Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

CEK FAKTA: Benarkah Vaksin AstraZeneca Sebabkan Cacar Monyet?

KOMPAS.com - Vaksin Covid-19 AstraZeneca diklaim sebagai biang keladi mewabahnya penyakit cacar monyet atau monkeypox.

Klaim tersebut didasarkan pada fakta bahwa vaksin AstraZeneca dikembangkan menggunakan vektor adenovirus simpanse.

Sehingga, penyakit cacar monyet yang saat ini mewabah di berbagai negara diklaim sebagai akibat atau efek samping penyuntikan vaksin AstraZeneca.

Akan tetapi, pakar kesehatan mengatakan bahwa klaim tersebut keliru dan menyesatkan.

Berasal dari virus yang berbeda

Dilansir dari AFP Fact Check, epidemiologis dari Catholic University of Korea, Yoo Jin-hong, mengatakan bahwa cacar monyet dan adenovirus merupakan dua hal yang berbeda.

"Virus cacar monyet dan adenovirus simpanse yang digunakan dalam vaksin AstraZeneca adalah virus yang sama sekali berbeda, dan tidak bisa disamakan," kata Yoo.

Dia mengatakan, klaim menyesatkan itu tampaknya berasal dari gagasan bahwa simpanse secara umum dikategorikan sebagai monyet.

"Tetapi ini adalah rumor yang sangat bodoh dan tanpa dasar fakta," ujar Yoo.

Adenovirus telah dimodifikasi

Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, virus cacar monyet termasuk dalam kelompok yang disebut "Orthopoxvirus" yang juga termasuk virus penyebab cacar (smallpox) dan cacar sapi (cowpox).

Sementara itu, adenovirus diketahui dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, mulai dari gejala flu biasa hingga radang perut.

Namun, Yoo menjelaskan bahwa vektor adenovirus simpanse dalam vaksin AstraZeneca tidak menyebabkan penyakit pada manusia karena telah dimodifikasi.

"Adenovirus simpanse yang digunakan dalam vaksin telah dimodifikasi untuk mencegah dirinya bereplikasi, dan karenanya tidak berbahaya bagi manusia," katanya.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh pakar penyakit menular dari Gachon University Gil Medical Center, Eom Jung-shik.

"Vaksin (AstraZeneca) tidak dapat menghasilkan virus baru di dalam tubuh manusia dan menyebabkan sesuatu seperti cacar monyet," kata Eom.

Cacar monyet tidak terkait vaksin Covid-19

Selain vaksin AstraZeneca, vaksin Covid-19 secara umum juga dituding sebagai penyebab mewabahnya cacar monyet di berbagai negara.

Namun, epidemiolog Indonesia untuk Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, cacar monyet bukan diakibatkan oleh vaksin Covid-19.

Penyakit ini sudah ada sejak 1958 dan ditemukan pada monyet, kemudian diteliti di laboratorium Denmark.

Kasus infeksi pertama cacar monyet pada manusia terjadi pada 1970, yang dialami seorang anak di Kongo.

"Kaitan dengan cacar monyet ini jelas sekali tidak punya dasar yang kuat. Virus ini ada di hewan dan sudah ada sejak lama. Pada banyak kasus, monkeypox ini terjadi di negara endemik seperti Afrika," ucap Dicky, seperti diberitakan Kompas.com.

Hingga kini belum ada data yang mengaitkan jumlah penderita cacar monyet yang pernah mengalami Covid-19 atau mendapat vaksin Covid-19.

Kendati demikian, klaim yang mengatakan bahwa vaksin mengakibatkan cacar monyet, menurut Dicky, tidak dapat dibenarkan.

"Jadi kalau dikaitkan dengan efek vaksinasi, selain jauh dari kebenaran juga lemah sekali argumennya," ujarnya.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/06/15/183910782/cek-fakta-benarkah-vaksin-astrazeneca-sebabkan-cacar-monyet

Terkini Lainnya

[HOAKS] Wali Kota Boston Michelle Wu Keturunan Indonesia

[HOAKS] Wali Kota Boston Michelle Wu Keturunan Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Terawan Promosikan Obat Hipertensi

[HOAKS] Video Terawan Promosikan Obat Hipertensi

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Artis Meninggal dan Gibran Batal Dilantik

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Artis Meninggal dan Gibran Batal Dilantik

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Ada Hujan Ikan di Iran, Peristiwa Lele Berserakan Terjadi di China

INFOGRAFIK: Tidak Ada Hujan Ikan di Iran, Peristiwa Lele Berserakan Terjadi di China

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks KFC Beri Voucher 3 Ember Ayam Goreng Gratis, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks KFC Beri Voucher 3 Ember Ayam Goreng Gratis, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Menilik Misi Dokter Lintas Batas di Daerah Bencana sampai Zona Perang

Menilik Misi Dokter Lintas Batas di Daerah Bencana sampai Zona Perang

Data dan Fakta
[HOAKS] Foto Ferdy Sambo Berada di Luar Negeri

[HOAKS] Foto Ferdy Sambo Berada di Luar Negeri

Hoaks atau Fakta
Hoaks soal 5 Pendiri NASA, dari Walt Disney sampai Aleister Crowley

Hoaks soal 5 Pendiri NASA, dari Walt Disney sampai Aleister Crowley

Hoaks atau Fakta
Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Data dan Fakta
[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

Hoaks atau Fakta
Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Data dan Fakta
Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
Menyoal Gazawood dan Pallywood, Tudingan Manipulasi Korban Serangan Israel

Menyoal Gazawood dan Pallywood, Tudingan Manipulasi Korban Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Cristiano Ronaldo Dukung Anak-anak Palestina Hasil Manipulasi AI

[KLARIFIKASI] Video Cristiano Ronaldo Dukung Anak-anak Palestina Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke