.

Dalam tayangan tersebut, reporter Pearson Sharp berbicara tentang bagaimana pemain tenis Jannik Sinner dan Paula Badosa harus keluar dari Miami Open pada 2021.

Sharp kemudian mengatakan, atlet-atlet perempuan itu hanyalah dua dari "lebih dari 769 atlet yang pingsan selama pertandingan di lapangan selama setahun terakhir dari Maret 2021 hingga Maret tahun ini."

Namun, Sinner dan Badosa tidak pingsan dalam pertandingan tersebut. Sinner dikonfirmasi menderita lecet kaki dan Badosa memiliki penyakit virus pada saat itu.

PolitiFact kemudian menghubungi Sharp mengenai data yang dia gunakan untuk mendapatkan angka tersebut.

Sharp mengatakan, angka kematian dan cedera diambil langsung dari berita utama yang dikumpulkan selama setahun terakhir dan mengirimkan beberapa contoh.

Penelusuran lebih lanjut

Salah satu contoh dari Sharp adalah Gilbert Kwemoi, pelari jarak menengah peraih medali emas dari Kenya yang pingsan di rumahnya dan meninggal pada Agustus 2021.

Tidak ada laporan tentang kematiannya yang menunjukkan apakah dia divaksinasi Covid-19 atau apakah kematiannya disebabkan serangan jantung.

Saudaranya mengatakan, Kwemoi telah jatuh sakit di sebuah kamp pelatihan.

Contoh lainnya adalah jatuhnya pemain sepak bola Denmark, Christian Eriksen.

Namun menurut direktur timnya, Eriksen tidak divaksinasi Covid-19 ketika ia mengalami serangan jantung saat pertandingan pada Juni 2021.

Klaim bahwa vaksin Covid-19 menyebabkan komplikasi jantung dan memicu SADS dibantah oleh Matthew Martinez, ahli jantung olahraga yang bekerja dengan National Football League, National Basketball Association, National Hockey League, dan Major League Soccer.

"Sampai saat ini, saya tidak mengetahui satu pun komplikasi jantung terkait vaksin COVID dalam olahraga profesional," kata Martinez.

Dr. Michael J. Ackerman, direktur Long QT Syndrome Clinic dan profesor kedokteran, pediatri dan farmakologi molekuler di Mayo Clinic College of Medicine mengatakan, tidak ada peningkatan kejadian SADS di antara pasien yang sudah divaksinasi.

"Selama dua tahun pandemi, tidak ada indikasi peningkatan kematian akibat kondisi ini," kata Ackerman.

Kesimpulan

Studi dan ulasan ilmiah tidak menemukan hubungan antara vaksinasi dan kematian mendadak atau SADS.

Pakar kesehatan mengatakan, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa salah satu vaksin Covid-19 menyebabkan orang mengalami kematian mendadak.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/06/25/111100082/cek-fakta--benarkah-vaksin-covid-19-meningkatkan-sindrom-kematian

Terkini Lainnya

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Rekonstruksi Wajah Hawa dalam Tiga Dimensi

Konten Satire soal Rekonstruksi Wajah Hawa dalam Tiga Dimensi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Raffi Ahmad Promosikan Judi 'Online'

[HOAKS] Video Raffi Ahmad Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Ikan Raksasa di Danau Hogganfield pada 1930

[HOAKS] Foto Ikan Raksasa di Danau Hogganfield pada 1930

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Penayangan Episode Terakhir 'Friends' pada 2004

Kilas Balik Penayangan Episode Terakhir "Friends" pada 2004

Sejarah dan Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Perubahan Iklim Sebabkan Kasus DBD Meningkat?

CEK FAKTA: Benarkah Perubahan Iklim Sebabkan Kasus DBD Meningkat?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Mitos dan Kabar Bohong Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang...

INFOGRAFIK: Mitos dan Kabar Bohong Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang...

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire, Jokowi Perlihatkan Kartu Kabur Saat Demo Sambil Tertawa

INFOGRAFIK: Konten Satire, Jokowi Perlihatkan Kartu Kabur Saat Demo Sambil Tertawa

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke