Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

CEK FAKTA: Menguji Klaim Polisi soal Kawal Pengukuran Tanah di Depan Masjid Desa Wadas

Kedatangan ratusan aparat kepolisian ke Desa Wadas itu dalam rangka mengawal proses pengukuran lahan untuk tambang batu andesit yang terkait dengan proyek pembangunan Bendungan Bener, Purworejo.

Sebanyak 64 warga Desa Wadas yang menolak lahan desa mereka digunakan untuk penambangan batu andesit ditangkap oleh polisi karena dituding bertindak provokatif.

Di media sosial, beredar video yang memperlihatkan tindakan represif aparat kepolisian bersenjata lengkap terhadap warga Desa Wadas.

Salah satu video itu diunggah oleh akun Twitter @Wadas_Melawan pada Selasa, (8/2/2022) dan memperlihatkan momen ketika aparat kepolisian bertindak represif terhadap warga desa yang sedang melakukan doa bersama di masjid.

"Suasana tadi ketika aparat kepolisian menyerbu warga wadas yang sedang mujahadah dan beribadah di masjid," demikian caption yang ditulis @Wadas_Melawan.

Pada Kamis (10/2/2022) pukul 2.31 WIB, akun Twitter resmi Divisi Humas Polri @DivHumas_Polri menyatakan bahwa video pengepungan masjid yang diunggah oleh akun @Wadas_Melawan adalah hoaks.

"Beredarnya informasi di media sosial terkait aparat kepolisian mengepung warga berada di dalam masjid adalah hoax atau tidak benar.

Faktanya pada saat pengukuran tanah di depan masjid, segelintir warga membawa sajam dan melempar batu," demikian twit dari @DivHumas_Polri.


Akun tersebut juga mengunggah gambar poster yang berisi keterangan sebagai berikut:

Beredar informasi di media sosial terkait aparat kepolisian mengepung warga berada di dalam masjid adalah HOAX atau TIDAK BENAR.

Faktanya pada saat pengukuran tanah di depan masjid, segelintir warga membawa sajam dan melempar batu. Warga yang lain mengejar dan berlari ke dalam masjid memakai celana pendek.

Aparat kepolisian justru mengamankan orang di dalam masjid dari serangan warga yang mengejar, Desa Wadas, Selasa (8/2).

Twit dihapus dan diganti

Belakangan, twit tersebut dihapus oleh @DivHumas_Polri, dan diunggah ulang pada Kamis (10/2/2022) pukul 22.39 WIB dengan mengubah kalimat "pengukuran tanah di depan masjid" menjadi "pengukuran tanah".

Twit awal yang telah dihapus itu dapat diakses melalui tautan ini.

Berikut perbandingan poster awal dengan poster yang direvisi:

Benarkah ada pengukuran tanah di depan masjid?

Kuasa hukum warga Desa Wadas, Julian Duwi Prasetia dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, mengatakan, klaim polisi yang menyebutkan bahwa aparat melakukan pengawalan pengukuran tanah di depan masjid keliru

"Itu salah satu bentuk kebohongan yang disampaikan oleh aparat ya, dalam hal ini kepolisian. Pada faktanya, masjid itu tidak diukur. Tidak ada pengukuran di sana," kata Julian saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/2/2022) pagi.


Selain itu, Julian juga mengatakan bahwa area sekitar masjid tidak termasuk dalam wilayah yang akan dijadikan sebagai tambang batu andesit. 

"Enggak masuk lokasi ini (tambang) ya," ujar Julian.

Lantas, tambang batu andesit berada di sebelah mana?

Lokasi tambang batu andesit sempat disebutkan oleh Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pembangunan Bendungan, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) dalam laporan yang dipublikasikan Project Multatuli, 24 Mei 2021.

Kepala SNVT, Tampang, dalam laporan itu mengeklaim bahwa penambangan quarry tidak menyebabkan dampak negatif seperti tanah longsor dan hilangnya mata air. Semua ada cara untuk mengatasinya.

"Kami itu ahlinya air, enggak usahlah khawatir," ujar Tampang.

Tampang mengatakan, lokasi penambangan quarry dan pengolahannya berada di bukit bagian atas Desa Wadas, yang merupakan tanah gersang karena berbatu dan hanya ditumbuhi semak belukar.

Peta lokasi penambangan quarry juga dapat dilihat di dokumen Paparan Kegiatan Bendungan Bener T.A. 2017 yang dipublikasikan di situs resmi BBWSSO.

Masjid tidak berada di calon lokasi tambang

Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan teknik reverse image search, menunjukkan bahwa masjid yang terekam dalam video @Wadas_Melawan adalah Masjid Nurul Huda, Desa Wadas.

Jika dilihat dari Google Maps, masjid tersebut berjarak 550 meter atau sekitar 7 menit berjalan kaki dari Kantor Desa Wadas. Di sekitar masjid juga terdapat permukiman warga.

Merujuk data-data yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa area Masjid Nurul Huda tidak berada di calon lokasi tambang andesit.

Sebab, berdasarkan klaim SNVT, lokasi penambangan quarry dan pengolahannya berada di bukit bagian atas Desa Wadas, yang merupakan tanah gersang karena berbatu dan hanya ditumbuhi semak belukar.

Ini berbeda dengan lokasi sekitar masjid yang terbilang rimbun dan tidak bisa dibilang gersang.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/02/11/203958582/cek-fakta-menguji-klaim-polisi-soal-kawal-pengukuran-tanah-di-depan

Terkini Lainnya

[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

Hoaks atau Fakta
Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Kritik Kepemimpinan Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

[HOAKS] Ronaldo Kritik Kepemimpinan Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang karena Ada Kecurangan

[HOAKS] Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang karena Ada Kecurangan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] RSJ di Kendari Kebanjiran 50 Pasien akibat Efek Obat PCC

[HOAKS] RSJ di Kendari Kebanjiran 50 Pasien akibat Efek Obat PCC

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Tabung Elpiji Kosong Bisa Terisi Lagi Setelah Diguyur Air Panas

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Tabung Elpiji Kosong Bisa Terisi Lagi Setelah Diguyur Air Panas

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Bill Gates Lepaskan Nyamuk Penyebar Kaki Gajah di Bali

[VIDEO] Hoaks! Bill Gates Lepaskan Nyamuk Penyebar Kaki Gajah di Bali

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Najwa Shihab Wawancarai Beckham soal Bisnis Judi Online

[HOAKS] Najwa Shihab Wawancarai Beckham soal Bisnis Judi Online

Hoaks atau Fakta
Memanfaatkan Fitur Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

Memanfaatkan Fitur Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke