Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Raventus, Anak Lius Pongoh, Tugas di Paralimpiade Tokyo dan Saksi Kembalinya Piala Thomas

Kompas.com - 06/12/2021, 06:45 WIB
Farahdilla Puspa,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wasit asal Indonesia sekaligus anak legenda bulu tangkis Lius Pongoh, Raventus Pongoh, menceritakan kisahnya menjadi bagian turnamen major sekelas Paralimpiade hingga Piala Thomas dan Uber 2020.

Raventus Pongoh yang memiliki lisensi wasit Badminton Asia Accredited (BAA) baru saja selesai bertugas di Indonesia Badminton Festival yang berlangsung di Bali International Convention Centre mulai 16 November hingga 5 Desember 2021.

Indonesia Badminton Festival terdiri dari tiga turnamen bulu tangkis internasional, yakni Indonesia Masters (16-21 November), Indonesia Open (23-28 November), dan BWF World Tour Finals (1-5 Desember).

Di Indonesia Masters, Raventus Pongoh berkesempatan menjadi wasit. Sementara di Indonesia Open dan BWF World Tour Finals, pria kelahiran 5 April 1985 itu bertugas sebagai hakim garis.

Selain turnamen-turnamen individu, Raventus Pongoh juga pernah berkesempatan bertugas di event major seperti Paralimpiade Tokyo 2020. Dia bahkan menjadi saksi sejarah kembalinya Piala Thomas ke Indonesia.

Baca juga: Raventus Pongoh, Anak Legenda Lius Pongoh, dari Guru Mandarin Jadi Wasit Badminton

Di Paralimpiade Tokyo dan Piala Thomas & Uber 2020, Raventus Pongoh menjadi hakim garis dan mendapat tugas langsung dari BWF selaku induk bulu tangkis dunia. Hal itu bisa terjadi karena Raventus memiliki lisensi BWF sebagai hakim garis.

Namun, untuk status umpire-nya masih berlisensi Badminton Asia Accredited.

Bukan hanya tentang atlet disabilitas yang menyentuh hati Raventus, ada sejumlah hal-hal menarik lainnya yang melekat di ingatannya saat bertugas di Paralimpiade Tokyo 2020.

Yoyogi Stadium yang merupakan venue pertandingan parabadminton merupakan tempat yang sama ketika sang ayah, Lius Pongoh, meraih juara ganda putra di Japan Open 1981 bersama pasangan tandingnya Christian Hadinata.

"Status wasit saya memang lisensi BAA, tetapi hakim garis sudah BWF, makanya saya bisa ke Paralimpiade. Paralimpiade adalah pengalaman yang paling luar biasa karena pertama kalinya ikut merasakan euforia tersebut," kata Raventus Pongoh kepada Kompas.com di Westin Resort, Selasa (30/11/2021).

"Ada beberapa hal yang lucu juga. Kebetulan Yoyogi Stadium adalah tempat waktu papa main bareng Christian Hadinata dan menang. Lalu, saya menginap di Keio Hotel Plaza. Itu juga tempat papa saya menginap zaman dulu. Teman-teman disabilitas kita di sana juga luar biasa," katanya.

Baca juga: Jonatan Christie Ungkap Kekagumannya terhadap Legenda Bulu Tangkis Lius Pongoh

"Saya dapat informasi bahwa kalau mereka tidak meminta bantuan jangan dibantu.  Artinya, mereka bisa melakukan apa yang bisa kita lakukan juga. Kalau mereka minta, baru ditolong. Kalau tidak, jangan dulu karena bisa seperti menyakiti perasaan mereka," ucapnya.

Adapun di Piala Thomas dan Uber 2020, Raventus Pongoh menjadi saksi kemenangan skuad bulu tangkis putra Indonesia atas China pada final Piala Thomas yang berlangsung di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu (17/10/2021).

Hasil tersebut memastikan Indonesia berhasil menyudahi puasa gelar Piala Thomas yang sudah berlangsung 19 tahun sejak terakhir kali juara pada 2002.  

Kala itu, Raventus Pongoh menjadi hakim garis saat partai kedua yang mempertandingkan nomor ganda putra antara Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan He Ji Ting/Zhou Hao Dong.

Baca juga: BWF World Tour Finals: Curhat Marcus/Kevin, Pengakuan Chiharu Shida, hingga Catatan Hattrick di Bali

"Piala Thomas dan Uber saya juga di sana. Saya jadi saksi setelah 19 tahun Piala Thomas akhirnya kembali dan itu merinding," kata Raventus Pongoh.

"Saya kala itu bertugas sebagai hakim garis saat match-nya Fajar dan Rian. Deg-degan sih tidak, karena konsepnya kalau sudah pakai seragam hakim garis, saya bukan orang Indonesia, tetapi BWF."

"Saya profesional karena kami ada SOP. Waktu selesai tugas masih ada satu partai lagi Jonatan Christie, kemudian saya off duty. Rasanya mau berjingkrak-jingkrak, cuma saya tahan," tuturnya.

"Lucunya, saya orang Indonesia kok bertugas? Pasalnya, teman-teman wasit Indonesia saat itu tidak bertugas. Namun, mereka (BWF) bilang percaya sama saya. Itu suatu kehormatan sekaligus beban, apalagi ditaruhnya di back boundery line. Itu garis paling keramat," tutur Raventus Pongoh. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hasil Napoli Vs AS Roma 2-2: Drama Dua Penalti, Abraham Selamatkan I Giallorossi

Hasil Napoli Vs AS Roma 2-2: Drama Dua Penalti, Abraham Selamatkan I Giallorossi

Liga Italia
Hasil Nott Forest Vs Man City: Assist De Bruyne ke Haaland Berbuah Rekor, City Berjaya

Hasil Nott Forest Vs Man City: Assist De Bruyne ke Haaland Berbuah Rekor, City Berjaya

Liga Inggris
Reaksi Persib soal Jadwal Championship Series Liga 1 Menyesuaikan Timnas U23

Reaksi Persib soal Jadwal Championship Series Liga 1 Menyesuaikan Timnas U23

Liga Indonesia
3 Skenario Timnas U23 Indonesia Raih Tiket Olimpiade Paris 2024

3 Skenario Timnas U23 Indonesia Raih Tiket Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia
Saat Pelatih Uzbekistan Tak Gentar Gemuruh Suporter Indonesia...

Saat Pelatih Uzbekistan Tak Gentar Gemuruh Suporter Indonesia...

Timnas Indonesia
Hasil Tottenham Vs Arsenal 2-3, Meriam London Sukses Raih Poin Penuh

Hasil Tottenham Vs Arsenal 2-3, Meriam London Sukses Raih Poin Penuh

Liga Inggris
Klasemen MotoGP 2024: Jorge Martin Teratas, Bagnaia Kedua

Klasemen MotoGP 2024: Jorge Martin Teratas, Bagnaia Kedua

Motogp
Syarat Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan Diperbolehkan

Syarat Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan Diperbolehkan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Timnas Indonesia
Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Motogp
Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Timnas Indonesia
Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Liga Italia
Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com