Saya sendiri mengenal Kido di penghujung tahun 2008. Beberapa saat setelah dia sukses membawa pulang medali emas Olimpiade Beijing.
Meski berstatus juara olimpiade, Kido tetap memperlihatkan sifat yang rendah hati.
Kido juga mau merangkul para pemain junior yang berlatih bersamanya di Pelatnas Cipayung.
Dalam sesi latihan, seserius apa pun, selalu ada candaan dari Kido yang akhirnya membuat suasana latihan menjadi nyama dan rileks.
Kido termasuk sosok yang sangat menghormati orang tuanya. Kido tidak canggung dan merasa malu dengan kebiasaan mamanya Zul Asteria yang sering datang melihat dia latihan di pelatnas Cipayung.
“Kenalin nih mas, mama gue,” ucap Kido dengan bangga saat memperkenalkan saya dengan mamanya seusai latihan.
Dari mamanya akhirnya saya juga lebih mengenal sosok Kido yang pekerja keras.
Kido menjadi panutan buat adik-adiknya Bona Septano dan Pia Zebadiah yang sama-sama berupaya menapak karier di arena bulu tangkis.
Melesatnya karier Kido memang tidak lepas dari bakat alami hebatnya. Kido memiliki banyak varias pukulan yang sulit dibaca lawan.
Bola kejutan menyilang di depan net sering membuat lawan pontang-panting.
“Ups, awas tikungan tajam,” begitu ucapan Kido saat berhasil mengecoh lawan latih tandingnya di pelatnas.
Dalam penilaian saya, Kido termasuk atlet yang cerdas dan punya prinsip.
Dia berani menyuarakan apa yang menjadi hak-hak pemain ke dunia luar. Keputusan dia keluar dari pelatnas adalah sebuah sikap profesionalnya.
Baca juga: Markis Kido Meninggal Dunia, Liliyana Natsir Kenang Momen Juara
Bahkan di saat pengurus PBSI mengira bahwa karier Kido sudah habis, Kido dan Hendra justru mendapat sponsor dengan kontrak yang lebih besar dari apa yang didapat di pelatnas Cipayung.
Sebagai manusia, tentu Kido juga memiliki kekurangan. Namun, sejauh yang saya kenal, Kido lebih banyak membagi kebaikan.
Tak heran jika akhirnya dia bisa diterima di berbagai kalangan.
Setelah berhenti meniti karier sebagai pemain professional, Kido tidak benar-benar gantung raket. Dia masih sibuk di arena bulu tangkis dengan menjadi pelatih.
Di luar itu, Kido juga rutin bermain bulu tangkis bersama teman-teman dan koleganya.
Sampai akhir hayatnya pun Kido masih setia dengan bulu tangkis. Hari Senin (14/6), benar-benar menjadi penampilan terakhir Kido di lapangan bulu tangkis.