Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Gatot Widakdo
Konsultan Media dan Komunikasi

Wartawan Harian Kompas (2002-2017), Direktur Media PSSI (2017-2020) yang kini menjadi konsultan media dan komunikasi.

Mengenang Markis Kido, Dikagumi Kawan dan Lawan

Kompas.com - 15/06/2021, 11:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BERITA meninggalnya legenda bulu tangkis Indonesia Markis Kido sangat mengejutkan. Komunitas bulu tangkis Indonesia bahkan dunia sangat kehilangan dengan kepergian Markis Kido.

Sejumlah wartawan media luar negeri dari China, Malaysia dan India menanyakan kabar ini kepada saya melalui pesan singkat. Mereka semua mengaku terkejut, merasa kehilangan, dan menyampaikan pesan empati.

Nama Markis Kido memang tidak hanya ngetop di Indonesia. Peraih meraih medali emas ganda putra bersama pasangannya Hendra Setiawan di olimpiade Beijing 2008 ini menjadi salah satu atlet bulu tangkis Indonesia yang paling dinanti penampilannya di ajang internasional.

Di China, selain Taufik Hidayat, nama Markis Kido ibarat jaminan mutu dari penyelenggaraan sebuah turnamen bulu tangkis.

Meski China memiliki pemain-pemain hebat, nama Taufik Hidayat dan Markis Kido seperti sebuah “merek dagang” yang sulit ditinggalkan.

Baca juga: Markis Kido Meninggal Dunia, Indonesia Kehilangan Pahlawan Bulu Tangkis

Dalam dua kali kesempatan meliput turnamen bulu tangkis di China, yakni Piala Sudirman di Qingdao (2011) dan Piala Thomas dan Uber di Wuhan (2012), saya menyaksikan bagaimana Taufik dan Kido diidolakan masyarakat China.

Seorang sopir taksi yang mengantar saya dari hotel ke arena pertandingan begitu semangat bercerita tentang Taufik dan Kido saat tahu saya berasal dari Indonesia dan hendak menuju tempat pertandingan.

Ganda putra Indonesia, Markis Kido (depan)/Alvent Yulianto Chandra, mengembalikan kok pada pasangan India, Tarun Kona/Arun Vishnu, pada babak kedua BWF World Championships 2013 di Tian-He Indoor Gymnasium, Guangzhou, China, Rabu (7/8/2013). badmintonindonesia.org Ganda putra Indonesia, Markis Kido (depan)/Alvent Yulianto Chandra, mengembalikan kok pada pasangan India, Tarun Kona/Arun Vishnu, pada babak kedua BWF World Championships 2013 di Tian-He Indoor Gymnasium, Guangzhou, China, Rabu (7/8/2013).

Meski saya tidak paham apa yang dibicarakan, dari ekspresi acungan jempol dan ucapan nama Taufik dan Kido, saya bisa menangkap kalau si sopir taksi ini sedang memuji mereka.

Cerita lain datang dari wartawan China satu hari jelang Piala Thomas dan Uber di Wuhan 2012. Meski saat itu kami belum saling mengenal, si wartawati berkacamata ini begitu antusias menanyakan kabar Kido.

Dia cuma mau memastikan apakah Kido tampil setelah absen di Piala Sudiman tahun 2011. Menurutnya, pertandingan tidak menarik kalau tidak ada Kido.

Papan reklame turnamen pun menjadi bukti pengaruh kuat Kido.

Dari sekian banyak pemain bintang dunia, foto Kido yang sedang memegang raket, selalu ada di setiap papan reklame yang tersebar di beberapa titik penjuru kota.

Baca juga: Kronologi Markis Kido Meninggal Dunia, Sempat Terjatuh di Lapangan

Nama Kido memang seperti melegenda di China. Negeri Tirai Bambu ini menjadi ladang yang penuh keberuntungan buat pasangan Markis Kido dan pasangannya, Hendra Setiawan.

Mereka selalu hoki dengan meraih banyak gelar bergengsi di negeri ini.

Selain beberapa gelar super series, tahun 2008 Kido dan Hendra meraih medali emas Olimpiade Beijing.

Dua tahun setelah itu, mereka kembali tampil sebagai kampiun di Guangzhou pada event Asian Games.

Itu sebabnya, Kido begitu digandrungi. Bahkan dalam pagelaran Liga Super Bulu tangkis China pun Kido mendapat undangan untuk memperkuat salah satu klub peserta.

Selain Kido, tentu saja Taufik Hidayat.

Legenda bulu tangkis China Li Yong Bo dalam sebuah kesempatan wawancara mengatakan, kalau ada pemain yang patut diwaspadai pemain China, jawabannya; Markis Kido dan Hendra Setiawan.

Baca juga: Markis Kido Ingin Hidup dan Matinya di Lapangan Bulu Tangkis


Halaman:

Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com