Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/12/2021, 04:30 WIB
Farahdilla Puspa,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dunia bulu tangkis Indonesia memiliki sejumlah legenda yang akan selalu dikenang. Salah satunya adalah Lius Pongoh, yang semasa aktif merupakan pemain di nomor tunggal dan ganda putra.

Lius Pongoh menjadi salah satu bagian skuad Indonesia yang menjuarai Piala Thomas 1979. Tak hanya itu, Lius Pongoh juga mengoleksi beberapa gelar juara individu.

Sebagai pemain tunggal putra, Lius Pongoh pernah merasakan podium tertinggi di Swedish Open 1981, Indonesia Open 1984, hingga Chinese Taipei Open 1985.

Adapun saat bermain ganda putra bersama Christian Hadinata, Lius Pongoh menang pada ajang Japan Open 1981, Swedish Open 1982, dan US Open 1988.

Dia juga dikenal dengan julukan "Si Bola Karet" karena keuletan dan kelincahannya di lapangan meski dengan tubuh yang lebih kecil daripada rata-rata pebulu tangkis lain. Usai memutuskan gantung raket, warisan Lius Pongoh masih terasa di arena bulu tangkis.

Dia sempat menjabat sebagai Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI sebelum bekerja di PB Djarum hingga saat ini.

Baca juga: Jonatan Christie Ungkap Kekagumannya terhadap Legenda Bulu Tangkis Lius Pongoh

Warisan Lius Pongoh lainnya hadir melalui sang anak, Raventus Pongoh. Meski tak menjadi atlet, Raventus Pongoh yang juga bekerja di PB Djarum saat ini berstatus sebagai wasit dengan lisensi akreditasi Badminton Asia atau Badminton Asia Accredited (BAA).

Terkini, Raventus Pongoh telah bertugas menjadi wasit dan hakim garis di gelaran Indonesia Badminton Festival yang berlangsung di Bali International Convention Centre sejak 16 November-5 Desember 2021.

Indonesia Badminton Festival merupakan rangkaian turnamen bulu tangkis, yakni Indonesia Masters (16-21 November), Indonesia Open (23-28 November), dan BWF World Tour Finals (1-5 Desember).

Di Indonesia Masters, Raventus Pongoh berkesempatan menjadi wasit, sementara di Indonesia Open dan BWF World Tour Finals, pria kelahiran 5 April 1985 itu bertugas sebagai hakim garis.

Menariknya, Raventus Pongoh semula tak ingin terjun ke dunia bulu tangkis.

Saat ditemui Kompas.com di Westin Resort, Nusa Dua, Bali Senin (30/11/2021), Raventus Pongoh mengungkapkan bahwa ia merupakan lulusan Jurusan Sastra China Universitas Indonesia. Selepas lulus, Raventus Pongoh pun mengabdikan hidupnya selama tujuh tahun sebagai guru bahasa Mandarin.

Baca juga: Piala Thomas 2020 - Penjelasan Ginting soal Aksi Protesnya ke Wasit Saat Dikalahkan Axelsen

"Saya background-nya jauh dari bulu tangkis karena saya lulusan Sastra China Universitas Indonesia. Selama tujuh tahun, saya bekerja sebagai guru bahasa Mandarin di sekolah atau pun di tempat les," kata Raventus Pongoh.

Raventus mengakui, pilihan untuk menekuni bidang akademis memang diberikan langsung oleh orang tuanya. Selain itu, Raventus sendiri juga tidak ingin dibayang-bayangi oleh nama belakang sang ayah.

"Zaman itu jadi atlet sebenarnya gambling, kalau tidak sukses, ya jeblok banget. Akhirnya orang tua yang memutuskan, baik papa dan mama, ya sudah jalur akademis saja," kata Raventus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita Beto Goncalves Dua Kali Bawa Tim Naik Kasta

Cerita Beto Goncalves Dua Kali Bawa Tim Naik Kasta

Liga Indonesia
Bicara Bahasa Indonesia, Jay Idzes Dapat Ilmu dari Keluarga

Bicara Bahasa Indonesia, Jay Idzes Dapat Ilmu dari Keluarga

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Vietnam: Jay Idzes Adaptasi Cuaca, Anggap Marc Klok 'Kakek'

Indonesia Vs Vietnam: Jay Idzes Adaptasi Cuaca, Anggap Marc Klok 'Kakek'

Timnas Indonesia
Ragnar Oratmangoen Siap Bawa Indonesia ke Piala Dunia

Ragnar Oratmangoen Siap Bawa Indonesia ke Piala Dunia

Liga Indonesia
Usai Jadi WNI, Thom Haye Ungkap Sebuah Janji untuk Sepak Bola Indonesia

Usai Jadi WNI, Thom Haye Ungkap Sebuah Janji untuk Sepak Bola Indonesia

Liga Indonesia
Qarrar Firhand Finis di Posisi Kelima pada Ajang Trofeo Andrea Margutti

Qarrar Firhand Finis di Posisi Kelima pada Ajang Trofeo Andrea Margutti

Sports
Persebaya Selangkah demi Selangkah, Tetap Jaga Keyakinan ke 4 Besar

Persebaya Selangkah demi Selangkah, Tetap Jaga Keyakinan ke 4 Besar

Liga Indonesia
Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen Resmi WNI, Diusahakan Ikut Tandang ke Vietnam

Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen Resmi WNI, Diusahakan Ikut Tandang ke Vietnam

Timnas Indonesia
Justin Hubner Bicara Tantangan di Indonesia, Yakin Kalahkan Vietnam

Justin Hubner Bicara Tantangan di Indonesia, Yakin Kalahkan Vietnam

Timnas Indonesia
Messi Absen Bela Argentina, Dapat Cedera di Inter Miami

Messi Absen Bela Argentina, Dapat Cedera di Inter Miami

Internasional
Wakil Indonesia Raih Kejayaan di All England, Emas Olimpiade Jadi Sasaran

Wakil Indonesia Raih Kejayaan di All England, Emas Olimpiade Jadi Sasaran

Badminton
Arema FC Pantang Putus Asa, Bangun Jelang Lawan Persebaya

Arema FC Pantang Putus Asa, Bangun Jelang Lawan Persebaya

Liga Indonesia
All England 2024: Jojo dan Ginting Saling Dorong, Kemenangan Bersama

All England 2024: Jojo dan Ginting Saling Dorong, Kemenangan Bersama

Badminton
Timnas Italia Diserang Kecanduan Playstation, Pemain Bergadang Jelang Laga Krusial

Timnas Italia Diserang Kecanduan Playstation, Pemain Bergadang Jelang Laga Krusial

Liga Italia
Indonesia Vs Vietnam: Jawaban STY soal Kans Debut Jay Idzes dan Nathan

Indonesia Vs Vietnam: Jawaban STY soal Kans Debut Jay Idzes dan Nathan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com